Senin, 28 Desember 2009

KAP 5/6 : Message and Meaning

PESAN DAN MAKNA
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

 MAKNA (MEANING)
MEANING :
Is an active process created in cooperation between source and receiver, speaker and listener, writer and reader.
 SIFAT-SIFAT MAKNA
1. MEANING ARE IN PEOPLE
2. MEANING ARE MORE THAN WORDS & GESTURES
3. MEANING ARE UNIQUE
4. MEANING ARE CONTEXT-BASED
 MEANING ARE IN PEOPLE
Jelek -1-:-2-:-3-:-4-:-5-: -6-:-7-:-8-:-9-:-10- Cantik
 MEANING ARE MORE THAN WORDS & GESTURES
 MEANING ARE UNIQUE
 Satu pesan beragam makna
 Dapat dipengaruhi oleh suasana, perasaan, derajat pikiran komunikan yang berbeda-beda pada setiap orang.
 Begitu pula dipengaruhi oleh pengalaman, referensi, kebiasaan, keinginan dari setiap orang.
 MEANING ARE CONTEXT-BASED
 Makna dipengaruhi oleh konteks yang berbeda dalam situasi yang berbeda
 Contoh :
“bagaimana kabarmu” --- (dijalan : halo) , (dirumah sakit : kesehatan)
“kedipan mata” dari lk-pr (dijalan : rayuan ; bertiga : isyarat/penunjuk)
“cibiran” (pujian, hinaan)
 KOMPONEN PESAN
1. MAKNA
2. SYMBOL
3. ORGANISASI PESAN
 KARAKTERISTIK PESAN
1. MESSAGES ARE PACKAGED
2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNED
3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTION
4. MESSAGES VARY IN POLITENESS
5. MESSAGES VARY IN INCLUSION
6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESS
7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESS
 1. MESSAGES ARE PACKAGED
 Pengemasan pesan tidaklah semata sebuah kebiasaan saja melainkan peristiwa untuk mengkemas pesan dalam berbagai tingkat kesengajaan.
 Dalam beragam situasi emosi, pesan yang anda produksi dan tampilkan melibatkan seluruh aspek yang mendukung perasaan anda tsb, mis : suara, mata, tangan, mimik wajah dsb.
 2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNED
 Setiap pesan selalu terbangun diatas aturan.
 Pesan diatur oleh sistem nilai, norma yang berkembang.
 Produksi pesan adalah sebuah hasil dari proses belajar, baik dari budaya, observasi (verbal / non verbal)
 Prinsip komunikasi : melibatkan prediksi peserta komunikasi
 3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTION
 Pesan memiliki abstraksi (wujud) makna yang berbeda-beda berdasar kesan (image) yang berbeda atas suatu pesan tsb.
 Abstraksi tersebut dapat berdasar pada fokus yang berbeda, pengalaman maupun kesukaan masing-masing individu, hal ini memberikan kesan yang berbeda-beda pada suatu pesan yang disampaikan.
 4. MESSAGES VARY IN POLITENESS
 Nilai kesopanan lahir dari pengalaman dan nilai budaya yang berbeda-beda
 Nilai-nilai kesopanan memiliki wujud dan bentuk yang berbeda dalam setiap budaya.
 Namun, terdapat beberapa hal yang mungkin dapat dikatakan berlaku universal dan sebagian lain lokal. Atau memiliki nilai universal namun dengan wujud yang berbeda. Mis : “bagus” namun wujud pengungkapan berbeda. “sopan” (jepang = nunduk, jawa = tangan di depan, dsb )
 Termasuk cara berkomunikasi antar level sosial, gender dsb.
 Etika / tata cara dalam pengungkapan pesan (netiquette) merupakan salah satu bagian dalam kesopanan, misal : etika dalam ber-komputer dan menjadi sebuah sistem didalam nya. Mis : sebelum anda menutup komputer anda perlu melakukan shotdown terlebih dahulu.
 5. MESSAGES VARY IN INCLUSION
 Suatu pesan adalah menjadi bagian dalam diri seseorang,
 Terdapat beberapa pesan yang secara tidak sadar merupakan bahasa inklusif yang hanya dipahami oleh masing-masing pribadi / suatu kelompok (in-group)
 Dalam komunikasi dan produksi pesan terdapat pesan (bahasa) inklusif & eksklusif (bahasa yang dipakai dan berlaku secara universal)
 Inklusion dapat terlihat dalam bahasa : in-group, tidak disengaja,
 6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESS
 Pesan berada dalam beragam tingkat kelangsungan tertentu (langsung – tidak langsung). mis : tuch telponnya bunyi --- tolong jawab telponnya. Disini dingin ya.. --- mau pinjam jaketnya dong.
 Kelangsungan tertentu dari suatu pesan memiliki tingkat keuntungan dan kerugian yang berbeda.
 Keuntungan langsung : lebih jelas, mudah direspon, meminimalkan kesalahan interpretasi.
 Keuntungan tidak langsung : alasan menjaga kesopanan, untuk tidak menyinggung perasaan (saat menghina/kritik), mis : audience lihat jam saat pidato berlangsung,
 Kerugian tidak langsung : mis-interpretasi, tidak terpenuhinya maksud/tujuan komunikator.
 Sindiran lebih baik dipergunakan dalam mengkritik orang lain.
 Pesan sindiran, bukanlah menunjukkan kelemahan (power), melainkan sebuah strategi/ style untuk mempengaruhi orang lain.
 Indirect dipergunakan saat :
 Untuk menunjukkan kelemahan
 Mengungkapkan masalah
 Mengakui kesalahan
 Direct / indirect dipengaruhi oleh :
 Budaya
 Self disclosure / style
 Strategi efektifitas
 7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESS
 Produksi pesan berada dalam beragam ketegasan.
 Ketegasan pesan seringkali dipergunakan untuk menunjukkan ketidaksepakatan pada orang yang mungkin tidak anda suka, lebih yunior, dianggap berada di level bawah dirinya.
 Ketidaktegasan pesan (non-assertiveness) atau pesan permisif, cenderung dilakukan terhadap orang yang dekat, keluarga, orang yang disuka, senior, “lebih” dibandingkan anda, sungkan dsb.
 Bentuk assertiveness :
 Volume suara
 Nada pesan
 Sikap & bahasa tubuh dalam penyampaian pesan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar