PESAN DAN MAKNA
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
MAKNA (MEANING)
MEANING :
Is an active process created in cooperation between source and receiver, speaker and listener, writer and reader.
SIFAT-SIFAT MAKNA
1. MEANING ARE IN PEOPLE
2. MEANING ARE MORE THAN WORDS & GESTURES
3. MEANING ARE UNIQUE
4. MEANING ARE CONTEXT-BASED
MEANING ARE IN PEOPLE
Jelek -1-:-2-:-3-:-4-:-5-: -6-:-7-:-8-:-9-:-10- Cantik
MEANING ARE MORE THAN WORDS & GESTURES
MEANING ARE UNIQUE
Satu pesan beragam makna
Dapat dipengaruhi oleh suasana, perasaan, derajat pikiran komunikan yang berbeda-beda pada setiap orang.
Begitu pula dipengaruhi oleh pengalaman, referensi, kebiasaan, keinginan dari setiap orang.
MEANING ARE CONTEXT-BASED
Makna dipengaruhi oleh konteks yang berbeda dalam situasi yang berbeda
Contoh :
“bagaimana kabarmu” --- (dijalan : halo) , (dirumah sakit : kesehatan)
“kedipan mata” dari lk-pr (dijalan : rayuan ; bertiga : isyarat/penunjuk)
“cibiran” (pujian, hinaan)
KOMPONEN PESAN
1. MAKNA
2. SYMBOL
3. ORGANISASI PESAN
KARAKTERISTIK PESAN
1. MESSAGES ARE PACKAGED
2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNED
3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTION
4. MESSAGES VARY IN POLITENESS
5. MESSAGES VARY IN INCLUSION
6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESS
7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESS
1. MESSAGES ARE PACKAGED
Pengemasan pesan tidaklah semata sebuah kebiasaan saja melainkan peristiwa untuk mengkemas pesan dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Dalam beragam situasi emosi, pesan yang anda produksi dan tampilkan melibatkan seluruh aspek yang mendukung perasaan anda tsb, mis : suara, mata, tangan, mimik wajah dsb.
2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNED
Setiap pesan selalu terbangun diatas aturan.
Pesan diatur oleh sistem nilai, norma yang berkembang.
Produksi pesan adalah sebuah hasil dari proses belajar, baik dari budaya, observasi (verbal / non verbal)
Prinsip komunikasi : melibatkan prediksi peserta komunikasi
3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTION
Pesan memiliki abstraksi (wujud) makna yang berbeda-beda berdasar kesan (image) yang berbeda atas suatu pesan tsb.
Abstraksi tersebut dapat berdasar pada fokus yang berbeda, pengalaman maupun kesukaan masing-masing individu, hal ini memberikan kesan yang berbeda-beda pada suatu pesan yang disampaikan.
4. MESSAGES VARY IN POLITENESS
Nilai kesopanan lahir dari pengalaman dan nilai budaya yang berbeda-beda
Nilai-nilai kesopanan memiliki wujud dan bentuk yang berbeda dalam setiap budaya.
Namun, terdapat beberapa hal yang mungkin dapat dikatakan berlaku universal dan sebagian lain lokal. Atau memiliki nilai universal namun dengan wujud yang berbeda. Mis : “bagus” namun wujud pengungkapan berbeda. “sopan” (jepang = nunduk, jawa = tangan di depan, dsb )
Termasuk cara berkomunikasi antar level sosial, gender dsb.
Etika / tata cara dalam pengungkapan pesan (netiquette) merupakan salah satu bagian dalam kesopanan, misal : etika dalam ber-komputer dan menjadi sebuah sistem didalam nya. Mis : sebelum anda menutup komputer anda perlu melakukan shotdown terlebih dahulu.
5. MESSAGES VARY IN INCLUSION
Suatu pesan adalah menjadi bagian dalam diri seseorang,
Terdapat beberapa pesan yang secara tidak sadar merupakan bahasa inklusif yang hanya dipahami oleh masing-masing pribadi / suatu kelompok (in-group)
Dalam komunikasi dan produksi pesan terdapat pesan (bahasa) inklusif & eksklusif (bahasa yang dipakai dan berlaku secara universal)
Inklusion dapat terlihat dalam bahasa : in-group, tidak disengaja,
6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESS
Pesan berada dalam beragam tingkat kelangsungan tertentu (langsung – tidak langsung). mis : tuch telponnya bunyi --- tolong jawab telponnya. Disini dingin ya.. --- mau pinjam jaketnya dong.
Kelangsungan tertentu dari suatu pesan memiliki tingkat keuntungan dan kerugian yang berbeda.
Keuntungan langsung : lebih jelas, mudah direspon, meminimalkan kesalahan interpretasi.
Keuntungan tidak langsung : alasan menjaga kesopanan, untuk tidak menyinggung perasaan (saat menghina/kritik), mis : audience lihat jam saat pidato berlangsung,
Kerugian tidak langsung : mis-interpretasi, tidak terpenuhinya maksud/tujuan komunikator.
Sindiran lebih baik dipergunakan dalam mengkritik orang lain.
Pesan sindiran, bukanlah menunjukkan kelemahan (power), melainkan sebuah strategi/ style untuk mempengaruhi orang lain.
Indirect dipergunakan saat :
Untuk menunjukkan kelemahan
Mengungkapkan masalah
Mengakui kesalahan
Direct / indirect dipengaruhi oleh :
Budaya
Self disclosure / style
Strategi efektifitas
7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESS
Produksi pesan berada dalam beragam ketegasan.
Ketegasan pesan seringkali dipergunakan untuk menunjukkan ketidaksepakatan pada orang yang mungkin tidak anda suka, lebih yunior, dianggap berada di level bawah dirinya.
Ketidaktegasan pesan (non-assertiveness) atau pesan permisif, cenderung dilakukan terhadap orang yang dekat, keluarga, orang yang disuka, senior, “lebih” dibandingkan anda, sungkan dsb.
Bentuk assertiveness :
Volume suara
Nada pesan
Sikap & bahasa tubuh dalam penyampaian pesan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar