Selasa, 24 Februari 2009

KONSEP CITRA
(THE IMAGE CONCEPT)

Pertemuan 2
by : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

PENGERTIAN CITRA

· Image : the impression, the feeling, the conception which the public has of company, a concioussly created impression of an object, person or organization.(Bill Canton)

· Menurut Katz” Citra adalah cara bagaimana pihak ain memandang sebah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas”.

· Menurut Jalaluddin Rahmat : “citra adalah gambaran subjektif mengenai realitas, yang dapat membantu seseorang dalam menyesuaikan diri dengan realitas kongkret dalam pengalaman seseorang”

· Citra adalah hasil gabungan dari semua kesan yang didapat dari pesan (simbol) yang diproduksi secara konsisten oleh perusahaan/organisasi, baik itu dengan cara melihat nama, mengamati perilaku atau membaca suatu aktivitas atau melihat bukti material lainnya.

FAKTOR PEMBENTUK CITRA

1. Identitas fisik

· visual : nama, by line, tag line, logo, teks (akronim)/pilihan font, warna, sosok gedung, lobi kantor.

· Audio : jingle

· Media komunikasi : company profile, brosur, leaflet, iklan, laporan tahunan, pemberitaan media, media partner,

2. Identitas non fisik

· Sejarah, filosofi, kepercayaan, nilai-nilai, budaya/kultur

3 Manajemen organisasi:

· visi, misi, sistem, kebijakan, aturan, alur-prosedur, teknologi, SDM, strategi organisasi, job design, reward system, sistem pelayanan, positioning produk

4. Kualitas Hasil

· mutu produk & pelayanan

5. Aktivitas & Pola hubungan

· hubungan organisasi dengan publik, respon –tanggung jawab sosial & mentalitas /perilaku indivdu SDM organisasi, kualitas komunikasi, pengalaman pelanggan (testimoni), jaringan komunikasi / bisnis / organisasi

FAKTOR LAINNYA DALAM PEMBENTUKAN CITRA

· faktor image karena nama besar. mis : BMW, Mercedez Benz, Volkswagen

· image yang tertanam secara turun temurun. Mis : Honda

· image yang dibangun karena promosi. mis : yamaha

· image yang dibangun karena exlusifitas. mis : harley davidson

MACAM /JENIS CITRA,
menurut FRANK JEFKIN :

1. CITRA CERMIN (MIRROR IMAGE) adalah Kesan yang diyakini oleh perusahaan –para pimpinan- terhadap organisasinya secara sepihak tanpa mengacuhkan kesan dari luar. Cenderung selalu merasa dalam posisi baik padahal jauh dari kenyataan, khususnya setelah dilakukan studi.

2. CITRA KINI (CURRENT IMAGE)

Kesan yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal lain yang berkaitan dg produknya.Kesan yang senyatanya terjadi terhadap perusahaan berdasarkan kesan dari publik eksternalnya.

3. CITRA KEINGINAN (WISH IMAGE)

Kesan yang memang diharapkan terjadi oleh perusahaan, atau seperti apa yang diinginkan dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan, atau produk yang ditampilkan tsb lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan diterima dg kesan yg selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya.

4. CITRA PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE)

Kesan yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya sehingga bisa diterima oleh publiknya, mis : tentang sejarahnya, kualitas layanan, keberhasilan, tanggung jawab sosial (social care).

5. CITRA SERBANEKA (MULTIPLE IMAGE)

kesan yang berkaitan dengan segala aspek untuk lebih mengenalkan (awareness) terhadap identitas perusahaan. spt : atribut logo, brand’s name, seragam (uniform) para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor, penampilan para profesionalnya.

6. CITRA PENAMPILAN (PERFORMANCE IMAGE)

Kesan yang lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja / penampilan diri (performance image) para profesional perusahaan/organisasi yang serba menyenangkan dan selalu baik. mis : dalam memberikan pelayanan, menerima telpon, menyambut tamu/pelanggan

CORPORATE IMAGE

Adalah persepsi publik terhadap (identitas) perusahaan yang terbentuk dari asosiasi antara perusahaan sebagai subjek dan atribut-atributnya (identitas), seperti : tampilan fisik (logo, gedung, lobi kantor, uniform, visi misi, budaya, tingkat kepedulian pd lingkungan, bertanggungjawab dll).

Manajemen citra

Bagaimana sebuah perusahaan, atau sebuah organisasi mengelola persepsi/gambaran (perception management) yang hendak dibangun (dijual) atau yang akan diberikan kepada publik internal / eksternal”.

MANAJEMEN CITRA :

Suatu proses kegiatan untuk menggerakkan dan mengendalikan suatu usaha kerja sama dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan yaitu berupa kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi yang telah ditentukan.

PR & PEMBENTUKAN CITRA

Efektivitas PR di dalam pembentukan citra (nyata, cermin dan aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan :

kemampuan (tingkat dasar dan lanjut) pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya, baik secara individual maupun tim yang dipengaruhi oleh praktek berorganisasi (job design, reward system, komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen waktu/ perubahan dalam mengelola sumberdaya (materi, modal dan SDM) untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif, yaitu mencakup penyampaian perintah, informasi, berita dan laporan, serta menjalin hubungan dengan orang. Hal ini tentunya erat dengan penguasaan identitas diri yang mencakup aspek fisik, personil, kultur, hubungan organisasi dengan pihak pengguna, respons dan mentalitas pengguna (Hubeis, 2001).

Manfaat citra bagi organisasi

Eksternal publik :

· Relatif lebih bisa diterima dan diingat oleh konsumen

· Cenderung dapat survive pada masa krisis. Dan kalaupun menderita kerugian, jumlahnya jauh lebih kecil dibanding perusahaan yang citranya kurang baik.

· Mampu membangun dan memelihara tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

· Memudahkan identifikasi bagi konsumen.

· Meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan diantara kompetisi dengan perusahaan lain.

· Membuat para investor percaya dan yakin untuk menanamkan sahamnya.

· Menghasilkan reputasi yang baik terhadap perusahaan.

· Mampu menigkatkan bargaining position dengan stakeholder

Internal Publik :

· Mampu membangun rasa bangga bagi karyawan

· Terbangun sense of belonging pada setiap karyawan.

· Dapat mendorong munculnya motivasi mereka untuk bekerja lebih produktif.

· Akhirnya, pertumbuhan dan profitabilias perusahaan meningkat.

GARIS-GARIS BESAR ROGRAM PENGAJARAN

MANAJEMEN CITRA PERUSAHAAN
SKS : 3 (2-1)

o

Tujuan Instruksional Khusus

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Estimasi Waktu

Sumber Kepustakaan

1

Mahasiswa memahami arti penting manajemen citra bagi sebuah perusahaan dan peran penting PR bagi pembentukan citra perusahaan.

Pengantar manajemen citra perusahaan (introduction of corporate image management)

· Pentingnya manajemen citra bagi perusahaan.

· Peran penting PR dalam membangun cira perusahaan

· Studi kasus manajemen citra

· Baca & diskusi studi kasus

100 menit

· Frank jefkin,

· Rosady ruslan

· H. Frazier Moore, Ph.D Public Relations, Principles, cases and problems

· Corporate Communications

2

Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan konsepsi dasar citra, macam-macam jenis citra dan factor pembentukan citra perusahaan

Konsep citra (the image concept)

· Pengertian

· Macam citra

· Factor dalam pembentukan citra

100 menit

· idem

3

Mahasiswa dapat mengetahui beda antara citra dan reputasi, bagaimana reputasi terbentuk serta faktor apa saja dalam membangun reputasi perusahaan

Citra dan reputasi (image and reputation)

· Beda citra dan reputasi

· Membangun reputasi

· Menjaga reputasi

100 menit

· idem

4

Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami tentang identitas perusahaan dan faktor yang membentuk idenentitas perusahaan

Corporate identity & corporate branding

· Makna identitas

· Factor pembentuk identitas korporat

· Membangun branding

100 menit

· idem

5

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan makna konsep good corporate governance

Good corporate governance

· Makna GCG

· Makna penting GCG dalam citra perusahaan

· Uncur dalam GCG

100 menit

· idem

6

Mahasiswa dapat Memahami konsep CSR dalam membangun citra perusahaan

Corporate Social Responsibility

· Konsep CSR

· CSR dan PR (comuniy relations)

· Mendesain Program CSR

100 menit

· idem

7

Mahasiswa memiliki keterampilan dasar dalam mendesain manajemen citra bagi sebuah perusahaan

Designing corporate image

· Langkah & Strategi mendesain citra perusahaan

· Membuat perencanaan manajemen citra perusahaan

· Logo, by line, tag line, warna, teks, akronim, jenis huruf, jingle, tempat, uniform, visi, misi

100 menit

· idem

8

UTS : presentasi, pertengahan perkuliahan akan ada Quiz

9

Mahasiswa dapat menganalisa citra lembaga pemerintahan dan nirlaba serta memiliki keterampilan dasar dalam mendesain manajemen citra bagi organisasi tsb

image management for government organization and non profit organization

· Berbagai kasus citra organisasi pemerintah dan nirlaba

· Analisa manajemen citra lembaga pemerintah

· Mendesain manajemen citra lembaga pemerintah

100 menit

· idem

10

Membahas tentang beragama metode dan cara melakukan analisis terhadap citra sebuah perusahaan/organisasi

Image analysis method

· Metode penelitian analisis citra

· Langkah dalam analisis citra

100 menit

· idem

11

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengetahui dan memiliki keterampilan dalam melakukan riset citra

Tugas : riset analisis citra

· Melakukan riset tentang analisis citra sebuah organisasi : pendidikan, perusahaan swasta, BUMN, lembaga Pemerintah, Organisasi nirlaba dsb

100 menit

· idem

12

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan pemahamannya dan hasil temuannya tentang manajemen citra perusahaan

Presentasi hasil riset

· Presentasi hasil tugas riset

100 menit

· Idem

13

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan pemahamannya dan hasil temuannya tentang manajemen citra perusahaan

Presentasi Hasil riset

· Presentasi hasil tugas rizet

100 menit

· Idem

14

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan pemahamannya dan hasil peracangannya tentang manajemen citra perusahaan

Tugas & presentation : designing CIM / MCP UB

· Presentasi hasil tugas desain MCP

100 menit

· Idem

15

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan pemahamannya dan hasil peracangannya tentang manajemen citra perusahaan

Tugas & presentation : designing CIM / MCP UB

· Presentasi hasil tugas desain MCP

100 menit

· idem

16

· UAS

Minggu, 22 Februari 2009

TEORI-TEORI ORGANISASI & KOMUNIKASI ORGANISASI
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
(Menurut Mary Jo Hatch : dalam 4 perkembangan perspektif teori Organization ”)

ASUMSI –ASUMSI PERSPEKTIF ORGANISASI
1.KLASIK
Asumsi : organisasi dipahami sebagai tempat (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan yang tegas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir secara sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. MODERN
Asumsi : Organisasi sebagai sebuah jaringan sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang atau lebih dengan kesalingtergantungan, input, proses dan output. Menurut pandangan ini, orang-orang (komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan suatu produk dengan menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari lingkungan

3. INTERPRETASI SIMBOLIK
Asumsi : Organisasi memproduksi situasi / lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui pemaknaan atas interaksi dalam organisasi. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang terjadi antar anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non verbal.

4. POSTMODERNISME
Asumsi : postmodernisme mencoba untuk mengkritisi (melakukan penentangan thd) perspektif modernisme yang menempatkan organisasi dalam bentuk sistem yang rasional empiris. Sistem dalam pengertian modernisme adalah hubungan rasional dari berbagai unsur yang ada dalam organisasi yang cenderung mengesampingkan intuisi dan pengalaman individu. Postmodernisme juga menganggap bahwa organisasi sebagai tempat terjadinya negosiasi kekuasaan, dominasi kelompok dan pertarungan kepentingan sehingga perlu adanya rekonstruksi kekuasaan. Untuk itu postmodernisme mencoba memberikan ruang pada munculnya partisipasi anggota organisasi.
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI (Menurut Wayne Pace : Di antara 2 Paradigma)
TEORI STUKTURAL KLASIK (Objektivisme)
ORGANISASI SOSIAL
merujuk pada pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok sosial, yaitu kelompok atau kumpulan orang yang terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan yang saling berhubungan dan melakukan interaksi sosial. Hubungan yang terjadi ini menghasilkan aspek status sosial yang berbeda. Jaringan hubungan & kepercayaan bersama suatu kelompok ini yang biasanya disebut dengan struktur.

2. ORGANISASI FORMAL (BIROKRASI)
KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBER :

1. Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan.
2. Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam tugas- tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban (jod description).
3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan).
4. Garis2 kewenangan & jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis.
5. Suatu sitem aturan/regulasi yang umum tapi tegas yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan2 & fungsi jabatan dalam organisasi.

6. Prosedur dalam organisasi bersifar formal dan impersonal.
7. Adanya prosedur untuk menjaga disiplin anggota.
8. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis.
10. Penilaian kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
MANAJEMEN ILMIAH TAYLOR
Unsur Kunci :
Pembagian Kerja : berkenaan denan bagaimana tugas, kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan (disinilah bagaimana jalur dan pola komunikasi berlangsung).
Proses Skalar – fungsional : berkenaan dengan rantai perintah / dimensi vertikal organisasi yang menunjukkan proses fungsional dan jalur horisontal organisasi.
Struktur : hubungan logis antara berbagai fungsi dalam organisasi. Teori klasik fokus pada dua stuktur dasar : lini (garis komando / pimpinan/decition maker) & staf (garis koordinatif / pelaksana tugas/follower)
Rentang Kendali/pengawasan (span of control) : menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan. Efektifitas pengawasan organisasi tergantung pada besar kecilnya jumlah rentang kendali yang ada.



B. TEORI TRANSISIONAL
TEORI PERILAKU
1.1. Teori Komunikasi-Kewenangan : Chester Barnard
- Organisasi formal : suatu sistem kegiatan dua orang atau lebih yang dilakukan secara sadar dan terkoordinasikan.
- Menitikberatkan konsep sistem dan konsep orang.
Eksistensi organisasi bergantung pada kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama. - - Fungsi utama pimpinan adalah mengembangkan & memelihara suatu sistem komunikasi.
Teori Penerimaan Kewenangan
Empat syarat seseorang mau menerima pesan otoritatif :
Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud.
Orang tersebut percaya bahwa pesan itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Orang tersebut percaya (pada saat memutuskan bekerja sama) bahwa pesan yang dimaksud sesuai dengan minatnya.
Orang tersebut memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan pesan (sesuai dengan kompetensi dirinya).
Teori Hubungan Manusia : Elton Mayo
Melakukan penelitian di kompleks Hawthorne milik Western Electric Company
Efek Hawthorne :
Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap & perilaku pekerja.
Moral dan produktifitas dapat meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain.
“kondisi kerja yang menyenangkan, bebas dan membahagiakan dapat meningkatkan produktifitas”.
Teori Fusi Bakke
Proses Fusi :
Organisasi , hingga tahap tertentu, mempengaruhi individu, sementara pada saat yang sama individupun mempengaruhi organisasi.
Organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap ndividu pegawai dan individu yang disosialisaikan oleh organisasi. Karena itu setiap pegawai menunjukkan ciri-ciri organisasi, dan setiap jabatan tampak unik seperti individu yang mendudukinya. Setelah fusi, setiap pegawai tampak menyerupai organisasi, dan setiap jabatan dalam organisasi dimodifikasi sesuai dengan minat khusus individu.
Teori Peniti Penyambung (The Linking Pin Model) Rensis Likert
Konsep ini berkaitan dengan kelompok yang tumpang tindih dalam peran (sebagai pemimpin untuk unit yang lebih rendah dan sebagai anggota unit yang lebih tinggi)
Menunjukkan hubungan ntarkelompok. Organisasi berorientasi pada hubungan ke atas dalam hal : komunikasi, pengaruh pengawasan dan pencapaian tujuan organisasi
TEORI SISTEM
“Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott, 1961)

Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang disebut sistem organisasi.

Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan



Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem)
Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem.
Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama
Ciri-Ciri Sistem
Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan.
Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan
Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi.
Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.


Teori Sistem Sosial Katz & Kahn
Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasidan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.
C. TEORI MUTAKHIR (Subjektivisme)
TEORI PENGORGANISASIAN :
CARL WEICK
Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi. Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan. Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi bertindak dan bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan. (Weick, 1979, hal 90).

Komunikasilah yang merupakan proses penting. Proses menghasilkan struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia tidak hanya menjalankan organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri.

Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman) yang saling bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain melalui sistem lambang/simbol)

Proses / Tahap Pengorganisasian :
Tahap Enactment secara sederhana berarti bahwa paraanggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa
Tahap seleksi,aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan
Tahap retensi,memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi
Teori kultural Organisasi
AKAN DIBAHAS DALAM KAJIAN TERSENDIRI.
METAPHORA ORGANISASI : GARETH MORGAN
Organisasi dapat dilihat dari berbagai perspektif. Perspektif pertama sebagaimana yang diungkapkan oleh Gareth Morgan melihat organisasi dalam 8 metafora1. Antara lain :
1. Organisasi ibarat mesin (machine). Organisasi mengolah segala sumberdaya yang ada dan memiliki bagian-bagian yang menghasilkan produk dan jasa.
2. Organisasi ibarat organisme (organism). Seperti tumbuhan atau hewan, organisasi lahir, tumbuh, berfungsi dan beradaptasi terhadap perubahan- perubahan lingkungan dan pada akhirnya ia mati.
3. Organisasi ibarat otak (brain). Ia memproses informasi, ia memiliki intelegensi, ia mengkonseptualisasi dan ia membuat perencanaan.
4. Organisasi ibarat budaya (culture) karena ia mencipta pengertian, memiliki nilai dan norma, dan diperkuat dengan cerita-cerita dan ritual-ritual bersama.
5. Organisasi seperti sebuah sistem politik (political system) , dimana kekuasaan dibagi, pengaruh dijalankan, dan keputusan-keputusan dibuat.
6. Organisasi sebagai penjara supranatural (psychic prisons) karena ia dapat membentuk dan membatasi kehidupan anggota-anggotanya.
7. Organisasi sebagai perubahan dan transformasi (flux and transformation), karena ia menyesuaikan diri, berubah, tumbuh atas dasar informasi, umpan balik dan kekuatan logika.
8. Organisasi sebagai instrumen dominasi (instrument of domination) karena ia mengandung kepentingan-kepentingan yang bersaing, yang beberapa di antaranya mendominasi yang lain.
1 Gareth Morgan, Image of Organization, Beverly Hills, CA : Sage, 1986

TRADISI STUDI ORGANISASI MENURUT LITLLE JOHN
Stephen W Littlejohn memberikan satu bentuk metafora lain yang mengibaratkan bahwa organisasi adalah sebagai sebuah jaringan (Organizational Network). Jaringan adalah struktur-struktur sosial yang diciptakan melalui komunikasi di antara individu-individu dan kelompok-kelompok. Sewaktu orang berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya ia sedang membuat kontak-kontak dan pola-pola hubungan dan saluran-saluran ini menjadi instrumen dalam semua bentuk fungsi sosial, dalam organisasi-organisasi dan dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu membangun realita sosial. Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh dan kekuasaan dijalankan, tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi juga informal diantara para anggota organisasi.2
Sementara itu, Peter Monge dan Eric Eisenberg3 melihat teori jaringan sebagai suatu cara untuk mengintegrasikan tiga tradisi dalam studi organisasi. Pertama tradisi posisional, relasional, dan kultural. 2 Stephen W Littlejohn, Teories of Human Communication ,Thomson Learning,USA. 7th.ed. 2001. 3 ibid..p.282
1. TRADISI POSISIONAL
Tradisi ini memberikan perhatian pada struktur dan peran-peran formal dalam organisasi. Organisasi dalam pandangan tradisi ini dipandang sebagai sekumpulan posisi seperti administrator, pimpinan dan anggota. Setiap posisi memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pendekatan yang dipergunakan oleh tradisi ini adalah pendekatan struktural, yang mendefinisikan sebuah organisasi sebagai sebuah kumpulan yang stabil dari hubungan-hubungan yang didefinisikan secara formal.
Tradisi posisional terdiri dari beberapa teori tentang jaringan-jaringan komunikasi formal. Teori-teori ini cenderung meneliti cara-cara manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
2. TRADISI RELASIONAL
Tradisi ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa organisasi terbentuk karena adanya interaksi timbal balik antar individu. oleh karena itu tradisi ini memberikan perhatian pada cara-cara organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu-individu. tradisi ini berhubungan dengan cara-cara hubungan-hubunga yang umumnya berkembang dikalangan para partisipan di dalam sebuah organisasi dan bagaimana jaringan muncul dari hubungan-hubungan tersebut. Disini, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem yang yang hidup dan mengalami perubahan yang terus menerus dibentuk dan diberi arti melalui interaksi antara anggota-anggotanya.
3. TRADISI KULTURAL
Kajian sentral dalam tradisi ini adalah tentang simbol-simbol dan pengertian yang membentuk suatu organisasi. Tradisi ini memahami bahwa dunia organisasi diciptakan oleh anggotanya dalam cerita-cerita, ritual-ritual, dan pekerjaan tugas. Struktur organisasi sesunguhnya tidak dirancang sebelumnya tetapi muncul dari tindakan-tindakan anggotanya secara informal dalam aktifitas mereka sehari-hari
PENGELOMPOKAN TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI MENURUT LITLLE JOHN
TRADISI POSISIONAL : termasuk dalam tradisi ini : Teori Birokrasi dari Max Weber, yang merupakan bagian dari teori organisasi klasik, dan kedua Teori Empat Sistem dari Likert.
TRADISI RELASIONAL, termasuk dalam tradisi ini : The Process of Organizing oleh Carl Weick dan pengembangan teori ini Conversation And Text In The Process Of Organizing dari James W Taylor, serta Structuratio in Organizations oleh Marshall Scott Poole & Robert McPhee dan pengembangan dari teori ini Structuration in Organizational, Control and Identity oleh George Cheney & Philip Tompkins.
TRADISI KULTURAL , termasuk dalam tradisi ini : Domain of Organizational Culture oleh John Van Maanen dan Stephen Barley.