Sabtu, 14 Maret 2009

Fungsi & Tipe Organisasi

FUNGSI & TIPE ORGANISASI

Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

A. MACAM FUNGSI ORGANISASI

Menurut Leonard White :

Fungsi Lini

Fungsi Auxiliary

Fungsi Staf

Fungsi Lini

§ Adalah fungs yang erat hubungannya dengan pelaksanaan tugas organisasi, yaitu langsung memberikan jasa kpd masy / langsung mengatur tata kehidupan masy dlm suatu bidang.

§ Pejabat fungsi lini : manajer tingkat atas, menengah, bawah.

§ Diberi kewenangan resmi untuk membuat keputusan , peraturan dll, kewenangan yg dilimpahkan dari atas ke bawah.

Wewenang pejabat lini

Menurut William Newman :

§ Decision making

§ Responsibility

§ Interpreting (Menafsirkan kebijakang & menggariskan ketentuan penyelenggaraan)

§ Planning

§ Efisiensi

Fungsi Auxiliary (pelayanan)

§ Adalah fungsi memberikan bantuanthd pejabat lini.

§ Berupa :

§ Pembiayaan

§ Tenaga pegawai

§ perlengkapan

§ Tidak berwenang memberikan perintah/wewenang sendiri. Perintah yg diberikan atas nama pejabat lini.

Fungsi Staf

§ Adalah fungsi dalam memberikan nasihat bagi pejabat lini tapi tanpa kewenangan operasional.

§ Fungsi utama staf :

§ menelaah problem, Merencanakan, menasihati, mengamati

§ Tidak ada kewenangan untuk langsung memimpin pelaksanaan tugas.

B. TIPE-TIPE ORGANISASI

§ LINE ORGANIZATION

§ LINE AND STAFF ORGANIZATION

§ FUNCTIONAL ORGANIZATION

§ COMMITTEE ORGANIZATION

1. LINE ORGANIZATION

§ Tertua, paling sederhana

§ Tugas perencanaan, pengendalian berada di satu orang, line authority langsung dari pimpinan kpd bawahan.

Ciri line organization

§ Tujuan organisasi sederhana

§ Organisasinya kecil

§ Jumlah karyawan sedikit

§ Pimpinan dan karyawan saling mengenal & dpt berhubungan setiap hari

§ Hubungan pimpinan-karyawan bersifat langsung

§ Tingkat spesialisasi, alat yg diperlukan tidak begitu tingi tdk beraneka ragam

Kebaikan & keburukan

§Kesatuan pimpinan

§ Garis perintah

§ Proses pengambilan keputusan

§ Pengawasan

§ Tingkat solidaritas

2. Line & staff organization

§ Ciri :

§ Organisasi besar, kompleks

§ Jumlah karyawan banyak

§ Daerah kerja luas

§ Hubg kerja yg bersifat langsung tdk mungkin lagi

§ Pimpinan-karyawan bisa tidak saling mengenal

§ Spesialisasi beraneka ragam & digunakan scr optimal

§ Terdapat 3 komponen utama :

§ Pimpinan (pengendali, pnanggung jawab, menetukan tuj, kebijaksanaan, keputusan)

§ Staf (pembantu pimp) : staf koordinasi (nasihat, pengawasan), staf teknik (pelayanan teknis)

§ Pelaksana : pelaksana tugas

KEBAIKAN & KEBURUKAN

§ Ada pembagian tugas yg jelas

§ Potensi dapt dikembangkan optimal

§ Prinsip organizing dpt diterapkan

§ Pengambilan keptusan cepat, ahli

§ Koordinasi mudah, krn ada pembagian tugas

§ Moral anggota tinggi, krn sesuai keahlian

3. Functional organization

§ Adalah organisasi yg disusun berdasarkan sifat & macam-macam fungsi yg hrs dilaksanakan

§ Ciri :

§ Pembidangan tugas scr tegas & jelas dpt dibedakan

§ Dlm melaksanakn tgs tdk banyak memerlukan koordinasi trutama pd tingkat pelaksana bwhn krn bidang tugas sdh jelas.

§ Koordinasi ada pd tingkat pimpinan

§ Pembagian unit organisasi didsrkan spesialisasi tugas

§ Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit yg ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama

Dpt terlihat pd perusahaan yg bidang tugasnya dpt digariskan scr tegas, mis : unit produksi, pemasaran, keuangan, dll

KEBAIKAN & KEBURUKAN

§ pembidangan tugas jelas

§ spesialisasi dapt dikembangkan optimal

§ Solidaritas /moral dalam satu bidang tinggi

§ Koordinasi dalam satu bidang mudah

§ Koordinasi menyeluruh terjadi pd tingkat pimpinan

4. Committee organization

§ Umumnya dibentuk dalam waktu yg terbatas untuk melaksanakan tugas2 ttt.

§ Ciri :

§ Tugas tertentu, jangka waktu terbatas

§ Seluruh unsur pimp duduk dlm panitia (ketua/anggota)

§ Kepemimpinan kolektif, tanggungjwb kolektif

§ Semua anggota pimp mempunyai hak, wewenang, tggjwb yg sama

§ Pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas ttt yg hrs dilaksanakan dlm bentuk tugas

KEBAIKAN & KEBURUKAN

§ Keputusan diambil scr tepat krn dibicarakan scr kolektif

§ Kemungkinan tindkan diktatoris kecil

§ Kerja sama dikalangan pelaksanan mudah

6 komentar:

  1. TEORI PERILAKU
    Kelompok 2
    1. Action Assembly Theory
    Anggota:
    1. Eska nia sarinastiti
    2. Dwitarama
    3. Dylla Novriana
    - Why
    Karena teori ini mendasari setiap orang khususnya seorang PR untuk melakukan sesuatu atau berperilaku dalam menyelesaikan masalah yang disesuaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing PR tersebut. Sehingga mereka dapat membedakan perilaku mana yang bisa berdampak buruk dan mana yang bisa berdampak baik.
    - Aplikasi
    Terdapat tiga konsep. Yaitu:
    1. Struktur kognitif (bentuk pemikiran)
    2. Isi (Merujuk pada karakter spesifik)
    3. Proses kognitif (operasi yang digunakan untuk mentransformasikan ide)
    - Contoh
    Seseorang akan melakukan sesuatu atas sekumpulan aksi atau pengalaman yang mungkin pernah dia ketahui baik dari pengalaman atau pengetahuan sendiri maupun orang lain. Misalnya seseorang memilih atau mengambil keputusan tentang suatu sikap atau pilihan produk. Karena sebelumnya ia telah mempunyai informasi atau pengetahuan tentang itu, tentang apa atau bagaimana konsekuensinya.

    2. Social Exchange Theory
    Anggota:
    1. Emma Putri
    2. Efriana Puspantari
    3. Eva Anggraini
    - Why
    Karena PR dalam serangkaian kegiatannya, selalu memperhatikan untung dan rugi akan suatu tindakan.
    - Aplikasi
    Hal ini nantinya akan digunakan oleh seorang PR dalam menentukan strategi, yang pada akhirnya strategi terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Dengan kata lain, strategi tersebut dapat membuat mampu atau tidaknya suatu perusahaan atau organisasi dalam menghadapi tekanan yang muncul baik dari dalam mapupun dari luar.
    - Implikasi
    Frekuensi waktu bertahannya suatu perusahaan atau organisasi bisa cukup lama.
    - Contoh
    Pro dan Kontra produksi OREO, yang diduga mengandung zat-zat melamin. Dimana PR akan menentukan strategi dalam membangun image produk oreo kepada masyarakat bahwa produk mereka aman untuk dikonsumsi.

    3. Diffusion Theory
    Anggota:
    1. Fira
    2. Devi Sinta
    3. Galih
    - Why
    Teori ini berkembang menjadi teori difusi inovasi yang pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu pada sekelompok anggota pada sistem sosial.
    - Aplikasi
    Dalam proses difusi inovasi terdapat empat elemen pokok. Yaitu:
    1. Inovasi adalah gagasan atau tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini kebaruan inovasi diukur secara subyektif menurut pandangan individu yang menerimanya.
    2. Saluran komunikasi adalah bagaimana pesan didapat suatu individu dari individu lainnya atau alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber pada penerima.
    3. Waktu adalah proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya dan pengukuhan terhadap keputusan itu berkaitan dengan dimensi waktu.
    4. Sistem sosial yaitu serangkaian bagian yang saling berhubungan dengan bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
    - Implikasi
    1. Relative advantage (keuntungan relatif): derajat dengan mana inovasi dirasakan lebih baik daripada ide lain yang menggantikannya.
    2. Compability (kesesuaian): derajat dengan mana inovasi dirasakan konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
    3. Complexity (kerumitan): derajat dengan mana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti atau dipergunakan.
    4. Trialbility(kemungkinan dicoba): Derajat dengan mana inovasi dapat dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas.
    5. Orvasability(kemungkinan diamati): derajat dengan mana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.
    - Contoh
    Keberhasilan pemrintah dalam program KB. Inovasi tersebut dikomunikasikan oleh berbagai saluran interpersonal atau media massa. Terjadi pada waktu terentu agar inovasi tersebut dapat dimengerti dan diterima, dilaksanakan dengan prinsip divusi inovasi. Inovasinya adalah berupa program kegiatan bukan produk.

    5. Social Learning Theory
    Anggota:
    1. Endika
    2. Erna Ermawati
    3. Dania

    - Why
    Karena teori ini mengkaji tentang proses belajar melalui media massa sebagai tandingan terhadap proses belajar secara tradisional. Menganggap media massa sabagai agen sosialisasi yang utama disamping kelurga, guru di sekolah dan sahabat.
    - Aplikasi
    1. Attentional Process.
    Setiap hari kita dihadapkan pada suatu peristiwa. Ketertarikan pada suatu peristiwa ditentukan oleh tingkat kejelasan dan kemudahan.
    2. Retention Process.
    Peristiwa menarik perhatian tersimpan dalam pemikiran seseorang yang kemudian menjadi suatu ingatan.
    3. Motor Reproduction Process.
    Hasil dari ingatan peristiwa tersebut direalisasikan menjadi suatu perilaku. Yang dipengaruhi oleh kemampuan kognitif dan motorik melalui proses “trial and error” dimana umpan balik turut mempengaruhi.
    4. Motivational Process.
    Adanya suatu motivasi untuk mewujudkan.
    - Implikasi
    Menimbulkan suatu pemikiran kritis, aktif berfikir, terhadap setiap diri individu khususnya para PR. Disamping itu memunculkan suatu anggapan bahwa media massa sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu pembelajaran sosial.
    - Contoh
    Musibah bencana alam seperti banjir yang diberitakan melalui media massa seperti Koran, televisi, radio, dll. Dari berita yang kita saksikan tersebut maka akan memotivasi atau mendorong kita untuk berfikir kritis dan memunculkan suatu sikap untuk menolong atau berkontribusi terhadap masyarakat yang kesusahan akibat bencana alam banjir.
    5. Elaborated Likelihood Theory
    Anggota:
    1. Dwi Rahminati S.
    2. Gusti
    - Why
    Bahwa seseorang dapat memproses (evaluasi) pesan-pesan persuasive dengan berbagai cara ( rinci, kritis, sederhana--tidak begitu kritis)

    - Aplikasi
    1. Rute Sentral : Pemikiran kritis, aktif berfikir, argumentasi dipertimbangkan dengan hati-hati, perubahan sikap relative lama, kemungkinan mempengaruhi perilaku.
    2. Rute Feriferal : kurang kritis, cenderung terpengaruh pada faktor lain di luar argumentasi itu sendiri, perubahan bersifat temporer, pengaruh kecil pada perilaku.
    - Implikasi
    Asumsi mendasar teori ini adalah orang dapat memproses pesan persuasi dengan cara yang berbeda pada satub situasi kita menilai sebuah pesan secara mendasar, hati-hati, dengan pemikiran yang kritis, namun pada situasi lain kita menilai pesan tanpa mempertimbangkan argument yang mendasar.
    - Contoh
    Iklan untuk produk-produk tertentu hanya ditayangkan sesaat saja melalui TV.

    BalasHapus
  2. TEORI PERILAKU
    Kelompok 2

    1. Action Assembly Theory
    Anggota:
    1. Eska nia sarinastiti
    2. Dwitarama
    3. Dylla Novriana

    - Why
    Karena teori ini mendasari setiap orang khususnya seorang PR untuk melakukan sesuatu atau berperilaku dalam menyelesaikan masalah yang disesuaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing PR tersebut. Sehingga mereka dapat membedakan perilaku mana yang bisa berdampak buruk dan mana yang bisa berdampak baik.
    - Aplikasi
    Terdapat tiga konsep. Yaitu:
    1. Struktur kognitif (bentuk pemikiran)
    2. Isi (Merujuk pada karakter spesifik)
    3. Proses kognitif (operasi yang digunakan untuk mentransformasikan ide)
    - Contoh
    Seseorang akan melakukan sesuatu atas sekumpulan aksi atau pengalaman yang mungkin pernah dia ketahui baik dari pengalaman atau pengetahuan sendiri maupun orang lain. Misalnya seseorang memilih atau mengambil keputusan tentang suatu sikap atau pilihan produk. Karena sebelumnya ia telah mempunyai informasi atau pengetahuan tentang itu, tentang apa atau bagaimana konsekuensinya.

    (2) Social Exchange Theory
    Anggota:
    1. Emma Putri
    2. Efriana Puspantari
    3. Eva Anggraini

    - Why
    Karena PR dalam serangkaian kegiatannya, selalu memperhatikan untung dan rugi akan suatu tindakan.
    - Aplikasi
    Hal ini nantinya akan digunakan oleh seorang PR dalam menentukan strategi, yang pada akhirnya strategi terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Dengan kata lain, strategi tersebut dapat membuat mampu atau tidaknya suatu perusahaan atau organisasi dalam menghadapi tekanan yang muncul baik dari dalam mapupun dari luar.
    - Implikasi
    Frekuensi waktu bertahannya suatu perusahaan atau organisasi bisa cukup lama.
    - Contoh
    Pro dan Kontra produksi OREO, yang diduga mengandung zat-zat melamin. Dimana PR akan menentukan strategi dalam membangun image produk oreo kepada masyarakat bahwa produk mereka aman untuk dikonsumsi.

    (3) Diffusion Theory
    Anggota:
    1. Fira
    2. Devi Sinta
    3. Galih

    - Why
    Teori ini berkembang menjadi teori difusi inovasi yang pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu pada sekelompok anggota pada sistem sosial.
    - Aplikasi
    Dalam proses difusi inovasi terdapat empat elemen pokok. Yaitu:
    1. Inovasi adalah gagasan atau tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini kebaruan inovasi diukur secara subyektif menurut pandangan individu yang menerimanya.
    2. Saluran komunikasi adalah bagaimana pesan didapat suatu individu dari individu lainnya atau alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber pada penerima.
    3. Waktu adalah proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya dan pengukuhan terhadap keputusan itu berkaitan dengan dimensi waktu.
    4. Sistem sosial yaitu serangkaian bagian yang saling berhubungan dengan bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
    - Implikasi
    1. Relative advantage (keuntungan relatif): derajat dengan mana inovasi dirasakan lebih baik daripada ide lain yang menggantikannya.
    2. Compability (kesesuaian): derajat dengan mana inovasi dirasakan konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
    3. Complexity (kerumitan): derajat dengan mana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti atau dipergunakan.
    4. Trialbility(kemungkinan dicoba): Derajat dengan mana inovasi dapat dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas.
    5. Orvasability(kemungkinan diamati): derajat dengan mana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.
    - Contoh
    Keberhasilan pemrintah dalam program KB. Inovasi tersebut dikomunikasikan oleh berbagai saluran interpersonal atau media massa. Terjadi pada waktu terentu agar inovasi tersebut dapat dimengerti dan diterima, dilaksanakan dengan prinsip divusi inovasi. Inovasinya adalah berupa program kegiatan bukan produk.

    (4) Social Learning Theory
    Anggota:
    1. Endika
    2. Erna Ermawati
    3. Dania

    - Why
    Karena teori ini mengkaji tentang proses belajar melalui media massa sebagai tandingan terhadap proses belajar secara tradisional. Menganggap media massa sabagai agen sosialisasi yang utama disamping kelurga, guru di sekolah dan sahabat.
    - Aplikasi
    1. Attentional Process.
    Setiap hari kita dihadapkan pada suatu peristiwa. Ketertarikan pada suatu peristiwa ditentukan oleh tingkat kejelasan dan kemudahan.
    2. Retention Process.
    Peristiwa menarik perhatian tersimpan dalam pemikiran seseorang yang kemudian menjadi suatu ingatan.
    3. Motor Reproduction Process.
    Hasil dari ingatan peristiwa tersebut direalisasikan menjadi suatu perilaku. Yang dipengaruhi oleh kemampuan kognitif dan motorik melalui proses “trial and error” dimana umpan balik turut mempengaruhi.
    4. Motivational Process.
    Adanya suatu motivasi untuk mewujudkan.
    - Implikasi
    Menimbulkan suatu pemikiran kritis, aktif berfikir, terhadap setiap diri individu khususnya para PR. Disamping itu memunculkan suatu anggapan bahwa media massa sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu pembelajaran sosial.
    - Contoh
    Musibah bencana alam seperti banjir yang diberitakan melalui media massa seperti Koran, televisi, radio, dll. Dari berita yang kita saksikan tersebut maka akan memotivasi atau mendorong kita untuk berfikir kritis dan memunculkan suatu sikap untuk menolong atau berkontribusi terhadap masyarakat yang kesusahan akibat bencana alam banjir.

    (5) Elaborated Likelihood Theory
    Anggota:
    1. Dwi Rahminati S.
    2. Gusti

    - Why
    Bahwa seseorang dapat memproses (evaluasi) pesan-pesan persuasive dengan berbagai cara ( rinci, kritis, sederhana--tidak begitu kritis)

    - Aplikasi
    1. Rute Sentral : Pemikiran kritis, aktif berfikir, argumentasi dipertimbangkan dengan hati-hati, perubahan sikap relative lama, kemungkinan mempengaruhi perilaku.
    2. Rute Feriferal : kurang kritis, cenderung terpengaruh pada faktor lain di luar argumentasi itu sendiri, perubahan bersifat temporer, pengaruh kecil pada perilaku.
    - Implikasi
    Asumsi mendasar teori ini adalah orang dapat memproses pesan persuasi dengan cara yang berbeda pada satub situasi kita menilai sebuah pesan secara mendasar, hati-hati, dengan pemikiran yang kritis, namun pada situasi lain kita menilai pesan tanpa mempertimbangkan argument yang mendasar.
    - Contoh
    Iklan untuk produk-produk tertentu hanya ditayangkan sesaat saja melalui TV.

    BalasHapus
  3. KOMUNIKASI ORGANISASI
    FUNGSI DAN TIPE ORGANISASI


    KELOMPOK 1:

    CHANDRA YOGA PURNAMA (0710020107)
    DEWANTA PRAMAYOGA (0710020080)
    DESY PUSPA SANTI (0710023083)
    DWI APRIANI ASTUTI (0710020019)
    ELOK WAHYU SAVITRY (0710020077)
    GITA PUSPITASARI (0710020092)

    FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI

    1. Fungsi lini:
    Fungsi lini sangat diperlukan pada organisasi yang mulai berkembang. Apabila tidak memakai fungsi lini ini maka organisasi tersebut akan menjalankan kemauan’ny sendiri-sendiri. Maka dari itu fungsi lini sangat cocok digunakan pada organisasi yang berkembang.
    2. Fungsi auxiliary:
    Fungsi pelayanan ini sangat cocok di terapkan pada organisasi pemerintah. Terutama organisasi yang melayani pelayanan pada public. Karena pada organisasi pemerintahan pembagian tugas sudah sangat jelas.
    3. Fungsi staf:
    Fungsi staf disini adalah mempunyai tugas untuk mengkontrol pimpinan sehingga ada hubungan timbal balik. Selain itu fungsi staf juga memiliki tugas untuk memberikan masukan pada pimpinan perusahaan.

    TIPE-TIPE ORGANISASI
    1. LINE ORGANIZATION
     Tertua, paling sederhana
     Tugas perencanaan, pengendalian berada di satu orang, line authority langsung dari pimpinan kpd bawahan.
    Ciri line organization
     Tujuan organisasi sederhana
     Organisasinya kecil
     Jumlah karyawan sedikit
     Pimpinan dan karyawan saling mengenal & dpt berhubungan setiap hari
     Hubungan pimpinan-karyawan bersifat langsung
     Tingkat spesialisasi, alat yg diperlukan tidak begitu tingi tdk beraneka ragam
    Kebaikan & keburukan
    Kesatuan pimpinan
     Garis perintah
     Proses pengambilan keputusan
     Pengawasan
     Tingkat solidaritas
    Diskusi kelompok :
    • Contoh dari line organisation adalah UKM (Usaha Kecil Menengah). Ex : Usaha keripik tempe di Malang.
    • Tiap informasi yang ada bisa langsung tersampaikan karena Pola komunikasi bersifat langsung dari atas ke bawah/pimpinan kepada karyawan. Hal ini juga mengindikasikan adanya hubungan yang lebih dekat antara atasan dan bawahan.
    • Karena organisasi ini berskala kecil, maka tujuan yang dicapai biasanya sangat sederhana (misalnya usaha keripik tempe memiliki tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya). Selain itu, proses pengawasan menjadi lebih mudah karena pegawai jumlahnya sedikit dan diawasi langsung oleh pemimpin organisasi serta proses pengambilan keputusan akan lebih cepat karena kepemimpinan bersifat otoriter(memegang kekuasaan penuh atas organisasinya).
    • Tingkat solidaritas lebih tinggi karena antara pemimpin dan pegawai maupun antara pegawai dengan pegawai lainnya saling berhubungan setiap hari dan saling mengenal satu sama lainnya.
    • Potensi kehancuran tinggi karena organisasi hanya dipegang dan dikendalikan oleh satu orang saja.
    2. Line & staff organization
     Ciri :
     Organisasi besar, kompleks
     Jumlah karyawanwan banyak
     Daerah kerja luas
     Hubungan kerja yg bersifat langsung tidak mungkin lagi
     Pimpinan-karyawan bisa tidak saling mengenal
     Spesialisasi beraneka ragam & digunakan scr optimal
     Terdapat 3 komponen utama :
     Pimpinan (pengendali, pnanggung jawab, menetukan tuj, kebijaksanaan, keputusan)
     Staf (pembantu pimp) : staf koordinasi (nasihat, pengawasan), staf teknik (pelayanan teknis)
     Pelaksana : pelaksana tugas

    KEBAIKAN & KEBURUKAN
     Ada pembagian tugas yg jelas
     Potensi dapt dikembangkan optimal
     Prinsip organizing dpt diterapkan
     Pengambilan keptusan cepat, ahli
     Koordinasi mudah, krn ada pembagian tugas
     Moral anggota tinggi, krn sesuai keahlian
    Diskusi kelompok :
    • Contoh dari Line & Staff Organization adalah PT. Unilever yang merupakan perusahaan multi nasional dan multi produk.
    • Karena skala perusahaan yang berskala besar dan terbagi atas berbagai departemen yang memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri, sehingga menyebabkan komunikasi sulit dilakukan secara langsung. Misalnya, regulasi perusahaan yang dibuat oleh pimpinan kepada bawahan disampaikan melalui PR/Humas Perusahaan. Akan tetapi, adanya pembagian tugas pada masing-masing departemen akan mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas, sehingga dapat meminimalisir kemunculan konflik.
    • Penyampaian aspirasi dari bawahan kepada pimpinan sangat sulit untuk disampaikan karena sangat jarang terjadi komunikasi secara langsung.
    • Pada intinya organisasi yang berskala besar memiliki ketahanan yang kuat.

    3. Tipe organisasi fungsional
    • Pola komunikasi :
    Pada organisasi fungsional berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena adanya pembagian tugas yang jelas. Karena pada dasarnya pembagian tugas sudah tertulis dan disepakati.
    Sangat diharapkan, setiap organisasi bisa menjalankan organisasinya dengan menggunakan tipe ini. Karene semua tugas yang di emban oleh masing-masing departemen akan lebih mudah menyelesaikan tugasnya. Di asumsikan, tiap departemen mudah dalam mengambil keputusan, sehingga efisien dan efektif dalam pelaksanaan tugas.

    • Iklim dan budaya
    Tipe organisasi ini cenderung kondusif dan saling melengkapi, Karena masing-masing departemen bekerja sesuai dengan job description-nya dan salung melengkapi antar tugas tiap departemen yang lain.
    Tipe organisasi ini sama seperti suatu system, ketika satu departemen gagal dalam menjalankan fungsinya maka secara otomatis akan berdampak dan mempengaruhi departemen yang lain.
    • Contoh
    Organisasi yang menghasilkan output berupa produk (barang). Fungsi antar departemen sangat mempengaruhi kinerja departemen lain. Contohnya, pada perusahaan rokok, ketika kondisi keuangan sedang mengalami krisis maka bisa dipastikan unit produksi sampai distribusi akan terhambat.

    4. Organisasi kepanitiaan

    • Pola komunikasi
    Terbatas oleh momentum, hanya bekerja ketika ada event . tetapi di luar event, maka kepanitaan sudah tidak berlaku. System komunikasi yang berjalan hampir seperti kekeluargaan, dan sangat sedikit proses birokrasi rumit yang terjadi. Semua mempunyai wewenang dan hak yang telah disepakati. Hubungan antar personal mejadi kunci dalam keberhasilan event
    • Iklim dan budaya
    Tipe organisasi ini cenderung rukun ketika ada event. Akan tetapi di luar event atau setelah event itu selesai, hubungan antar anggota organisasi akan kembali menjadi individu-individu yang sulit untuk terorganisir. Maka dari itu, membangun dan menjaga hubungan antar personal antar anggota menjadi elemen utama yang harus bisa di bentuk oleh pimpinan organisasi kepanitiaan.
    • Contoh
    Organisasi yang dibentuk dalam pembentukan suatu seminar. Hanya akan ada ketika event dimulai sampai event dilaksanakan.

    BalasHapus
  4. NAMA KELOMPOK :
    - CHRISTANTI NATALIA (0710020083)
    - FAILASUF FILANTROPI (0710020064)
    - FARISKA ANGGI WULAN DWI (0710023092)
    - GARSINEA KUSUMA ARINI (0710023054)
    - GEDDY PERMANA (0710020049)
    Line organization :
    - Contoh dari line organization adalah LSO kampus seperti halnya di fakultas ilmu sosial yaitu perspektif, societo, dsb.
    - Pada line organization ini informasi dan bahasan mengenai organisasi disampaikan melalui atasan (leader) kepada bawahannya dan kemudian di sampaikan ke anggota-anggota organisasi yang lain secara langsung. Karena didalam organisasi ini tergolong organisasi kecil, maka diantara pimpinan, dan bawahan atau anggota-anggota organisasinya saling mengenal dan dapat berinteraksi sehari-hari. Dan didalam jalannya komunikasi tumbuh budaya organisasi yang bersifat kekeluargaan dan tumbuhlah rasa solidaritas yang tinggi diantara anggota-anggota organisasinya.
    - Pola komunikasi yang terdapat pada line organization adalah komunikasi yang horizontal.
    Line and staff organization
    - Contoh dari Line and Staff organization adalah perusahaan riteal misal : Indomart, alfamart, dsb.
    - Pada Line and staff organization, pimpinan dan bawahan dapat tidak saling mengenal. Selain itu, anggota dari suatu organisasi cukup banyak. Budaya komunikasi yang berjalan didalam organisasi adalah, Hubungan diantara para anggota tidak dapat berjalan langsung dari atasan ke bawahan. Begitu juga dengan jalannya pemberian dan penerimaan informasi, tidak dapat diberikan dari atasan ke bawahan. Namun, didalam Line and staff organization terdapat pemabagian tugas yang jelas. Sehingga tugas-tugas yang terdapat di organisasi tersebut jelas. Potensi diantara anggota-anggota dapat dengan mudah dikembangkan karena sesuai dengan keahliannya.
    - Pola komunikasi yang terdapat dalam Line and staff organization adalah pola komunikasi sirkuler. Karena pimpinan bertugas sebagai pengendali, penanggung jawab, menentukan tujuan, kebijaksanaan, dan keputusan. Namun disini terdapat staff yang membantu pemimpin yang didalamnya terdapat : staf koordinasi yang bertujuan untuk memberikan nasihat, dan pengawasan, selain itu juga terdapat staf teknik yang berfungsi sebagai pelayanan teknis. Selain staff juga terdapat bagian pelaksana yang bertugas sebagai pelaksana tugas.
    Functional Organization
    - Contoh dari functional organization adalah pola organisasi yang terdapat di institusi pendidikan. Misalnya didalam institusi pendidikan terdapat bermacam-macam departemen. Dan disetiap departemen tersebut menjalankan tugasnya sendiri-sendiri menurut pembagian divisinya masing-masing. Seperti halnya divisi perlengkapan menjalankan tugasnya yang berbeda dengan divisi administrasi. Dan didalam menjalankan tugasnya tersebut kedua divisi ini tidak saling mencampur adukan tiap masalah menjadi satu kesatuan. Namun, setiap masalah dipecahkan berdasarkan departemennya masing-masing.
    - Pada functional organization, pembagian tugas dari pimpinan kebawahan tergolong tegas dikarenakan koordinasi dilakukan diantara para pemimpin sehingga bawahan tidak terlalu banyak memberikan kontribusi yang lebih terhadap setiap keputusan yang akan diambil. Namun, bawahan hanya menjalankan apa yang sudah menjadi tanggung jawab tugas yang diberikan oleh pimpinan. Karena pada dasarnya pembagian tugas sudah jelas maka tidak perlu lagi tambahan kontribusi tertentu dalam tugas. Budaya yang tercipta didalam organisasi ini adalahselalu mentaati dan patuh terhadap perintah atasan.
    - Pola komunikasi yang terdapat dalam fuctional organization adalah pola komunikasi yang vertikal.
    Committee organization
    - Contoh dari committe organization adalah organisasi kepanitiaan idul fitri, kepanitiaan idul adha, kepanitiaan 17 agustus, dsb.
    - Pada committe organization, organisasi dibentuk hanya sementara, didalamnya terdapat budaya organisasi dengan tujuan yang sama yang akhirnya membangun tumbuhnya rasa solidaritas diantara para anggotanya. Namun, yang paling utama dalam jalannya organisasi ini adalah Semua anggota organisasi mempunyai hak, wewenang, dan tanggungjawab yang sama. Didalam organisasi ini masih ada pembagian tugas diantara para anggotanya. Sehingga jalannya tugas tetap berjalan dengan jelas. Dan jalannya kerjasama juga tergolong mudah.
    - Pola komunikasi yang terdapat dalam Committe organization adalah pola komunikasi yang horizontal.

    BalasHapus
  5. KELOMPOK 5
    ANGGOTA:
    FANI FELANI (0710020098)
    FARIZA YUNIAR (0710020070)
    FEBRIANTI S. (0710020024)
    GANDA IMAM N. (0710020042)
    ERICK PERMANA P. (0710023056)
    FERRY OKTARISA N. (0710020086)
    Fungsi Lini
    Contoh: Rektorat. Keputusan rektor berdampak pada jabatan di bawahnya.
    Pola komunikasi yang digunakan dalam fungsi ini adalah dengan pemberian instruksi berupa perintah secara langsung dari atasan kepada bawahannya.
    Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksana. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan.

    Fungsi Auxiliary (pelayanan)
    Contoh : stakeholder (pemegang saham)
    Pola komunikasi yang digunakan dalam fungsi ini adalah dengan memberikan perintah pada pejabat Lini yang kemudian dioperasionalkan kepada para bawahannya.

    Fungsi Staf
    Contoh: konsultan perusahaan.
    Pola komunikasi yang digunakan dalam fungsi ini adalah memberikan nasihat bagi pejabat lini tapi tanpa kewenangan operasional.

    1. Line Organization
    Contoh : LSO fakultas.
    Pola komunikasi yang digunakan dalam organisasi ini adalah Pimpinan dan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari. Selain itu Hubungan pimpinan-karyawan bersifat langsung.

    2. Line & staff organization
    Contoh : Mahkamah Agung (MA).
    Pola komunikasi: Staf dapat memberikan saran kepada atasan.

    3. Functional organization
    Contoh : pembagian tugas yang ada di sebuah perusahaan.
    Pola komunikasinya adalah dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksana bawahan karena bidang tugas sudah jelas. Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit yang ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama.

    4. Committee organization
    Contoh : panitia dalam pelaksanaan suatu acara.
    Pola komunikasinya adalah keputusan diambil secara kolektif (musyawarah mufakat). Kepemimpinan kolektif, tanggung jawab kolektif. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang, tanggung jawab yang sama

    BalasHapus
  6. Nama Kelompok:
    Dhian Kartika H (0710023006)
    Dian Tamitiadini (0710020029)
    Dio Nona Mada P (0710023072)
    Errizal Eka P (0710020043)


    Fungsi dan tipe organisasi

    A. Fungsi Organisasi
    1. Fungsi Lini
    Fungsi ini biasanya digunakan pada organisasi yang masih baru dan jumlah karyawannya sedikit. Penyampaian informasi melalui masing-masing tingkatan bagian. Pengambilan keputusan atau wewenang dipegang penuh oleh pejabat tingkat atas. Pejabat fungsi lini ini adalah manajer tingkat atas, menengah dan bawah. Pola komunikasinya terstruktur sehingga tidak semua bagian menerima pesan yang diterima dengan baik karena setiap informasi yang diterima tiap orang, berbeda interpretasinya. Contohnya, general manajer menyampaikan pesan harus melalui setiap kepala bagian, tidak bisa langsung kepada pegawai yang dituju.
    2. Fungsi auxiliary
    Fungsi ini dipegang oleh supervisor atau koordinator organisasi. Supervisor atau coordinator ini berfungsi memberikan bantuan kepada pejabat lini. Wewenang atau perintah yang akan disampaikan kepada pegawai harus atas nama pejabat lini.
    3. Fungsi staf
    Fungsi staf adalah menasehati, merencanakan, menganalisis masalah. Staf tidak mempunyai wewenang untuk menjadi pemimpin dalam pelaksanaan tugas organisasi. Pola komunikasinya tidak terjalin antara atasan dengan bawahan secara langsung.

    B. Tipe Organisasi
    1. Line Organization
    Tipe ini adalah tipe organisasi yang paling sederhana. Biasanya organisasinya kecil. Jumlah karyawan yang ada sedikit. Pola komunikasi bersifat langsung antara atasan dan bawahan. Sehingga tidak ada kesalahpahaman dalam penyampaian pesan. Contohnya, keluarga, UKM.

    Kebaikan dalam tipe ini adalah
    o Komunikasi mudah dimengerti dan dilaksanakan
    o Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
    o Merupakan jenis organisasi yang stabil
    o Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
    o Solidaritas karyawan yang tinggi karena saling mengenal



    Kerugiannya adalah :
    o Seluruh orang terlalu bergantung pada satu orang
    o Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
    o Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
    o Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar


    2. Line and Staff Organization
    Biasanya organisasinya besar dan memilki junlah karyawan yang banyak. Organisasi ini memiliki daerah yang luas. Pola komunikasinya terstruktur, pesan disampaikan kepada bagian-bagian tertentu. Sehingga mungkin pesan tidak diterima dengan efektif. Selain itu, antara atasan dan bawahan tidak saling mengenal. Contonya, perusahaan BUMN besar misalnya, Semen Gresik, PLN, PTPN.
    Kebaikan dari organisasi ini:
    • Ada pembagian tugas yang jelas, jadi tugas sesuai dengan bagian yang diembannya
    • Potensi dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan keahlian yang dimiliki
    • prinsip organizing dapat diterapkan dengan baik, jadi organisasi itu terorganisir dengan baik
    • pengambilan keputusan cepat, karena hanya melibatkan sedikit pihak yaitu pihak pimpinan bersama penanggung jawab
    • koordinasi dapat dengan mudah dilakukan karena pembagian tugas dari tiap bagian jelas, jadi koordinasi dapat dilakukan per bagian
    • moral anggota tinggi, karena tiap-tiap anggota dikelompokkan sesuai dengan keahlian.

    Kerugian:
    • antara tiap bagian tidak dapat saling berkoordinasi dengan baik
    • kurang mengenal satu sama lain, baik denga pimpinan maupun sesama pegawai

    3. Functional Organization
    Biasanya organisasi ini adalah organisasi besar dan bersifat professional karena disusun berdasarkan sifat dan fungsi yang harus dilaksanakan. pola komunikasinya juga terstruktur tapi lebih luwes, artinya tiap kepala unit dapat langsung melakukan suatu komando tanpa atas nama pimpinan utama perusahaan. dengan ini, maka hubungan bawahan dengan atasan dapat terjalin dengan cukup baik. contohnya, peusahaan – perusahaan besar baik BUMN maupun BUMS
    kebaikan dari organisasi ini adalah:
    • Koordinasi antar karyawan semakin mudah
    • hubungan antara pimpinan dan karyawan semakin dekat
    • Solidaritas didalam organisasi yang tinggi
    • Memudahkan dalam pengawasan Dapat diperolejh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli

    kerugian :

    • Banyak mengeluarkan biaya tambahan
    • Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan / konflik
    • Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan.

    4. Committee Organization
    Ada waktu yang terbatas untuk melaksanakan tugas. Semua anggota memiliki tanggungjawab, wewenang, dan hak yang sama. Contohnya, panitia OSPEK dan panitia Tujuh belas Agustus. Pembagian tugas berdasarkan kelompok.
    kebaikan :
    • tugas dapat terselesaikan sesuai target
    • komunikasi yang terjalin lancer karena antar anggota saling memahami
    kerugian :
    • komunikasi diantara anggota hanya bersifat sementara, jika tujuan telah tercapai maka hubungan antar anggota sulit terjalin kembali atau kembali menjadi per individu.

    BalasHapus