Rabu, 27 Oktober 2010

Dasar Teoritik HRD

DASAR-DASAR TEORITIK HUMAN RELATIONS DEVELOPMENT
Oleh :
Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.


COMMUNICATION IN RELATIONSHIP
Relationship :
Relationship (hubungan) adalah inti komunikasi interpersonal.
Relationship adalah sekumpulan harapan yang dimiliki oleh dua orang bagi perilaku mereka berdasarkan pola perilaku di antara mereka, memperkuat harapan lama atau merubah sebuah pola interaksi yang sudah ada.
Hubungan dihasilkan dari interaksi.
RELATIONAL COMMUNICATION THEORY
Asu
msi :
Hubungan selalu dihubungkan dengan komunikasi dan tidak dapat dipisahkan darinya.
Sifat dari hubungan didefinisikan lebih secara implisit ketimbang eksplisit.
Hubungan-hubungan berkembang sepanjang waktu melalui sebuah proses negosiasi diantara mereka yang terlibat.



Landasan Komunikasi Relational :
Meliputi berbagai level dominasi, keintiman, kasih sayang, keterlibatan, kepercayaan, cakupan, kedangkalan, rangsangan, emosional, ketenangan, kemiripan, formalitas, dan orientasi terhadap tugas versus elemen-elemen sosial dari hubungan tersebut.
Empat dimensi dasar dari komunikasi relational :
Rangsangan emosional, ketenangan, & formalitas.
Keintiman & kemiripan
Kedekatan
Dominasi – kepatuhan.
AKSIOMA KOMUNIKASI
Orang tidak bisa tidak berkomunikasi (one cannot not communicate)
Komunikasi selalu meliputi dua pesan : isi dan hubungan.
Interaksi selalu diorganisasikan ke dalam pola-pola yang mempunyai arti oleh para komunikator. (perilaku tertentu dipandang sebagai sebuah respon terhadap perilaku lainnya).
Dalam berkomunikasi, orang menggunakan kode digital (bahasa) dan kode analog (non verbal).
komunikasi berhubungan dengan pencocokan atau pengaitan pesan-pesan di dalam suatu interaksi. Komunikator mungkin merespon dengan cara yang sama (simetris) atau berbeda satu sama lain (komplementer).

ATTRACTION THEORY
Seseorang mengembangkan hubungan dengan orang lain berdasarkan atas 3 faktor utama :
Ketertarikan (attractiveness), penampilan fisik & kepribadian.
Kedekatan (proximity).
Kesamaan (Similarity); budaya, nilai, pandangan, nasib.
SOCIAL EXCHANGE THEORY
EQUITY THEORY
Teori ini merupakan pengembangan dari social exchange theory.
Teori ini menyatakan bahwa dalam anda mengembangkan & memelihara hubungan yang didasarkan dalam tingkat keuntungan & kerugian itu adalah kira-kira sama sebagaimana yang juga dilakukan oleh lawan komunikasi anda, yaitu anda akan mendapatkan imbalan yang sama atas apa yang anda upayakan dalam hubungan dengan orang lain.
Teori ini memberi perhatian pada sumber ketidak puasan hubungan dimana seseorang mungkin tidak puas atas sebuah realitas hubungan akibat perlakuan tidak adil yang mereka dapatkan.
Seseorang akan merasa puas atas sebuah hubungan jika mereka diperlakukan secara adil / sama dengan yang lain.
Contoh : demo warga desa renokenongo (jebol tanggul lumur), ,
POLITENESS THEORY
Merupakan kajian penting dalam perbincangan teori informasi & pengungkapan diri (self disclosure).
Politeness theory / kesopanan oleh : Penelope Brown & Stephen Levinson, meyakini bahwa kesopanan adalah semesta budaya / bersifat universal karena semua orang mempunyai kebutuhan untuk dihargai dan dilindungi (face need), kebutuhan kewibawaan.
Beberapa aspek dalam teori ini :
Positive face (kewibawaan positif), keinginan untuk dihargai dan disetujui, untuk disukai dan dihormati. Untuk itu kesopanan positif (Poitive politeness) dirancang untuk memenuhi keinginan ini. Mis : kepedulian, pujian, panggilan penuh hormat dsb.
Negative Face (kewibawaan negatif), keinginan untuk bebas dari tekanan / gangguan. Kesopanan negatif (Negative politeness) dirancang untuk melindungi orang lain bila kebutuhan-kebutuhan kewibawaan negatif terancam. Mis : mengetahui adanya tekanan pada waktu mengajukan permintaan.


untuk mendapatkan materi power point silahkan download pada link berikut : http://www.scribd.com/doc/40287436

Tidak ada komentar:

Posting Komentar