Senin, 30 Maret 2009

MCP4 - Corporate Identity

CORPORATE IDENTITY

Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si


§ Identitas : ciri khas / atribut yang melekat pada sesuatu yang menjadi pembeda dengan sesuatu lainnya.

§ Identitas adalah simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensiasi dan mewakili citra organisasi. Identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi/visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau program.

§ Identitas perusahaan : ciri khas yang yang diproduksi oleh perusahaan untuk disampaikan kepada khalayak sebagai pembeda dengan perusahaan lainnya

§ Identitas (korporat, produk, merek) adalah apa yang disampaikan oleh penyampai pesan (sender).

§ citra adalah persepsi terhadap identitas yang disodorkan oleh penyampai pesan. Jadi citra korporat adalah persepsi khalayak terhadap (identitas) korporat.

§ Manajemen citra (image management) adalah bagaimana memanajemeni persepsi (perception management) khalayak sasaran.

§ Identitas korporat merepresentasikan eksistensi organisasi, merangkum sejarah, kepercayaan, filosofi, teknologi, sumber daya manusia, nilai-nilai etis dan kultural, serta strategi organisasi. Sebagai pembeda (uniqueness),

§ identitas korporat menunjukkan definisi dan identifikasi karakter atau personalitas organisasi. Identitas korporat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari corporate branding.

§ Dengan demikian, identitas korporat harus mencerminkan konstruk yang positif, kuat, dan memberi impresi yang membekas dan dalam.

§ Nama, logo, slogan, akronim dan maskot

§ Sistem grafis dan elemen visual yang standar: warna, gambar, bentuk huruf dan tata letak.

§ Aplikasi pada media resmi (official) dan media komunikasi, publikasi dan promosi (komersial)

§ Identitas korporat juga terkait dengan setiap interaksi yang melibatkan organisasi, tidak saja dengan klien atau pelanggan, tetapi juga investor, kompetitor, dan bahkan karyawan.


UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS, menurut Albert dan Whetten (1985)

§ Fundamental

§ Visi (nilai, tujuan, filosofi, standar)

§ Unik, Hal ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk membangun kekhasan organisasinya agar berbeda dengan pesaingnya bahkan menjadi yang terunik di industri tersebut

§ Konsisten.yaitu kemampuan organisasi mempertahankan atribut-atribut khasnya secara berkesinambungan mulai sejak beroperasi hingga bertahannya organisasi tersebut melayani pasar

§ Posisi Identitas Perusahaan Dalam Pembentukan Citra & Reputasi

CORPORATE IDENTITY = CORPORATE BRANDING

Corporate Branding

§ Brand experience, pengalaman yang dibentuk oleh perusahaan terhadap khalayak dalam berinteraksi dengan merk perusahaan

§ Brand image : citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa

§ Brand management : Seni dalam membangun dan mengelola merk


Nama atau merek

§ adalah janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga memberikan jaminan tambahan yaitu kualitas.


Fungsi nama/merek

§ Alat pembeda suatu produk dengan pesaingnya.

§ Alat promosi dan daya tarik produk

§ Alat pembangun citra, pemberi keyakinan, jaminan kualitas dan prestise

§ Alat pengendali pasa

Kriteria nama/merek

§ Khas atau unik (mengandung diferensiasi)

§ Menggambarkan manfaat, kualitas dan servis produk

§ Mudah dikenal dan diingat

§ Tidak mengandung arti yang buruk/berasosiasi negatif/rancu.

§ Dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan perubahan (changes).


MENGAPA IDENTITAS BERUBAH ?

§ Spirit Perubahan internal organisasi:

§ Perubahan nama, visi, misi, strategi atau program

§ Perubahan Stakeholder

§ Perubahan Tata Kerja, Budaya Kerja

§ Adanya kesulitan dalam aplikasi logo lama

§ Spirit Perubahan eksternal organisasi:

§ Trend/jaman/teknologi/tuntutan masyarakat/pasar

§ Image negatif organisasi lama di mata masyarakat

§ Untuk mempertahankan tradisi, senioritas dan konsistensi organisasi di tengah-tengah perubahan

Senin, 23 Maret 2009

JIWA WIRAUSAHA : SEBUAH PERUBAHAN MINDSET

OLEH : AKH.MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si


RUMUS KUALITAS SDM

KUALITAS SDM = KNOWLEDGE x SKILL x ATTITUDE

TOLOK UKUR KEBERHASILAN

Kecerdasan Intelektual (IQ) berkontribusi 20 % terhadap keberhasilan hidp seseorang, sedang 80 % sisanya ditentukan oleh Faktor lain yang disebut Kecerdasan emosional (EQ)

(Menurut : Carnigie Melon University, Albert Edward Wiggam, Hasil Survey EQ Inventory & Daniel Goleman- yang terakhir adalah penulis buku Emotional Intelligence)


KOMPETENSI EQ

1. Kesadaran diri (self awarenens), meliputi :

- Kesadaran emosi (emotional self awarenes)

- Penilaian diri secara teliti (accurate self assessment)

- Percaya diri (self confidence)

2. Pengaturan diri (self regulation), meliputi :

- Pengendalian diri (self control)

- Sifat dapat dipercaya (trustworthines)

- Kewaspadaan (conscieniousness)

- Adaptabilitas (adaptability)

- Inovasi (innovativeness)

3. Motivasi diri (self motivation), meliputi :

- Dorongan berprestasi (achievement drive)

- Komitmen (commitment)

- Inisiatif (initiative)

- Optimisme (optimism)

4. Kesadaran sosial (social awareness)

- Empati (emphaty)

- Orientasi pelayanan (service orientation)

- Mengembangkan orang lain (developing others)

- Kemampuan mengatasi keragaman (laveraging diversity)

- Kesadaran politis (political awareness)

5, keterampilan sosial (social skill)

- Pengaruh (influence)

- Komunikasi (communication)

- Kepemimpinan (leadership)

- Katalisator perubahan (change catalyst)

- Manajemen konflik (conflic management)

- Membangun relasi (building bonds)

- Kolaborasi dan kooperasi (collaboration and cooperation)

- Kemampuan tim (team capabilities)

MENGAPA MEMBELAJARKAN KEWIRAUSAHAAN?

Alasan lapangan pekerjaan

Alasan daya tahan ekonomi

Kaitan jiwa kewirausahaan dan lapangan pekerjaan

Persepsi sempit :

Lapangan kerja adalah menjadi pegawai negeri, karyawan perusahaan.

Persepi luas :

lapangan kerja adalah semua permasalahan masyarakat sejauh kita dapat menemukan solusinya.

PENGERTIAN

Enterpreneurship adalah proses penciptaan sesuatu yang baru (kreatif) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi) tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat.

Raymond W. Y Kao (1995)

Pendekatan pemahaman istilah

Pendekatan fungsional

Menekankan peranan wirausaha dalam perekonomian nasional seperti respon strategik atas gejolak ekonomi, kemampuan produksi, kemampuan pemasaran dan sebagainya.

Pendekatan pelayanan

Menekankan sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh individu wirausaha seperti kreatif dan inovatif, N.Ach yang tinggi, ulet dan sebagainya

Empat aspek untuk menjadi wirausahan dalam berbagai bidang

1. Kewirausahaan melibatkan proses kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru yang bernilai

2. Kewirausahaan menuntut curahan waktu dan upaya-upaya

3. Mengandung berbagai macam resiko tergantung bidangnya, meski pada umumnya resiko keuangan, physic dan sosial.

4. Mendatangkan reward/imbalan berupa kebebasan, kepuasan dan imbalan finansial

Seorang wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh financial incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak sesuai, disamping guna menemukan arti baru bagi kehidupannya.


FAKTOR MOTIVASI ENTERPRENEUR MENURUT RUSSELL M KNIGHT (1983) :

1. The foreign refugee

2. The corporate refugee

3. The parental (paternal) refugee

4. The feminist refugee

5. The housewife refugee

6. The society refugee

7. The educational refugee


SIFAT WIRAUSAHA ADALAH HASIL PROSES BELAJAR (Sarasson : 1969)

  1. Bila seseorang yakin bahwa dia dapat dan mampu mengadopsi cara-cara tingkah laku baru khususnya untuk mengubah kepribadiannya, maka kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar.
  2. Bila seseorang mempersepsikan bahwa perubahan yang harus dia lakukan sesuai dengan tuntutan yang wajar dari tujuan yang ia capai, maka perubahan akan mudah terjadi
  3. Bila seseorang dapat secara lebih jelas mendapatkan gambaran langkah2 yang harus dia lakukan untuk mengubah pribadinya, maka perubahan akan mudah terjadi.
  4. Bila seseorang Makin mengalami secara nyata bahwa perubahan yang ia lakukan memang berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan, maka makin mudah dia untuk mengubah diri.
  5. Bila seseorang Makin mendapatkan pengalaman nyata bahwa perubahan pribadi membawa keberhasilan, maka makin mudah perubahan terjadi. Perubahan pribadi makin terwujud apabila lingkungan si individu menunjang perubahan tadi.


TINGKAH LAKU BERKUALITAS DARI WIRAUSAHA

  1. PURPOSEFUL (terarah oleh tujuan)
  2. PERSUASIVE (meyakinkan orang lain)
  3. PERSISTENT (gigih dalam pencapaian bertahap walau sulit—terus menerus)
  4. PRESUMPTUOUS (berani bertindak saat orang lain ragu)
  5. PERCEPTIVE (mengerti kaitan antara pilihan dengan pencapaian tujuan)


SIFAT WIRAUSAHA

  1. Instrumental (pemanfaatan sgl potensi yang ada)
  2. Prestatif
  3. Luwes dalam bergaul
  4. Kerja keras
  5. Keyakinan diri
  6. Pengambilan resiko
  7. Self control
  8. Inovatif
  9. mandiri


PERBEDAAN WIRAUSAHA DENGAN MANAJER

MINDSET WIRAUSAHA McGrath & MacMillan (2000)

  1. Mereka sangat bersemangat dalam melihat/mencari peluang2 baru.
  2. Mereka mengejar peluang dengan disiplin ketat.
  3. Mereka hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang melelahkan diri dan organisasi mereka.
  4. Mereka fokus pada pelaksanaan.
  5. Mereka mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.

KWU 1 - PENGANTAR KWU

PENGANTAR UMUM MATA KULIAH KAPITA SELEKTA

Oleh :

AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos,M.Si


MENGAPA ENTREPRENEURSHIP?

PENGANGGURAN TERDIDIK

· 740.206 penganggur lulusan Perguruan Tinggi (Feb 2007)

Tahun 2005/06 terdapat 323.902 lulusan Perguruan Tinggi.

Dalam waktu 6 bulan (8/2006 – 2/2007) penganggur terdidik naik sebesar 66.578 orang (9,88%).

Penganggur terdidik setengah menganggur pada Februari 2007 sejumlah 1,4 juta, naik sekitar 26% dibandingkan pada Februari 2006.

39.622 Pelamar Bersaing Jadi PNS DKI. Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta mencatat sebanyak 39.622 pelamar telah melayangkan surat lamaran kerja untuk 950 lowongan yang ditawarkan. Sumber Jawa Pos - 22 Januari 2007

RANGKING INDONESIA DALAM POTENSI SDA :

Palm Oil : 1

Rubber : 3

Copper : 5

Nickel : 5

RANGKING KUALITAS SDM INDONESIA

Menurut UNDP tentang Human Development Index (HDI) yang dipublikasikan tahun 2000, peringkat indeks pembangunan manusia Indonesia hanya di posisi 109 dari 174 negara anggota PBB. Peringkat ini jauh di bawah negara-negara tetangga,seperti Singapura (41) , Malaysia (42), Brunei Darussalam (43) dan Thailand (44). Bahkan beberapa negara di Afrika-seperti Tunisia (101) dan Afrika Selatan (103)- bahkan rangkin ini berada dibawah Vietnam yang baru saja merdeka.

Sedang data (UNDP) pada tahun 2002 SDM Indonesia berada pada posisi 110 dan pada tahun 2003 berada pada posisi 112 dari 175 negara.

Menurut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kualitas SDM Indonesia berada pada posisi 117 dari 177 negara.

Sedangkan di tingkat ASIA, Indonesia menempati posisi ke- 45 dari 48 negara-negara Asia. Daya saing ekonomi berada pada peringkat ke- 41 serta penguasaan Iptek menempati posisi ke-40

Begitu pula pada tahun 1997 World Competitiveness Yearbok menempatkan Indonesia pada urutan ke-39, maka menjelang akhir abad ke-20 posisi Indonesia berada di urutan ke-46 dari 47 negara.

APA SEBAB LEMAHNYA SDM?

Rendahnya jiwa enterpreneurship, kepemimpinan dan semangat pengembangan diri

3 MASALAH

Selama 350 tahun masa penjajahan sebagian besar rakyat Indonesia tidak mendapatkan pendidikan yg seharusnya dan peluang untuk berwirausaha.

Pendidikan kita memiliki orientasi membentuk SDM Pencari Pekerja bukan Pencipta Kerja

Pendidikan yang diwajibkan mulai usia 7 tahun padahal 95% dari Perkembangan Otak terjadi pada usia dibawah 7 tahun.

Bagaimana Mengatasi KEMISKINAN & PENGANGGURAN sekaligus Membangun KESEJAHTERAAN dalam satu Generasi.

SIAPAKAH ENTREPRENEUR ITU?

Siapakah Seorang ENTREPRENEUR itu..? adalah Seorang yang mampu mengubah kotoran dan rongsokan menjadi EMAS. DR IR CIPUTRA

SIAPA ENTREPRENEUR?

The entrepreneur always searches for change, responds to it and exploits it as an opportunity. Peter Drucker

3 CIRI PEMBEDA ENTREPRENEUR

Opportunity Creator (Pencipta PELUANG)

Innovator

Calculated Risk Taker (Pengambil RESIKO)

Masalah dalam pendidikan kewirausahaan :

Saat ini kebanyakan generasi muda kita tidak dibesarkan dalam budaya wirausaha,

Anugerah alam raya Indonesia harus bisa dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia melalui Entrepreneurship.

Apakah Entrepreneur Dapat Dibentuk melalui Pendidikan?

· 3 L (Lahir, Lingkungan & Latihan)

· “The entrepreneurial mystique? It’s not magic, it’s not mysterious, and is has nothing to do with the genes. It’s a discipline. And, like any discipline, it can be learned.” (Peter Drucker)

· Pada tahun 2020 kebanyakan atasan di negara maju adalah “diri sendiri” (Nicholas Negroponte: Being Digital).

· Pendidikan Kreativitas adalah Dasar ENTREPRENEURSHIP

· Thinking outside the box – Future job opportunities will focus on creativity and innovation, not rote or repetitive tasks.

· Caroline Jenner, The Next Generation Survey:

· “We cannot give them jobs, but we can ensure that they have the core skills and competencies to create them”.

Menurut David McClelland, suatu negara untuk menjadi makmur minimum jumlah entrepreneur 2%.

Amerika Serikat, tahun 2007 memiliki 11,5% entrepreneur

Singapura tahun 2005 jumlah entrepreneur menjadi 7,2 %.

Indonesia diperkirakan tahun 2007 hanya 0,18% atau sekitar 400.000 yg seharusnya 4,4 juta.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN


MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA KEWIRAUSAHAAN

DOSEN : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos., M.Si.

NOMOR KODE / SKS : 3 (3-0)

DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini membahas dasar-dasar enterpreneurship (kewirausahaan) ; meliputi langkah memulai usaha, sikap dasar wirausaha, mendata jenis usaha, jaringan usaha dan strategi mengembangkan usaha; .Dasar-dasar kepemimpinan ; meliputi membangun jiwa kepemimpinan, sifat, gaya, power, motivasi, pengambilan keputusan dan konflik kepemimpinan. Dasar-dasar komunikasi ; meliputi fungsi-funsi komunikasi, hakekat, definisi dan konteks komunikasi serta prinsip-prinsip komunikasi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : setelah menyelesaikan mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa memiliki motivasi dan pemahaman tentang membangun jiwa kepemimpinan, mengembangkan sifat dan gaya kepemimpinan dalam dirinya dan memiliki pemahaman tentang strategi berkomunikasi yang efektif serta memiliki motivasi dan kemampuan dasar mengembangkan potensi dirinya dalam membangun jiwa wirausaha yang sukses, tangguh dan berilmu.

STRATEGI PERKULIAHAN :

Metode perkuliahan ini menggunakan pendekatan Problem Based Leearning , melalui beberapa langkah berupa diskusi dan ceramah secara dua arah antar mahasiswa dalam kelompok diskusi. Sehingga mahasiswa wajib menyiapkan diri untuk menformulasikan pendapatnya baik personal maupun kelompok dalam bentuk hasil studi lapang berdasar pokok kajian/ topik bahasan dalam kuliah. Disamping itu juga akan memakai metode penugasan dengan menggali fakta-fakta di lapangan yang sesuai dengan topik perkuliahan. Begitu pula menggunakan metode aktifitas diluar ruangan (outdoor / outbound activity) untuk pokok bahasan kepemimpinan dan field trip (wisata) dan sharing pengalaman berupa success story untuk pokok bahasan enterpreneurship/ kewirausahaan. Diharapkan pada akhir semester dapat dihasilkan dokumentasi hasil perkulihan (dalam bentuk hasil kliping, diskusi dan pemikiran ) selama satu semester sehingga selanjutnya dapat di publikasikan dalam bentuk buku ajar.


RANCANGAN TOPIK BAHASAN PERKULIAHAN :

No

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Sumber Kepustakaan

1

Pengantar Umum Mata Kuliah Kapita selekta

· Maksud mata kuliah kapita selekta

· Muatan kajian mata kuliah kapita selekta : Leadership,Komunikasi, Enterpreneurship

· Pola hubungan ketiga pokok kajian dalam mata kuliah kapita selekta

· Buku panduan pendidikan Program Ilmu Sosial UB

.2

Basic Enterpreneur Personality : Start to be enterpreneur.

· Pengertian enterpreneurship

· Alasan / Motivasi wirausaha

· Membangun jiwa enterpreneurship sukses

· Unsur –unsur wirausaha

· Karakteristik wirausaha yang sukses

· Aspek yang harus dimiliki dalam berwirausaha

· Haryanto Sugeng Nugroho. .Menjadi wiraswasta yang tangguh. Gunung Jati Jakarta. 1984.

· Salim Siagian & Asfahani. Kewirausahaan Indonesia dengan semangat 17-8-45. Depkop RI.1995.

· Modul pelatihan kewirausahaan. DBKSE-Dirjen Mobduk Depnakertrans RI. Jakarta. 2003.

· Modul pelatihan Kewirausahaan. LPSDM-IPB. Bogor.2004.

3

Mendata jenis usaha

· Strategi menemukan peluang usaha

· Mendata jenis-jenis 4usaha

· 5Memilih jenis usaha

· 6Mengembangkan i7de usaha

· Modul pelatihan kewirausahaan. DBKSE-Dirjen Mobduk Depnakertrans RI. Jakarta. 2003.

· Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. Mengelola Hidup dan Meracang Masa Depan.MHMMD Production. Jakarta.2003.

· Modul pelatihan Kewirausahaan. LPSDM-IPB. Bogor.2004.

4

Menyusun Proposal Bisnis

· Maksud dan manfaat proposal bisnis

· Unsur-unsur dalam proposal bisnis

· Presentasi proposal bisnis

· Rambat Lupiyoadi, Enterpreneurship from mindset to strategy, FEUI, 2004, hal. 83-95

5

Success Story & Langkah memulai usaha

· Success story dari pelaku bisnis usaha kecil.

· Langkah memulai usaha

· Tahap perencanaan dan pelaksanaan usaha.

· Faktor kunci keberhasilan usaha

· Strategi menghadapi kegagalan usaha

· Modul pelatihan Kewirausahaan. LPSDM-IPB. Bogor.2004.

· Art Mortell. The Courage to Fail. (terj. Berani Menghadapi Kegagalan). Mitra Usaha - McGraw-Hill.Inc.2000.

6

Life Mapping

· Life mapping

· Diskusi dan presentasi makalah tentang kliping success story

· Marwah Daud Ibrahim, Mengelola hidup dan merancang masa depan

UTS : MEMBUAT PROPOSAL BISNIS (INDIVIDU & KELOMPOK)

7

Orientasi Umum dan, Sifat kepemimpinan

· pengertian kepemimpinan

· Ruang lingkup dan aspek kajian kepemimpinan

· beda pemimpin dan manajer

· teori sifat dalam kepemimpinan

· macam-macam sifat seorang pemimpin

· sumber & power kepemimpinan

· Mary Jo Hatch, Organization Theory : modern, symbolic and postmodern perspectives. Oxford University Press, 1997. P.282-285.

· Djanalis Djanaid, Kepemimpinan ; Teori dan Praktek. Indonesia Multi management, Malang.1994. hal. 179-188

8

Gaya kepemimpinan

· macam-macam gaya kepemimpinan

· gaya kepemimpinan yang efektif

· T. Hani Handoko, Manajemen 2 BPFE Yogjakarta.

9

Pengambilan keputusan (decision making) dalam kepemimpinan.

· Pengertian decision making

· Model pengorganisasian pengambilan keputusan

· Bentuk dan macam pengambilan keputusan.

· Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan

· Prinsip dan kaidah pengambilan keputusan

· Mary Jo Hatch, Organization Theory : modern, symbolic and postmodern perspectives. Oxford University Press, 1997. P.270-280.

· Djanalis Djanaid, Kepemimpinan ; Teori dan Praktek. Indonesia Multi management, Malang.1994. hal. 18-44

10

Motivasi Kepemimpinan

· Pentingnya motivasi dalam organisasi dan kepemimpinan

· Perkembangan teori motivasi

· Macam teori motivasi dalam kepemimpinan

· Motivasi diri dengan tujuh kebiasaan efektif

· T. Hani Handoko, Manajemen 2 BPFE Yogjakarta.

11

Pengantar dasar-dasar komunikasi I

· Prinsip-prinsip Komunikasi

· Dedy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda Karya. Jakarta.2004. hal. 3-69

12

Pengantar Dasar Komunikasi II

· Ethos, Phatos & Logos

· Strategi Komunikasi kepemimpinan dari aspek :

  1. Komunikator
  2. Pesan
  3. Media
  4. Komunikan

· Dedy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda Karya. Jakarta.2004. hal. 83-120, 167-236.

· Onong Uchana Effendi, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, hal 351-400

13

Pengantar Dasar Komunikasi III

· Hambatan / kegagalan komunikasi & cara Mengatasinya

· Mendengar efektif

· Membangun hubungan baik dengan berkomunikasi

· Dedy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda Karya. Jakarta.2004. hal. 121-166

UAS


DAFTAR BACAAN :

1. Mary Jo Hatch, Organization Theory : modern, symbolic and postmodern perspectives. Oxford University Press, 1997.

2. Djanalis Djanaid, Kepemimpinan ; Teori dan Praktek. Indonesia Multi management, Malang.1994.

3. Reza M Syarief. Real Battle for success : new science of psychology. Kreasi Cerdas Utama-Reza Leadership Center.2003. Jakarta.

4. Toto Tasmara , Transcendental intelligence. GIP. Jakarta. 2001.

5. Ary Ginanjar Agustian, Emotional Spiritual Quotient. Penerbit Arga. Jakarta. 2001.

6. Dedy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda Karya. Jakarta.2004.

7. Haryanto Sugeng Nugroho. .Menjadi wiraswasta yang tangguh. Gunung Jati Jakarta. 1984.

8. Salim Siagian & Asfahani. Kewirausahaan Indonesia dengan semangat 17-8-45. Depkop RI.1995.

9. Modul pelatihan kewirausahaan. DBKSE-Dirjen Mobduk Depnakertrans RI. Jakarta. 2003.

10. Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. Mengelola Hidup dan Meracang Masa Depan.MHMMD Production. Jakarta.2003.

11. Art Mortell. The Courage to Fail. (terj. Berani Menghadapi Kegagalan). Mitra Usaha - McGraw-Hill.Inc.2000.

12. Modul pelatihan Kewirausahaan. LPSDM-IPB (Retooling Program). Bogor.2004.

Rambat Lupiyoadi, Enterpreneurship from mindset to strategy, FEUI, 2004