Sabtu, 14 Maret 2009

A THEORITICAL BASIS FOR PUBLIC RELATIONS

Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH. S.Sos., M.Si.

KERANGKA TEORI

l TEORI-TEORI HUBUNGAN (Theories Of Relationship) :

1. System Theory

2. Situational Theory

3. Approaches to Conflict Resolution

l TEORI-TEORI PERILAKU (Theories of Cognition and Behavior) :

1. Action Assembly Theory

2. Social Exchange Theory

3. Diffusion Theory

4. Social Learning Theory

5. Elaborated Likelihood Theory

l THEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA (Theories of Mass Communication)

1. Uses and Gratifications

2. Agenda Setting Theory.

TEORI-TEORI HUBUNGAN

(Theories Of Relationship)

“ Sistem adalah keseluruhan dan interdependensi antara semua unsur yang ada (subsistem) dan saling terkait, saling berhubungan, saling mempengaruhi yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan”.

TEORI SISTEM

“Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott, 1961)

l Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang disebut sistem organisasi.

l Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan

l Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem)

l Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem.

l Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama

Ciri-Ciri Sistem :

l Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan.

l Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan

l Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi.

l Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.

TEORI SISTEM SOSIAL (KATZ & KAHN)

Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasi dan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.

IMPLIKASI TEORI SISTEM BAGI PRAKTEK PUBLIC RELATIONS

l PR merupakan bagian dari suatu sistem dalam manajemen / organisasi (lembaga) yang berhubungan dengan unur sistem lain dalam organisasi (internal) dan lingkungan (eksternal), setiap perubahan akan sangat berhubungan dengan apa yang harus dilakukan oleh PR, baik teknologi, isu, perkembangan sosial, politik, ekonomi dsb.

2. SITUATIONAL THEORY

l Dikemukakan oleh : Grunig & Hunt

l Teori ini menjelaskan tentang bagaimana dan kapan seseorang memiliki ekspektasi (harapan) yang kuat untuk terlibat dalam kelompok (isu-isu organisasi).

l 3 variabel yang dapat menjelaskan kapan seseorang terlibat dan memproses sebuah isu :

1. Problem recognition, Pengenalan masalah atau kesadaran seseorang bahwa isu tersebut sangat mempengaruhi mereka.

2. Constraint Recognition, Pengenalan keterbatasan kemampuan (merasa adanya rintangan) dalam menerapkan solusi yang dibuatnya.

3. Level of involvement, Level keterlibatan yaitu dimana seseorang sudah mulai terlibat dalam berbagai isu dan aktif mengkomunikasikan isu.

3. APPROACHES TO CONFLICT RESOLUTION

l Pandangan Fisher & Ury tentang resolusi konflik

l Resolusi konflik :

1. Pisahkan orang dari masalah

2. Foskuslah pada kepentingan (masalah), jangan pada posisi.

3. Buatlah opsi / tawaran jalan keluar yg saling menguntungkan

4. Buatlah kriteria objektif dalam penyelesaian persoalan.

l Cara pandang lain dalam resolusi konflik :

1. Control your emotion

2. Inisiated to discuss

3. Get good information

4. Give good information

TEORI-TEORI PERILAKU (Theories of Cognition and Behavior)

1. Action Assembly Theory

l Teori ini dikembangkan oleh : John Greene

l Teori ini mengasumsikan bahwa seseorang berperilaku berdasarkan struktur & proses yang urut berdasarkan pengetahuan yang dimiliki pada masing-masing.

l Menurut Greene perilaku seseorang dapat dijelaskan dalam 3 konsepsi : struktur kognitif (bentuk pemikiran), isi (merujuk pada karakter spesifik), proses kognitif (operasi yang digunakan untuk mentransformasikan ide)

l Teori ini dimulai dengan pernyataan bahwa individu memiliki pengetahuan isi (content knowledge)

l Dan pengetahuan prosedural (Prosedural knowledge)

l Seseorang mengetahui tentang segala hal dan pula mengetahui bagaimana melakukan hal tersebut dari sekumpulan aksi (pengetahuan dan pengalaman) dalam situasi yang berbeda.

l Seseorang akan melakukan sesuatu atas sekumpulan aksi (pengalaman) yang mungkin pernah dia ketahui baik dari pengalaman/pengetahuan sendiri maupun orang lain), misalnya seseorang akan memilih /mengambil keputusan tentang suatu sikap / pilihan produk, karena sebelumnya ia telah mempunyai informasi/ pengetahuan tentang itu, tentang apa dan bagaimana konsekwensinya.

2. Social Exchange Theory.

l Teori ini dikembangkan oleh : John Thibaut – Harold Kelly. Teori ini menggunakan metaphora untung rugi (costs – benefits) dalam meprediksi perilaku seseorang. Hal ini mengasumsikan bahwa seseorang atau kelompok memilih beberapa strategi yang didasarkan pada tingkat kerugian dan keuntungan yang dia dapatkan/dirasakan.

l Teori ini mengemukakan : bahwa hubungan akan berlanjut bila ia relatif menguntungkan dan diputuskan bila ia relatif merugikan.

3. Diffusion Theory

l Ide dasar : penelitian PaulLazarfeld, Elihu Katz (Personal Influence) dan dikembangkan oleh Everett Rogers.

l Penelitian tentang : bagaimana informasi dan pengaruh tersebar dalam masyarakat.

l Hipotesa & penemuan : informasi mengalir dari media massa ke pemuka-pemuka opini tertentu (opinion leaders) di komunitas yang meneruskan informasi tersebut dengan berbicara pada teman sejawat. OL ada di semua level kelompok. (two way communication)

l Ada dua jenis OL : monomorpism (berpengaruh dalam 1 topik) polymorphism (berpengaruh pada berbagai topik). Monomorphism akan menguat pada kehidupan modern (spesialisasi).

l Multy way communication : jumlah penyambung terbesar antar media dg penerima akhir adalah bervariasi. Dalam pengadopsian inovasi, individu tertentu mendapatkan langsung dari sumber-sumber media, sedang yang lainnya baru beberapa langkah kemudian.

l Difusi inovasi merupakan sebuah proses yang lama, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyebaran suatu gagasan.

l Jaringan terpenting dalam difusi selain saluran komunikasi massa adalah jaringan antarpribadi, disinilah jalinan interaksi jaringan merupakan suatu hal yang sangat penting.

l Unsur utama difusi ide terdiri : (1) inovasi, (2) dikomunikasikan melalui saluran ttt, (3) dalam jangka waktu ttt, (4) diantara anggota sistem. Inovasi : suatu ide, karya yang dianggap baru.

l Ciri Inovasi menurut E. Rogers :

1. Relative advantage (keuntungan relatif) : derajat dg mana inovasi dirasakan lebih baik drpd ide lain yang menggantikannya. (faktor penilai : ekonomis, prestasi sosial, kenyamana, kepuasan)

2. Compablility (kesesuaian) : derajat dg mana inovasi dirasakan ajeg/konsisten dg nilai-nilai yang berlaku, pengalaman & kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.

3. Complexity (kerumitan) : derajat dg mana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti/ dipergunakan.

4. Trialbility (kemungkinan dicoba) : derajat dg mana inovasi dapat dieksperimentasikan pd landasan yg terbatas.

5. Orvasability (kemungkinan diamati) : derajat dg mana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.

4. Social Learning Theory

l Dikembangkan oleh : Albert Bandura

l Mengkaji tentang proses belajar melalui media massa seagai tandingan terhadap proses belajar secara tradisional.

l Teori belajar tradisional : belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (respon) dg efek ttt. Penentu utama belajar : reinforcement (peneguhan) melalui reward (shg mau mengulangi) & punishment (shg tdk akan diulangi)

l Social Learning Theory : menganggap media massa sebagai agen sosialisasi yang utama disamping keluarga, guru di sekolah & sahabat.

l Menurut Social Learning Theory, Langkah dalam belajar secara sosial :

1. Attentional Process .setiap hari kita dihadapkan pada suatu peristiwa. Perhatian (ketertarikan) pd peristiwa ditentukan oleh tingkat kejelasan & kemudahan. Begitupula pengamat, yg menentukan perhatian : kemampuan dalam proses informasi, umur, intelegensi, daya persepsi, taraf emosional.

2. Retention Process, peristiwa yg menarik perhatian dimasukkan ke dlm benak dalam bentuk lambang scr verbal / imaginal shg menjadi ingatan.

3. Motor Reproduction Process, hasil ingatan selanjutnya menjadi perilaku. Yang dipengaruhi oleh kemampuan cognitif dan motorik melalui proses “trial and error” dimana umpan balik turut mempengaruhi.

4. Motivational Process, perilaku akan berujud apabila terdapat nilai peneguhan, yang dapat berbentuk ganjaran eksternal yaitu pengamatan yg menunjukkan bhw bagi orang lain ganjaran disebabkan perilaku yg sama, serta ganjaran internal, misalnya rasa puas diri.

5. Elaborated Likelihood Theory

l Dikembangkan oleh : Richard Petty & John Cacioppo (Psikolog Sosial)

l Asumsi dasar : bahwa seseorang dapat memproses (evaluasi) pesan-pesan persuasif dengan berbagai cara (rinci, kritis, sederhana--tidak begitu kritis).

l 2 cara dalam memproses pesan :

1. Rute sentral : pemikiran kritis, aktif berfikir, argumentasi dipertimbangkan dg hati-hati, perubahan sikap relatif lama, kemungkinan mempengaruhi perilaku.

2. Rute feriferal : kurang kritis, cenderung terpengaruh pada faktor lain di luar arguimentasi itu sendiri, perubahan bersifat temporer, pengaruh kecil pada perilaku.

l Dalam melakukan evaluasi pesan (kemungkinan elaborasi) dipengaruhi 2 faktor :

1. Motivasi (bila motivasi tinggi – rute sentral, motivasi rendah – rute feriferal). Motivasi terdiri dari : (1). Keterlibatan / relevansi personal. (2). Keragaman argumentasi. (3) kecendeerungan pribadi.

2. Kemampuan (kemampuan tinggi -- rute sentral, kemampuan rendah – rute feriferal).

THEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA (Theories of Mass Communication)

1. Uses and Gratifications

l Dikembangkan oleh : Elihu Katz

l Model ini menunjukkan bahwa yang menjadi perhatian utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, melainkan bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Bobotnya : khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.

2. Agenda Setting Theory

l Dikenalkan : Mc. Combs – Shaw.

l Mengatakan : jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.

l Media tidak merefleksikan peristiwa melainkan menyeleksi dan membentuknya menjadi bernilai berita (newsvalue).

l Manhein, agenda setting meliputi : (1) agenda media (2) agenda khalayak (3) agenda kebijaksanaan.

l Agenda media, meliputi dimensi :

a). Visibility (jumlah dan tingkat menonjolnya berita)

b). Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak = relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak)

c). Valence (menyenangkan / tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa.

l Agenda Khalayak, meliputi dimensi :

a). Familiarity (keakraban – derajat kesadaran khalayakakan topik ttt).

b). Personal salience (penonjolan pribadi –relevansi kepentingan dengan ciri pribadi)

c). Favorability (kesenangan – pertimbangan senang/tidak senang akan topik berita)

l Agenda Kebijaksanaan, meliputi dimensi :

a). Support (dukungan – kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu)

b). Likelihood of action (kemungkinan kegiatan – kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan).

c). Freedom of action (kebebasan bertindak – nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah)

20 komentar:

  1. A. Sistem Theory

    Teori ini menjelaskan pendekatan mempelajari suatu organisasi melalui system. Scott (1961) mengatakan “Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem”. Public relation merupakan suatu lembaga yang memiliki unsur-unsur di dalamnya yang saling mempengaruhi pembentukan suatu sistem. Unsur-unsur yang ada akan menjadi penggerak lembaga PR untuk mencapai setiap tujuannya. Masyarakat, media maupun keprofesian PR itu sendiri menjadi suatu sistem kesatuan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
    Implikasi teori system ini menjadikan seorang PR lebih peka dan mempunyai pandangan luas terhadap kegiatan-kegiatan publik sehingga dalam pencapaian tujuannya cara dipakai bervariasi dan segar sehingga keprofesian PR dituntut lebih profesional dan kreatif.Aktivitas Public relations diwujudkan dengan melihat kecenderungan dari public sebagai objek tujuan. Sehingga seorang public relations dapat membentuk analisis terhadap kecenderungan public yang secara tidak langsung mempengaruhi media maupun tindakan yang akan dilakukan.

    teori –teori lain yang berhubungan dengan teori system :
    1. Action Assembly Theory
    Teori ini berdasarkan pada struktur dan proses. Dalam teori ini menggambarkan kecenderungan perilaku-perilaku masyarakat sebagai bagian dari system. Implikasinya berupa aktivitas memperoleh pengetahuan terhadap produk, misalnya produk software microsoft office 2007. Seorang PR mengetahui keadaan produk baik secara prosedur penggunaan dan fitur-fitur yang ada. Aplikasinya berupa demonstrasi suatu produk terhadap public.

    2. Diffusion Theory
    Teori berdasarkan pada aktivitas penyebaran Informasi dengan melalui berbagai tahapan. Secara sederhana implikasinya berupa penyebaran informasi pada komunitas yang lebih kecil terlebih dahulu yang kemudian dapat tersebar ke komunitas yang lebih besar. Aplikasinya bisa dalam bentuk sampel produk untuk menggambarkan suatu informasi secara keseluruhan. Misalnya, outlet produk nokia yang memberikan sample berupa replika produk yang ditawarkan.


    Posted by :
    Muhammad Advin H ( 0811220117 )
    Mochamad Mahbub Adi ( 0811223042 )
    Nawwaf Abdillah A ( 0811220027 )
    Novarina Permatasari ( 0811223047 )
    Nur Sisilia ( 0811223048 )
    Rakay Indra (0811223053 )

    Kelas Dasar Public Relations D-IK-2

    BalasHapus
  2. Theoritical Basis for Public Relations

    SITUATIONAL THEORY
    Teori ini termasuk dalam teori dasar Public Relations karena teori tersebut menjelaskan tentang bagaimana dan kapan seseorang memiliki ekspektasi (harapan) yang kuat untuk terlibat dalam kelompok (isu-isu organisasi). Adanya situasi yang menentukan hubungan. Grunig dan Hunt, public yang efektif adalah public yang mencari dan memproses informasi tentang organisasi atau sebuah isu yang berkaitan tentang organisasi. Mereka mendeskripsikan 3 variabel yang digunakan untuk memprediksi kapan seseorang akan mencari dn 3 variabel yang dapat menjelaskan kapan seseorang terlibat dan memproses sebuah isu, yaitu:

    1. Problem recognition, Pengenalan masalah atau kesadaran seseorang bahwa isu tersebut sangat mempengaruhi mereka.
    2. Constraint Recognition, Pengenalan keterbatasan kemampuan (merasa adanya rintangan) dalam menerapkan solusi yang dibuatnya.
    3. Level of involvement, Level keterlibatan yaitu dimana seseorang sudah mulai terlibat dalam berbagai isu dan aktif mengkomunikasikan isu.

    Selain itu, menurut kelompok kami, teori ini berkaitan erat dengan pengertian tentang public relations itu sendiri. Pengertian public relations adalah bagaimana mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya. Dalam proses mengkomunikasikan itulah, seorang pelaku public relation harus memperhatikan aspek ruang dan waktu, seperti yang dijelaskan dalam teori situasional. Singkatnya, seorang pelaku public relations harus memikirkan waktu dan saat yang tepat untuk menjalin hubungan dengan public. Mereka tidak boleh melakukannya sembarangan tanpa mempehatikan aspek ruang dan waktu.

    Contohnya saat terjadi peristiwa jatuhnya pesawat lion air beberapa waktu yang lalu. Dalam kasus itu, public relations lion air harus memikirkan waktu dan situasi yang tepat untuk melakukan press conference atas jatuhnya pesawat yang sedang mengangkut ratusan penumpang itu. Untungnya saat itu pihak humas lion air telah mengambil tindakan yang tepat dengan menggelar konferensi pers, sesaat setelah pesawat jatuh. Jadi, pihak media massa tidak berkesempatan untuk membuat opini yang salah mengenai kecelakaan tersebut.

    Okto Nuansa Tristy (0811220029)
    Reza Yogaiswara (0811220135)
    Oryza Dewi Virgantari (0811220030)
    Ryan Arif (0811223131)
    RiniSuryana (0811223056)
    Naima

    Kelas D-IK-2

    BalasHapus
  3. Theoritical Basic for Public Relations
    Pengelompokan teori public relation yang termasuk dalam Grand Theory, yang termasuk adalah :
    1. Teori Sistem
    o Action Assembly Theory
    o Diffusion Theory
    Kedua teori tersebut dapat digolongkan ke dalam Teori Sistem karena Teori Action Assembly Theory ini mengasumsikan bahwa seseorang berperilaku berdasarkan struktur & proses yang urut berdasarkan pengetahuan yang dimiliki pada masing-masing serta Diffusion Theory sendiri hubungannya adalah dalam proses difusimembutuhkan waktu yang lama dan dalam pengerjaannya,proses tersebut runtut dan terstruktur. Dimana kedua teori tersebut sesuai dengan Teori Sistem yang memiliki konsep yang memfokuskan pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan.
    Implikasi teori tersebut dalam studi dan aktivitas publik relations contohnya adalah dalam penginformasian Universitas bagi khalayak ramai. Seperti yang berlaku dalam Action Assembly Theory bahwa seseorang akan memilih atau melakukan suatu hal karena sebelumnya ia telah mempunyai pengetahuan yang terperinci akan hal tersebut. Dan juga dalam Diffusion Theory yang dalam prosesnya selain membutuhkan waktu yang lama juga terdapat jaringan sebagai media untuk berinteraksi. Hal ini sesuai dengan Teori Sistem yang pada dasarnya terstruktur.
    Sehingga dalam aplikasi teori tersebut untuk memperoleh informasi tentang suatu Universitas kita memang harus membentuk suatu jaringan yang akan mempermudah dalam pengaksesan informasi bagi masyarakat luas. Contoh umumnya adalah promosi melalui internet yang mudah diakses oleh semua golongan.


    2. Situation Theory
    o Social Exchanged Theory
    o Social Learning Theory
    o Uses and Gratiffication
    o Agenda Setting

    Dalam Sosial Excahnged Theory teori ini mengutamakan tentang media yang mempengaruhi sikap dan perilaku sikap khalayak. Dalam Uses and Gratiffitation media tidak mereflesikan media perisrtiwa melainkan menyeleksi dan membentuknya menjadi nilai berita. Dalam social exchanged theory seseorang akan memilih beberapa strategi yang didasarkan pada tingkat kerugian dan keuntungan yang dirasakan. Lalu dalam social learning theory disebutkan bahwa proses belajar mempunyai runtunan pada awalnya bahwa dalam suatu peristiwa akan menarik perhatian. Keempat teori tersebut termasuk dalam Situation Theory karena masing teori ini memfokuskan pada suatu situasi dan suatu media yang mana dapat mempengaruhi masyarakatnya sesuai dengan situasi yang terjadi pada saat tertentu. Yang selanjutnya menjadi perilaku.

    3. Approaches to Conflict Resolutions
    o Elaborated Likelihood Theory

    Seseorang dapat memproses pesan persuasif dengan berbagai cara (rinci), kritis, sederhana, tidak begitu kritis. Teori ini dikatakan sesuai dengan Approaches to Conflict Resolutions adalah karena dalam memproses pesan persuasif pada akhirnya akan menemukan konklusi yang dapat dijadikan solusi suatu masalah
    Implikasi teori ini dalam resolusi konflik adalah PR yang turut menangani penyelesaian masalah dalam suatu perusahaan, dimana PR bertugas memisahkan masalah dan membuat tawaran jalan keluar bagi suatu masalah.



    Kelompok 3
    Rahma Aprilia K. 0811220131
    Rintani J. 0811223134
    Prasetyo W. 081220127
    Nanda Ferdion 0811220118
    Reggy Yudha 0811223128
    Rachmad Januar Fatahilla. 0811223123
    Restiana indah I.P 0811220134
    Oktafiani Hidayah 0811220126

    BalasHapus
  4. SITUATIONAL THEORY

    Why : Karena teori ini menjelaskan tentang bagaimana dan kapan seseorang memiliki ekspektasi (harapan)yang kuat untuk terlibat dalam kelompok (isu-isu organisasi). Teori ini dikatakan situational karena menurut kami teori ini berlaku pada saat tertentu.

    Aplikasi : Penerapan teori ini bisa dilakukan karena adanya suatu peristiwa, kejadian atau isu-isu yang sedang terjadi. Contohnya dalam sosialisasi KPU ke desa-desa yang dilakukan karena adanya pemilu.

    Implikasi : Dampak yang bisa muncul dari teori ini adalah timbulnya harapan-harapan yang di dapat dari hasil kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya sosialisasi maka diharapkan masyarakat mengetahui peraturan dan tata cara yang digunakan dalam pemilu.

    Contoh : Setelah KPU mngadakan sosialisasi, maka diharapkan masyarakat memahami sehingga pemilu bisa berjalan lancar dan meraih kesuksesan.



    Kelas B-IK-2
    Kelompok 1
    Diandari Ika 0811223092
    Dina Hakha I. 0811220073
    Ekky Rachman 0811220079
    Fath Noval I. 0811220013
    Hanavia Wahyu H. 0811223022
    Haris Karismanda 0811223104

    BalasHapus
  5. Hasil diskusi kelas B-IK-2 kelompok 1-3

    Fitria Avicenna (0811220089)
    Eflina N.M. (0811220078)
    Elok Nafisatul (0811223017)
    Dwi yunita (0811220076)
    Dea ayu S. (0811223088)

    TEORI HUBUNGAN – Approaches to conflict resolution

    Sebagaimana sistem yang kami ketahui sebagai keseluruhan dan interdependensi antara semua unsure yang ada dan saling terkait, saling berhubungan, dan saling mempengaruhi yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan merupakan suatu gambaran mengenai saling terhubungnya saetiap bagian di suatu organisasi. Oleh sebab itu teori hubungan perlu dipelajari karena terkait dengan aktivitas PR.

    Approaches to conflict resolution

    Teori ini digunakan untuk melakukan pendekatan dan penyelesaian suatu konflik yang terjadi. Menurut pandangan Fisher dan Ury tentang resolusi konflik :
    1.Pisahkan orang dari masalah
    2.Focus pada masalah, jangan pada posisi
    3.Buat opsi/tawaran jalan keluar yang saling menguntungkan
    4.Buat criteria objektif dalam penyelesaian persoalan
    Cara pandang lain dalam resolusi konflik,yaitu :
    1.Mengontrol emosi
    2.Berinisiatif untuk diskusi
    3.Mendapatkan informasi yang bagus
    4.Memberikan informasi yang bagus pula.

    •Why
    Teori ini ada dan berhubungan dengan aktivitas PR karena di kehidupan sehari-hari pasti ada konflik, begitu juga dalam sebuah organisasi. Kembali lagi pada salah satu fungsi PR yaitu membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public, oleh karena itu, teori ini akan sangat membantu kinerja PR dalam menyelesaikan suatu konflik.

    •Aplikasi
    Teori ini diterapkan ketika terjadi suatu konflik dan PR harus bisa melakukan pendekatan pada suatu konflik tersebut dengan tahap-tahap seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Setelah konflik tersebut dapat diselesaikan, tugas PR untuk mengkomunikasikannya pada internal dan eksternal publik agar tidak terjadi miscommunication.

    •Implikasi
    PR yang juga mempunyai fungsi mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat agar dapat melihat suatu kecenderungan yang akan berpengaruh pada kondisi suatu perusahaan. Kecenderungan tersebut bisa menjadi sebuah konflik, dan pendekatan untuk menyelesaikan suatu masalah akan sangat berhubungan dengan PR.

    •Contoh
    Perusahaan search engine-Google yang rencananya akan mem-PHK 200 karyawan karena tidak tahan dengan resesi yang melanda, ingin mencegah kecenderungan konflik yang timbul pada karyawan yang di-PHK tersebut dengan melakukan suatu pendekatan untuk memecahkan suatu konflik yang akhirnya bisa menguntungkan kedua belah pihak, yaitu dengan cara memberikan waktu pada para karyawan selama 60 hari untuk berkonsultasi dan mencari pekerjaan lain sebelum memperoleh pesangon. Dengan begitu, perusahaan masih bisa berdiri dan karyawan yang di-PHK masih bisa mencari pekerjaan sebagai hasil dari konsultasi yang telah dilakukan.

    BalasHapus
  6. Kelompok 3 :
    Elfara
    Fitri Sarasati
    Firdaus Zahra Deval
    Dea


    3. Teori-teori Komunikasi Massa

    3.2 Agenda Setting theory


    1. Why
    Mengapa teori ini masuk kedalam PR studies,karena dalam teori PR dapat mempelajari atau mengetahui bagaimana cara untuk menyampaikan suatu peristiwa kepada khalayak atau masyarakat dengan cara mengetahui apa saja yang disukai atau diinginkan khalayak pada umumnya. Dengan mengetahui keinginan masyarakat maka PR dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan mencapai target yang diinginkan
    2. Aplikasi
    Melalui aplikasi teori ini PR dapat berperan sebagai media antara perusahaan dengan masyarakat dalam menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan.
    3. Implikasi
    Dengan mengetahui apa-apa saja yang ada dalam agenda theory setting perusahaan ataupun PR dapat lebih mengefisiensikan atau mengefektifkan pekerajaan yang berkaitan dengan maslah meningkatkan citra perusahaan
    4. Contoh :
    Baru-baru ini masyarakat dikagetkan dengan isu adanya kandungan lemak babi dalam susu Dancow. Serta merta masyrakat langsung beranggapan negative terhadap susu Dancow tersebut. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat akhirnya pihak PR dari susu Dancow menggunakan salah satu teori yang ada dalam agenda setting teori yaitu familiarity atau keakraban. Dibuatlah sebuah kegiatan lomba-lomba yang hadiahnya berupa produk-produk dancow. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat dan kembali menggunakan produk dancow lagi.

    BalasHapus
  7. Kelompok 2:
    Diyah Dewi Gayatri (0811220009)
    Dedi.B. (0811220034)
    Fery Irawan (0811220086)
    Hanindya .HK. (0811223023)
    Farah Febrina H. (0811220084)

    WHY
    Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi adalah sebagai suatu sistem, dimana sistem adalah suatu rangkaian yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan dan di dalam organisasi itu sendiri terdapat suatu sistem.

    APLIKASI
    Apabila dalam suatu organisasi ada salah satu sistem yang berubah, secara otomatis akan mempengaruhi keseluruhan sistem dari suatu organisasi tersebut.

    IMPLIKASI
    Public relation merupakan bagian dari suatu sistem dalam suatu manajemen ataupun organisasi (lembaga) yang berhubungan dengan unsur-unsur sistem lain dalam organisasi (internal)dan lingkungan (eksternal), setiap perubahan akan sangat berhubungan dengan apa yang harus dilakukan PR, baik teknologi, isu, perkembangan sosial, politik, ekonomi, dsb.

    CONTOH
    Stasiun televisi yang dulu bernama LATIVI setelah dibeli oleh Bakrie berubah nama menjadi TV One. secara tidak langsung sistem yang terdapat di dalam perusahaan akan berubah dan saling mempengaruhi satun sama lain.

    BalasHapus
  8. komentar dari : Helena Yahvita Yeri
    Rifitria
    Ellena
    Vivi
    Uses and Gratifications :
    teori ini mengarah pada bagaimana seorang pengguna media berusaha secara aktif mencari media yang dapat memenuhi kebutuhan dan tentunya memberi kepuasan bagi dirinya.

    WHY ??
    menurut kami, teori ini dapat muncul karena adanya banyak kebutuhan manusia yang muncul saat ini.

    APLIKASI :
    penerapan dari teori ini cenderung pada konsumsi media.

    IMPLIKASI :
    dampak yang timbul dari adanya teori ini adalah pengguna menuntut keadaan media semakin cepat,efektif.adanya perilaku masyarakat yang semakin bergabtung pada media.

    CONTOH :
    penggunaan internet.
    era saat ini internet telah menjadi suatu kebutuhan yang tergolong penting dalam kehidupan masyarakat.

    BalasHapus
  9. Disusun oleh:
    Nama : Rintani Janarindhita
    Kls : D - IK - 2
    NIM : 0811223134


    FENOMENA AKTIFITAS PR (Public Relation)
    PADA MASA KERAJAAN di INDONESIA



    Kehadiran PR (Public Relation) di Indonesia sangat membantu dalam mnghubungkan suatu lembaga dengan masyarakat atau publicnya. Di Indonesia kegiatan PR telah dapat di ketahui sejak zaman kerajaan. Akan tetapi kegiatan PR ini tidak terlalu nampak seperti sekarang ini.

    Ini adalah beberapa contoh diantaranya. Yaitu pada masa kerajaan Singasari, Raja Kertanegara telah menjalin kerja sama dengan negeri Champa yang bertujuan untuk membendung ekspansi Khu Bilai Khan. Namun sayangnya, tidak dijelaskan secara rinci tentang proses kerjasama ini. Yang kedua adalah bukti kegiatan PR dalam kerajaan Majapahit yaitu kedatangan Dara Petak dan Dara Jingga dari Jambi iniyang merupakan hasil diplomasi persahabatan yang dilakukan oleh Kertana-gara kepada raja Malayu di Jambi untuk bersama-sama membendung pengaruh Kubhilai Khan yang pada akhirnya untuk dinikahkan dengan raja Singhasa-ri. Lalu, bukti lain yang ada dalam kerajaan Majapahit adalah kemahiran Gajah Mada dalam mengatur siasat dan berdiplomasi sehingga pada masa Jayana-gara hubungan dengan Cina kembali pulih dan berakibat perdagangan antara kedua negara meningkat.
    Setelah kerajaan Hindu mulai berkembang, maka masuklah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Diantaranya adalah kerajaan Banten, dimana kegiatan PR digunakan untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah pada saat itu yang bertujuan untuk memabntu mensosialisasikan tata kota yang bercirikan kota Islam. Ciri Kota Islam adalah keberadaan pasar yaitu sebagai tempat terhimpunnya masyarakat dari berbagai tempat untuk melakukan transaksi. Dan Willem Lodewyckz pada tahun 1596 memberikan beberapa gambaran tentang pasar di Banten. Selain itu di kerajaan Demak Pangeran Trenggono berhasil membuat pengaruh Islam mengalami kemajuan yang pesat di Jawa. Hal ini tentu tidak terlepas dari Pangeran Trenggono yang memang terkenal bijaksana, beliau menyebarkan islam secara baik. Bukti lainnya adalah Pada awal abad keempat-belas, Kaisar Yan Lu dari dynasti Ming mengirimkan seorang Putri kepada Brawijaya dikerajaan Majapahit sebagai tanda persahabatan kedua negara. Kerajaan Demak juga dikenal sebagai kerajaan maritim yang cukup kuat. Meskipun jarang diberitakan, tapi kenyataan ini di buktikan dengan pengiriman armada laut untuk menyerang Portugis di Malaka. Sejarah itu menggambarkan kehebatan armada niaga, keandalan manajemen transportasi laut, dan armada militer yang mumpuni dari beberapa kerajaan di nusantara yang mampu menyatukan wilayah luas dan disegani bangsa lain. Dengan armada niaga yang besar, kerajaan bersosialisasi dan membawa hasil alam sebagai komoditas perdagangan ke negeri lain. Dan untuk menjaga keamanan, kerajaan memiliki armada laut yang kuat.
    Dari beberapa contoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan PR pada masa kerajaan yang terjadi di Indonesia sebagian besar adalah dengan jalan menjalin kerjasama antar kerajaan yang satu dengan yang lain serta antar kerajaan dengan kerajaan lain yang berada di luar Indonesia. Hubungan ini dijalin dengan diplomasi yang akhirnya menghasilkan suatu kesepakatan bersama yang nantinya akan berakibat pada kerjasama di berbagai bidang kehidupan dalam kerajaan kedua belah pihak.

    BalasHapus
  10. komentar dari :
    KELOMPOK 3 - "Uses and Gratifications"
    Nama anggota :
    1. Devirly 0811223015
    2. Ellena Komala Oktarena 0811223100
    3. Erita Sari 0811220081
    4. Fifi Oktarianti 0811220087
    5. Fitria Nindyasari 0811220090
    6. Helena Yahvita Yeri 0811220094

    Uses and Gratifications :
    teori ini mengarah pada bagaimana seorang pengguna media berusaha secara aktif mencari media yang dapat memenuhi kebutuhan dan tentunya memberi kepuasan bagi dirinya.

    WHY ??
    menurut kami, teori ini dapat muncul karena adanya banyak kebutuhan manusia yang muncul saat ini.

    APLIKASI :
    penerapan dari teori ini cenderung pada konsumsi media.

    IMPLIKASI :
    dampak yang timbul dari adanya teori ini adalah pengguna menuntut keadaan media semakin cepat,efektif.adanya perilaku masyarakat yang semakin bergabtung pada media.

    CONTOH :
    penggunaan internet.
    era saat ini internet telah menjadi suatu kebutuhan yang tergolong penting dalam kehidupan masyarakat.

    BalasHapus
  11. KELAS D-2


    Oleh :
    Nacota Yeshida S (0811223045)
    Nourma Farahdina (0811223046)
    Nino Fransiska (0811220028)


    FAKULTAS ILMU SOSIAL
    UNIVERSITAS BRAWIJAYA
    MALANG
    2009
    Analisis Teori Dasar Public Relations

    Berikut ini adalah beberapa analisis tentang Teori Dasar Public Relations :

    Mengapa teori masuk dalam teori dasar Public Relations ?
    Karena teori merupakan penjelasan tentang bagaimana sebuah fenomena terjadi, sehingga teori memandu kita untuk memutuskan apa yang seharusnya kita lakukan. Dan teori juga dapat membantu kita mengidentifikasikan isi dari teori itu sendiri. Oleh karena itu, grand theory yang menjadi landasan dalam Public Relations mampu membantu kita untuk memahami dan mengidentifikasi fenomena apa yang sedang terjadi untuk kemudian memutuskan atau mengambil tindakan dalam rangka menghadapi fenomena itu sendiri

    Implikasi teori dalam studi dan aktifitas Public Relations
    Teori dalam studi dan aktifitas Public Relations digunakan sebagai suatu dasar untuk menjalankan fungsi dan peranan Public Relations dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata sehingga penyelesaian suatu masalah dapat dihadapi secara efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah diharapkan sebelumnya

    Aplikasi teori dalam studi dan aktivitas Public Relations
    Dalam aplikasinya, teori Public Relations digunakan sebagai dasar pemikiran dalam membantu memecahkan problema dalam dunia nyata. Untuk lebih memahami kita dapat mengambil contoh dari teori difusi atau penyebaran yang menyatakan bahwa informasi berasal dari suatu media massa, ditangkap oleh para opinion leader untuk kemudian diteruskan kepada teman sejawat yang ada di dalam sebuah komunitas. Jika ditilik lebih lanjut, dalam difusi terdapat unsur jaringan yang merupakan salah satu unsur terpenting selain saluran komunikasi massa. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Public Relations menggunakan jaringan untuk menjalin komunikasi agar tercipta interaksi antar pribadi dengan baik.

    Studi Kasus
    Pada kasus jatuhnya pesawat Lion Air beberapa tahun yang lalu, masyarakat mulai kehilangan rasa kepercayaannya terhadap maskapai penerbangan tersebut. Oleh karena itu pihak Public Relations Lion Air pada saat itu mencoba memperbaiki citra yang sudah rusak dengan cara melakukan publikasi yang menyatakan bahwa Lion Air telah memperbaiki kualitasnya sehingga calon penumpang tidak perlu khawatir akan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan
    Dari studi kasus tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa Public Relations dari maskapai tersebut menggunakan Difusion Theory dengan komunikasi massa sebagai unsur pembentuk jaringan sebagai salah satu syarat terjadinya interaksi. Difusion Theory sendiri adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana serangkaian informasi disebarkan melalui media massa untuk kemudian diterima oleh masyarakat umum.

    Dan teori teori tersebut adalah sebagai berikut :
    A. TEORI-TEORI HUBUNGAN (Theories Of Relationship) :
    1. System Theory
    2. Situational Theory
    3. Approaches to Conflict Resolution

    B. TEORI-TEORI PERILAKU (Theories of Cognition and Behavior) :
    1. Action Assembly Theory
    2. Social Exchange Theory
    3. Diffusion Theory
    4. Social Learning Theory
    5. Elaborated Likelihood Theory

    C. TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA (Theories of Mass Communication)
    1. Uses and Gratifications
    2. Agenda Setting Theory.



    A.TEORI-TEORI HUBUNGAN
    Sistem adalah keseluruhan dan interdependensi antara semua unsur yang ada (subsistem) dan saling terkait, saling berhubungan, saling mempengaruhi yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Teori ini meliputi :
    1.Teori Sistem
    “Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott, 1961)
    Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan. Inilah yang disebut sistem organisasi. Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan. Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem). Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem.
    Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama

    Ciri-Ciri Sistem :
    Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan.
    Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan
    Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi.
    Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.
    Teori Sistem Sosial (Katz & Kahn)
    Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasi dan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.
    Implikasi Teori Sistem Bagi Praktek Public Relations
    PR merupakan bagian dari suatu sistem dalam manajemen / organisasi (lembaga) yang berhubungan dengan unur sistem lain dalam organisasi (internal) dan lingkungan (eksternal), setiap perubahan akan sangat berhubungan dengan apa yang harus dilakukan oleh PR, baik teknologi, isu, perkembangan sosial, politik, ekonomi dsb.
    2.Situational Theory
     Dikemukakan oleh : Grunig & Hunt
     Teori ini menjelaskan tentang bagaimana dan kapan seseorang memiliki ekspektasi (harapan) yang kuat untuk terlibat dalam kelompok (isu-isu organisasi).
     3 variabel yang dapat menjelaskan kapan seseorang terlibat dan memproses sebuah isu :
    1. Problem recognition, Pengenalan masalah atau kesadaran seseorang bahwa isu tersebut sangat mempengaruhi mereka.
    2. Constraint Recognition, Pengenalan keterbatasan kemampuan (merasa adanya rintangan) dalam menerapkan solusi yang dibuatnya.
    3. Level of involvement, Level keterlibatan yaitu dimana seseorang sudah mulai terlibat dalam berbagai isu dan aktif mengkomunikasikan isu.
    3. Approaches To Conflict Resolution
    Pandangan Fisher & Ury tentang resolusi konflik:
    1. Pisahkan orang dari masalah
    2. Foskuslah pada kepentingan (masalah), jangan pada posisi.
    3. Buatlah opsi / tawaran jalan keluar yg saling menguntungkan
    4. Buatlah kriteria objektif dalam penyelesaian persoalan.
    ** Cara pandang lain dalam resolusi konflik :
    1. Control your emotion
    2. Inisiated to discuss
    3. Get good information
    4. Give good information

    B. TEORI-TEORI PERILAKU
    1. Action Assembly Theory (John Greene).
    Teori ini mengasumsikan bahwa seseorang berperilaku berdasarkan struktur & proses yang urut berdasarkan pengetahuan yang dimiliki pada masing-masing. Menurut Greene perilaku seseorang dapat dijelaskan dalam 3 konsepsi : struktur kognitif (bentuk pemikiran), isi (merujuk pada karakter spesifik), proses kognitif (operasi yang digunakan untuk mentransformasikan ide). Teori ini dimulai dengan pernyataan bahwa individu memiliki pengetahuan isi (content knowledge). Dan pengetahuan prosedural (Prosedural knowledge). Seseorang mengetahui tentang segala hal dan pula mengetahui bagaimana melakukan hal tersebut dari sekumpulan aksi (pengetahuan dan pengalaman) dalam situasi yang berbeda. Seseorang akan melakukan sesuatu atas sekumpulan aksi (pengalaman) yang mungkin pernah dia ketahui baik dari pengalaman/pengetahuan sendiri maupun orang lain), misalnya seseorang akan memilih /mengambil keputusan tentang suatu sikap / pilihan produk, karena sebelumnya ia telah mempunyai informasi/ pengetahuan tentang itu, tentang apa dan bagaimana konsekwensinya.
    2. Social Exchange Theory (John Thibaut – Harold Kelly).
    Teori ini menggunakan metaphora untung rugi (costs – benefits) dalam meprediksi perilaku seseorang. Hal ini mengasumsikan bahwa seseorang atau kelompok memilih beberapa strategi yang didasarkan pada tingkat kerugian dan keuntungan yang dia dapatkan/dirasakan. Teori ini mengemukakan : bahwa hubungan akan berlanjut bila ia relatif menguntungkan dan diputuskan bila ia relatif merugikan.
    3. Diffusion Theory
    Ide dasar : penelitian PaulLazarfeld, Elihu Katz (Personal Influence) dan dikembangkan oleh Everett Rogers. Penelitian tentang : bagaimana informasi dan pengaruh tersebar dalam masyarakat. Hipotesa & penemuan : informasi mengalir dari media massa ke pemuka-pemuka opini tertentu (opinion leaders) di komunitas yang meneruskan informasi tersebut dengan berbicara pada teman sejawat. OL ada di semua level kelompok. (two way communication). Ada dua jenis OL : monomorpism (berpengaruh dalam 1 topik) polymorphism (berpengaruh pada berbagai topik). Monomorphism akan menguat pada kehidupan modern (spesialisasi). Multy way communication : jumlah penyambung terbesar antar media dg penerima akhir adalah bervariasi. Dalam pengadopsian inovasi, individu tertentu mendapatkan langsung dari sumber-sumber media, sedang yang lainnya baru beberapa langkah kemudian. Difusi inovasi merupakan sebuah proses yang lama, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyebaran suatu gagasan. Jaringan terpenting dalam difusi selain saluran komunikasi massa adalah jaringan antarpribadi, disinilah jalinan interaksi jaringan merupakan suatu hal yang sangat penting. Unsur utama difusi ide terdiri : (1) inovasi, (2) dikomunikasikan melalui saluran ttt, (3) dalam jangka waktu ttt, (4) diantara anggota sistem. Inovasi : suatu ide, karya yang dianggap baru.

     Ciri Inovasi menurut E. Rogers :
    1. Relative advantage (keuntungan relatif) : derajat dg mana inovasi dirasakan lebih baik drpd ide lain yang menggantikannya. (faktor penilai: ekonomis, prestasi sosial, kenyamana, kepuasan)
    2. Compablility (kesesuaian) : derajat dg mana inovasi dirasakan ajeg/konsisten dg nilai-nilai yang berlaku, pengalaman & kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
    3. Complexity (kerumitan) : derajat dg mana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti/ dipergunakan.
    4. Trialbility (kemungkinan dicoba) : derajat dg mana inovasi dapat dieksperimentasikan pd landasan yg terbatas.
    5. Orvasability (kemungkinan diamati) : derajat dg mana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.

    4. Social Learning Theory (: Albert Bandura)
    Mengkaji tentang proses belajar melalui media massa seagai tandingan terhadap proses belajar secara tradisional. Teori belajar tradisional : belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (respon) dg efek ttt. Penentu utama belajar : reinforcement (peneguhan) melalui reward (shg mau mengulangi) & punishment (shg tdk akan diulangi). Teori ini menganggap media massa sebagai agen sosialisasi yang utama disamping keluarga, guru di sekolah & sahabat.

    Menurut Social Learning Theory, Langkah dalam belajar secara sosial :
    1. Attentional Process .setiap hari kita dihadapkan pada suatu peristiwa. Perhatian (ketertarikan) pd peristiwa ditentukan oleh tingkat kejelasan & kemudahan. Begitupula pengamat, yg menentukan perhatian : kemampuan dalam proses informasi, umur, intelegensi, daya persepsi, taraf emosional.
    2. Retention Process, peristiwa yg menarik perhatian dimasukkan ke dlm benak dalam bentuk lambang scr verbal / imaginal shg menjadi ingatan.
    3. Motor Reproduction Process, hasil ingatan selanjutnya menjadi perilaku. Yang dipengaruhi oleh kemampuan cognitif dan motorik melalui proses “trial and error” dimana umpan balik turut mempengaruhi.
    4. Motivational Process, perilaku akan berujud apabila terdapat nilai peneguhan, yang dapat berbentuk ganjaran eksternal yaitu pengamatan yg menunjukkan bhw bagi orang lain ganjaran disebabkan perilaku yg sama, serta ganjaran internal, misalnya rasa puas diri.
    5. Elaborated Likelihood Theory (Richard Petty & John Cacioppo)
    Bahwa seseorang dapat memproses (evaluasi) pesan-pesan persuasif dengan berbagai cara (rinci, kritis, sederhana--tidak begitu kritis).
    2 cara dalam memproses pesan :
    1. Rute sentral : pemikiran kritis, aktif berfikir, argumentasi dipertimbangkan dg hati-hati, perubahan sikap relatif lama, kemungkinan mempengaruhi perilaku.
    2. Rute feriferal : kurang kritis, cenderung terpengaruh pada faktor lain di luar arguimentasi itu sendiri, perubahan bersifat temporer, pengaruh kecil pada perilaku.
    Dalam melakukan evaluasi pesan (kemungkinan elaborasi) dipengaruhi 2 faktor :
    1. Motivasi (bila motivasi tinggi – rute sentral, motivasi rendah – rute feriferal). Motivasi terdiri dari : (1). Keterlibatan / relevansi personal. (2). Keragaman argumentasi. (3) kecendeerungan pribadi.
    2. Kemampuan (kemampuan tinggi -- rute sentral, kemampuan rendah – rute feriferal).

    C. TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA (Theories of Mass Communication)
    1. Uses and Gratifications (Elihu Katz)
    Model ini menunjukkan bahwa yang menjadi perhatian utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, melainkan bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Bobotnya : khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.
    2. Agenda Setting Theory (Mc. Combs – Shaw)
    “Jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.”
    Media tidak merefleksikan peristiwa melainkan menyeleksi dan membentuknya menjadi bernilai berita (newsvalue). Manhein, agenda setting meliputi : (1) agenda media (2) agenda khalayak (3) agenda kebijaksanaan.
    Agenda media, meliputi dimensi :
    a). Visibility (jumlah dan tingkat menonjolnya berita)
    b). Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak = relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak)
    c). Valence (menyenangkan / tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa.
    Agenda Khalayak, meliputi dimensi :
    a). Familiarity (keakraban – derajat kesadaran khalayakakan topik ttt).
    b). Personal salience (penonjolan pribadi –relevansi kepentingan dengan ciri pribadi)
    c). Favorability (kesenangan – pertimbangan senang/tidak senang akan topik berita)
    Agenda Kebijaksanaan, meliputi dimensi :
    a). Support (dukungan – kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu)
    b). Likelihood of action (kemungkinan kegiatan – kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan).
    c). Freedom of action (kebebasan bertindak – nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah)

    Pemahaman Konseptual Public Relatios
    Otis Baskin
    Public relations pada prakteknya dalam organisasai dapat menjangkau perusahaan besar hingga perusahaan kecil berupa pelayanan terhadap sesama. Public disini sangat luas diantaranya customers , suppliers , investors , employees , media dan government. Dalam konseptualnya terdapat empat bagian yang penting yang perlu dipelajari tentang public relations yaitu : The Profession , The Process , The Publics , dan The Pratice . untuk memahami lebih dekat kinerja public relations , perlu dipahami fungsi dan peran public ralations itu sendiri. Menurut Otis Baskin fungsi Public Relations ialah :
    a.Fungsi Manajemen , dimana PR yang seharusnya berkedudukan sebagai leher perusahaan dapat memberi masukan dalam membuat visi , misi dan kebijakan perusahaan. Hal ini dilakukan karena PR harus mengenal karakter dan sifat publiknya.
    b.Fungsi Komunikasi , meliputi keahlian (skill) PR , memproduksi komunikasi , sistem komunikasi.
    c.Fungsi Komunikasi dua arah (controlling , mekanisme , operasionalisasi )
    d.Fungsi Mempengaruhi Opini Publik , Mengeksplorasi , mentralisir dan mengubah opini/isu isu yang berkembang sehubungan dengan publik.
    Adapun definisi atau pemahan tantang Public Relations dari beberapa tokoh sebagai berikut :
    Cultip dan Center :
    Adalah fungsi manajemen yang menyatakan, membentuk, dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai macam publik, di mana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya organisasi.
    Menurut Cultip dan Center dalam bukunya Effective Public relations Neni Yulianita (2007: 50) mengemukakan pula tiga fungsi Public relations, yaitu:
    1.To ascertain and evaluate public opinion as it relates to his organization (menjamin dan menilai opini publik yang ada dari organisasi)
    2.To counsel executives on ways of dealing with public opinion as it exist (untuk memberikan nasihat/penerangan pada manajemen dalam hubungannya dengan opini publik yang ada)
    3.To use communication to influence public opinion (untuk menggunakan komunikasi dalam rangka mempengaruhi opini publik).
    Opini Publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubngan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan sosial (Cutlip, 2007:239)

    Tipe publik
    Empat tipe publik menurut Grunig & Repper (1992:139) dalam bukunya “Strategic Management, public and issues”
    1. All issue publics – bersikap aktif dalam berbagai isu.
    2. Apathetic publics-tidak memperhatikan atau tidak aktif terhadap semua isu
    3. single issue publics- aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas
    4. Hot issue publics- baru aktif setelah semua media mengekspos hampir semua orang dan isu menjadi topic sosial yang diperbincangkan secara luas.

    Grunig dan Hunt
    Yaitu the press agentry/publicity model; the public information model; the two way asymmetric model; the two way symmetric mode
    Pada sejarah perkembangan konsep model Public Relations tampak bahwa pada mulanya menurut Erc Goldman dalam Grunig menyebutkan bahwa Public Relations diawali dengan the public be fooled era atau press agentry dan public be informed atau public information era. Pada awalnya Grunig mengadopsi ide ini tetapi mengelaborasinya dengan menambahkan mengenai tujuan dan arah komunikasi . Grunig mengadopsi ide Thayer mengenai synchronic dan diachronic communicationuntuk menggambarkan dua pendekatan dalam public relations. Tujuan dari komunikasi sinkronis (synchronic communication) adalah mensikronisasi perilaku publik terhadap organisasi sehingga organisasi dapat melakukan apa yang diinginkan tanpa campur tangan dari publiknya. Tujuan dari komunikasi diakronik adalah untuk menegosiasikan kebutuhan antara organisasi dengan publiknya.Pada akhirnya Grunig mengganti istilah synchronic dan diakronik dengan assymetrical dan symetrical communication. 
    Grunig and Hunt mengidentifikasi perkembangan sejarah Public Relations. Pada awalnya Press agentry digunakan oleh praktisi PR di pertengahan abad 19. Pada awal abad 20 mulai digunakan model the public information. Keduanya merupakan representasi dari one way approaches dimana dengan model ini diseminasi informasi lebih banyak dengan menggunakan media. Di era berikutnya, dengan dipengaruhi oleh pandangan Perilaku dan ilmu – ilmu sosial dikembangkanlah model two way asymetrical yang menekankan pada propaganda dan manipulasi publik (meskipun dalam arti yang positif). Memanipulasi di sini berarti mengelola serta mengarahkan publik kepada tujuan kita melalui cara memahami motivasi mereka. Selanjutnya dikembangkanlah Two way symetrical model yang mengarah kepada "telling the truth to public" . Model komunikasi ini diterapkan kepada publik dengan menggunakan penelitian untuk memfasilitasi apa yang diharapkan oleh publik daripada untuk mengidentifikasi pesan apa yang dapat digunakan untuk mempersuasi publik.
    Grunig memaparkan Model two way symetric adalah pendekatan yang dapat dikatakan baik dalam public relations. Sejalan dengan konsep yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa sebuah departemen dapat dikatakan baik dengan segala karakteristikanya dapat membuat organisasi menjadi lebih efektif.
    Grunig mengidentifikasi suatu teori normatif mengenai Public Relations yang menganut Two Way Symetric adalah memiliki karakter
    1. Adanya saling tergantung dan pembinaan hubungan;
    2. Ketergantungan dan pembinaan hubungan tersebut memunculkan kurangnya konflik, perjuangan, dan saling berbagi misi;
    3. Adanya keterbukaan,saling percaya dan saling memahami;
    4. Konsep kunci mengenai negosiasi,colaborasi dan mediasi;
    5. Perlunya dikembangkan suatu aturan bagi proses dan strategi.





    DAFTAR PUSTAKA

    http://rumakom.wordpress.com/2008/02/01/mainkan-peran-public-relations/

    muwafikcenter.blogspot.com

    Onong, Uchyana Effendi, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Remaja Rosdakarya, 1991

    Ananda, Ida Anggraeni, Public Relations Sebuah Telaah dari Sudut Fungsi.

    BalasHapus
  12. TEORI PERILAKU
    Kelompok 2, kls B-IK-2
    1. Action Assembly Theory
    Anggota:
    1. Eska nia sarinastiti (0811223102)
    2. dwitarama
    3. dylla Novriana (0811220077)
    - Why
    Karena teori ini mendasari setiap orang khususnya seorang PR untuk melakukan sesuatu atau berperilaku dalam menyelesaikan masalah yang disesuaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing PR tersebut. Sehingga mereka dapat membedakan perilaku mana yang bisa berdampak buruk dan mana yang bisa berdampak baik.
    - Aplikasi
    Terdapat tiga konsep. Yaitu:
    1. Struktur kognitif (bentuk pemikiran)
    2. Isi (Merujuk pada karakter spesifik)
    3. Proses kognitif (operasi yang digunakan untuk mentransformasikan ide)
    - Contoh
    Seseorang akan melakukan sesuatu atas sekumpulan aksi atau pengalaman yang mungkin pernah dia ketahui baik dari pengalaman atau pengetahuan sendiri maupun orang lain. Misalnya seseorang memilih atau mengambil keputusan tentang suatu sikap atau pilihan produk. Karena sebelumnya ia telah mempunyai informasi atau pengetahuan tentang itu, tentang apa atau bagaimana konsekuensinya.

    2. Social Exchange Theory
    Anggota:
    1. Emma Putri
    2. Efriana Puspantari
    3. Eva Anggraini
    - Why
    Karena PR dalam serangkaian kegiatannya, selalu memperhatikan untung dan rugi akan suatu tindakan.
    - Aplikasi
    Hal ini nantinya akan digunakan oleh seorang PR dalam menentukan strategi, yang pada akhirnya strategi terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Dengan kata lain, strategi tersebut dapat membuat mampu atau tidaknya suatu perusahaan atau organisasi dalam menghadapi tekanan yang muncul baik dari dalam mapupun dari luar.
    - Implikasi
    Frekuensi waktu bertahannya suatu perusahaan atau organisasi bisa cukup lama.
    - Contoh
    Pro dan Kontra produksi OREO, yang diduga mengandung zat-zat melamin. Dimana PR akan menentukan strategi dalam membangun image produk oreo kepada masyarakat bahwa produk mereka aman untuk dikonsumsi.

    3. Diffusion Theory
    Anggota:
    1. Fira
    2. Devi Sinta
    3. Galih
    - Why
    Teori ini berkembang menjadi teori difusi inovasi yang pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu pada sekelompok anggota pada sistem sosial.
    - Aplikasi
    Dalam proses difusi inovasi terdapat empat elemen pokok. Yaitu:
    1. Inovasi adalah gagasan atau tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini kebaruan inovasi diukur secara subyektif menurut pandangan individu yang menerimanya.
    2. Saluran komunikasi adalah bagaimana pesan didapat suatu individu dari individu lainnya atau alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber pada penerima.
    3. Waktu adalah proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya dan pengukuhan terhadap keputusan itu berkaitan dengan dimensi waktu.
    4. Sistem sosial yaitu serangkaian bagian yang saling berhubungan dengan bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
    - Implikasi
    1. Relative advantage (keuntungan relatif): derajat dengan mana inovasi dirasakan lebih baik daripada ide lain yang menggantikannya.
    2. Compability (kesesuaian): derajat dengan mana inovasi dirasakan konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
    3. Complexity (kerumitan): derajat dengan mana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti atau dipergunakan.
    4. Trialbility(kemungkinan dicoba): Derajat dengan mana inovasi dapat dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas.
    5. Orvasability(kemungkinan diamati): derajat dengan mana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.
    - Contoh
    Keberhasilan pemrintah dalam program KB. Inovasi tersebut dikomunikasikan oleh berbagai saluran interpersonal atau media massa. Terjadi pada waktu terentu agar inovasi tersebut dapat dimengerti dan diterima, dilaksanakan dengan prinsip divusi inovasi. Inovasinya adalah berupa program kegiatan bukan produk.

    4. Social Learning Theory
    Anggota:
    1. Endika
    2. Erna Ermawati (0811220080)
    3. Dania

    - Why
    Karena teori ini mengkaji tentang proses belajar melalui media massa sebagai tandingan terhadap proses belajar secara tradisional. Menganggap media massa sabagai agen sosialisasi yang utama disamping kelurga, guru di sekolah dan sahabat.
    - Aplikasi
    1. Attentional Process.
    Setiap hari kita dihadapkan pada suatu peristiwa. Ketertarikan pada suatu peristiwa ditentukan oleh tingkat kejelasan dan kemudahan.
    2. Retention Process.
    Peristiwa menarik perhatian tersimpan dalam pemikiran seseorang yang kemudian menjadi suatu ingatan.
    3. Motor Reproduction Process.
    Hasil dari ingatan peristiwa tersebut direalisasikan menjadi suatu perilaku. Yang dipengaruhi oleh kemampuan kognitif dan motorik melalui proses “trial and error” dimana umpan balik turut mempengaruhi.
    4. Motivational Process.
    Adanya suatu motivasi untuk mewujudkan.
    - Implikasi
    Menimbulkan suatu pemikiran kritis, aktif berfikir, terhadap setiap diri individu khususnya para PR. Disamping itu memunculkan suatu anggapan bahwa media massa sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu pembelajaran sosial.
    - Contoh
    Musibah bencana alam seperti banjir yang diberitakan melalui media massa seperti Koran, televisi, radio, dll. Dari berita yang kita saksikan tersebut maka akan memotivasi atau mendorong kita untuk berfikir kritis dan memunculkan suatu sikap untuk menolong atau berkontribusi terhadap masyarakat yang kesusahan akibat bencana alam banjir.

    5. Elaborated Likelihood Theory
    Anggota:
    1. Dwi Rahminati S.
    2. Gusti
    - Why
    Bahwa seseorang dapat memproses (evaluasi) pesan-pesan persuasive dengan berbagai cara ( rinci, kritis, sederhana--tidak begitu kritis)

    - Aplikasi
    1. Rute Sentral : Pemikiran kritis, aktif berfikir, argumentasi dipertimbangkan dengan hati-hati, perubahan sikap relative lama, kemungkinan mempengaruhi perilaku.
    2. Rute Feriferal : kurang kritis, cenderung terpengaruh pada faktor lain di luar argumentasi itu sendiri, perubahan bersifat temporer, pengaruh kecil pada perilaku.
    - Implikasi
    Asumsi mendasar teori ini adalah orang dapat memproses pesan persuasi dengan cara yang berbeda pada satub situasi kita menilai sebuah pesan secara mendasar, hati-hati, dengan pemikiran yang kritis, namun pada situasi lain kita menilai pesan tanpa mempertimbangkan argument yang mendasar.
    - Contoh
    Iklan untuk produk-produk tertentu hanya ditayangkan sesaat saja melalui TV.

    BalasHapus
  13. MOCH MUFTI (O711030066)/KAPSEL
    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. Gambaran Umum Usaha
    Dalam perkembangan pamgan sekarang sudah menjadi suatu kebutuhan,bahwa Pangan dikonsumsi manusia untuk mendapatkan energi yang berupa tenaga untuk melakukan aktifitas hidup (antara lain bernafas, bekerja, membangun dan menganti jaringan yang rusak). Pangan merupakan bahan bakar yang berfungsi sebagai sumber energi. Di Indonesia serikitar 95% menggantungkan diri kepada beras sebagai bahan makanan pokok. oleh karena itu perlu peningkatan pengembangan pangan alternative. Sumber pangan alternative diharapkan merupakan pangan lokal yang mudah pembudidayaannya. Untuk memenuhinya manusia perlu mempelajari berbagai bahan dasar yang telah tersedia di alam. Dari bahan dasar alam itulah yang nantinya diolah menjadi produk pangan yang lebih bervariatif.
    Jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Disamping itu jagungpun digunakan sebagai maknan ternak (pakan) dan bahan baku industri..Jagung adalah komoditas serealia yang memiliki sifat mirip beras, namun memerlukan persyaratan budidaya yang lebih mudah dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan panganekaragaman pangan, selain itu sebagian masyarakat sudah terbiasa makan jagung. pengolahan jagung yang biasa dilakukan di desa-desa masih menggunakan cara tradisional.: Salah satu pemanfaatan jagung adalah susu jagung. Susu adalah minuman yang kaya gizi dan sangat bagus untuk dikonsumsi oleh segala usia. Susu yang beredar di pasaran dan biasa dikonsumsi sehari-hari adalah susu segar, susu instant atau susu kental manis. Macam-macam susu tersebut selain tinggi kandungan proteinnya juga kaya akan karbohidrat. Susu ini tidak cocok untuk penderita diabetes. Sehingga perlu dicari alternatif lain agar penderita diabetes dapat tercukupi kebutuhannya akan susu tetapi tidak berefek buruk buat penyakit tersebut. Jagung kaya akan protein tetapi rendah kadar gulanya sehingga cocok untuk dibuat susu karena selain kandungan gizi yang lengkap, juga tidak ada bau amis layaknya susu yang berasal dari hewan.sehingga jagung cocok dibuat untuk alternative pembuatan susu, susu ini hanya bertahan satu hari jika disimpan di luar. Daya tahannya bisa mencapai dua pekan jika disimpan dalam kulkas Penyajian dalam bentuk tepung sifatnya lebih awet, ringan dan ringkas, dapat dimanfaatkan untuk penyiapan beragam bubur atau makanan khas Nusantara secara mudah dan cepat. Oleh sebab itu pengembangan susu bubuk jagung diharapkan dapat membantu pemecahan masalah pemanfaatan jagung tersebut.

    a.Nama Perusahaan : Milk sujag group
    b.Alamat : Jalan kertosentono no 199 malang
    c.Jenis dan Bentuk kemasan : Minuman susu jagung bentuk cup gelas
    d.Nama Pemilik : Moch mufti
    e.Alamat Rumah di Malang : Jln. Kertosentono 119 Malang
    Telepon : -
    HP : 085649584508 - / 0856 976 703 64

    “Milk sujag ” secara garis besar merupakan sebuah bisnis pangan yang memanfaatkan jagung sebagai susu. Susu jagung mengandung karbohidrat dan lemak. Karbohidrat jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung terdiri dari amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak jagung sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Asam lemak penyusunnya terdiri dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta asam lemak tidak jenuh berupa oleat dan linoleat. Protein jagung mempunyai komposisi asam amino yang cukup baik, tetapi asam amino lisin dan triptofan terdapat dalam jumlah kecil, sehingga perlu dilakukan penambahan bahan lain sebagai sumber protein untuk meningkatkan nilai gizinya
    Harga kedelai yang melangit hingga Rp 7.000 per kilogram tidak saja mempengaruhi produksi tahu dan tempe, susu kedelai pun ikut mengalami dampak dari naiknya komoditi kacang tersebut. Naiknya harga susu di tengah kenaikan harga bahan baku kedelai menjadi kendala. Sehingga susu jagung bubuk dapat dijadikan alternatif lain sebagai susu nabati, susu ini hanya bertahan satu hari jika disimpan di luar. Daya tahannya bisa mencapai dua pekan jika disimpan dalam kulkas Penyajian dalam bentuk tepung sifatnya lebih awet, ringan dan ringkas, dapat dimanfaatkan untuk penyiapan beragam bubur atau makanan khas Nusantara secara mudah dan cepat. Oleh sebab itu pengembangan susu bubuk jagung diharapkan dapat membantu pemecahan masalah pemanfaatan jagung tersebut.

    BalasHapus
  14. MOCH MUFTI (O711030066)/KAPSEL ,
    SUSU BUBUJ JAGUNG

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. Gambaran Umum Usaha
    Dalam perkembangan pamgan sekarang sudah menjadi suatu kebutuhan,bahwa Pangan dikonsumsi manusia untuk mendapatkan energi yang berupa tenaga untuk melakukan aktifitas hidup (antara lain bernafas, bekerja, membangun dan menganti jaringan yang rusak). Pangan merupakan bahan bakar yang berfungsi sebagai sumber energi. Di Indonesia serikitar 95% menggantungkan diri kepada beras sebagai bahan makanan pokok. oleh karena itu perlu peningkatan pengembangan pangan alternative. Sumber pangan alternative diharapkan merupakan pangan lokal yang mudah pembudidayaannya. Untuk memenuhinya manusia perlu mempelajari berbagai bahan dasar yang telah tersedia di alam. Dari bahan dasar alam itulah yang nantinya diolah menjadi produk pangan yang lebih bervariatif.
    Jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Disamping itu jagungpun digunakan sebagai maknan ternak (pakan) dan bahan baku industri..Jagung adalah komoditas serealia yang memiliki sifat mirip beras, namun memerlukan persyaratan budidaya yang lebih mudah dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan panganekaragaman pangan, selain itu sebagian masyarakat sudah terbiasa makan jagung. pengolahan jagung yang biasa dilakukan di desa-desa masih menggunakan cara tradisional.: Salah satu pemanfaatan jagung adalah susu jagung. Susu adalah minuman yang kaya gizi dan sangat bagus untuk dikonsumsi oleh segala usia. Susu yang beredar di pasaran dan biasa dikonsumsi sehari-hari adalah susu segar, susu instant atau susu kental manis. Macam-macam susu tersebut selain tinggi kandungan proteinnya juga kaya akan karbohidrat. Susu ini tidak cocok untuk penderita diabetes. Sehingga perlu dicari alternatif lain agar penderita diabetes dapat tercukupi kebutuhannya akan susu tetapi tidak berefek buruk buat penyakit tersebut. Jagung kaya akan protein tetapi rendah kadar gulanya sehingga cocok untuk dibuat susu karena selain kandungan gizi yang lengkap, juga tidak ada bau amis layaknya susu yang berasal dari hewan.sehingga jagung cocok dibuat untuk alternative pembuatan susu, susu ini hanya bertahan satu hari jika disimpan di luar. Daya tahannya bisa mencapai dua pekan jika disimpan dalam kulkas Penyajian dalam bentuk tepung sifatnya lebih awet, ringan dan ringkas, dapat dimanfaatkan untuk penyiapan beragam bubur atau makanan khas Nusantara secara mudah dan cepat. Oleh sebab itu pengembangan susu bubuk jagung diharapkan dapat membantu pemecahan masalah pemanfaatan jagung tersebut.

    a.Nama Perusahaan : Milk sujag group
    b.Alamat : Jalan kertosentono no 199 malang
    c.Jenis dan Bentuk kemasan : Minuman susu jagung bentuk cup gelas
    d.Nama Pemilik : Moch mufti
    e.Alamat Rumah di Malang : Jln. Kertosentono 119 Malang
    Telepon : -
    HP : 085649584508 - / 0856 976 703 64

    “Milk sujag ” secara garis besar merupakan sebuah bisnis pangan yang memanfaatkan jagung sebagai susu. Susu jagung mengandung karbohidrat dan lemak. Karbohidrat jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung terdiri dari amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak jagung sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Asam lemak penyusunnya terdiri dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta asam lemak tidak jenuh berupa oleat dan linoleat. Protein jagung mempunyai komposisi asam amino yang cukup baik, tetapi asam amino lisin dan triptofan terdapat dalam jumlah kecil, sehingga perlu dilakukan penambahan bahan lain sebagai sumber protein untuk meningkatkan nilai gizinya
    Harga kedelai yang melangit hingga Rp 7.000 per kilogram tidak saja mempengaruhi produksi tahu dan tempe, susu kedelai pun ikut mengalami dampak dari naiknya komoditi kacang tersebut. Naiknya harga susu di tengah kenaikan harga bahan baku kedelai menjadi kendala. Sehingga susu jagung bubuk dapat dijadikan alternatif lain sebagai susu nabati, susu ini hanya bertahan satu hari jika disimpan di luar. Daya tahannya bisa mencapai dua pekan jika disimpan dalam kulkas Penyajian dalam bentuk tepung sifatnya lebih awet, ringan dan ringkas, dapat dimanfaatkan untuk penyiapan beragam bubur atau makanan khas Nusantara secara mudah dan cepat. Oleh sebab itu pengembangan susu bubuk jagung diharapkan dapat membantu pemecahan masalah pemanfaatan jagung tersebut.

    BalasHapus
  15. Mengapa teori komunikasi massa menjadi kajian teori Public Relation ?
    Teori komunikasi massa menjadi bassic dalam kajian teori Public Relation, sebab bila dilihat dari fungsi dan sifat Public Relation (memberikan penerangan pada masyarakat, melakukan persuasi untuk merubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, dan sebagai alat mempengaruhi opini public), fungsi dan sifat yang terdapat pada Public Relation ini dapat secara mudah dan efektif melalui media massa.
    Aplikasi Teori komunikasi dengan Teori Public Relation !
    Adalah tentang bagaimana Public Relation menjalin hubungan dengan media massa. Contohnya adalah saat Hotel Ritz Charlton mengalami serangan bom bunuh diri. Dengan adanya peristiwa ini, maka Public Relation dari pihak hotel Ritz Charlton menggelar konferensi pers ke bebagai media massa nasional sebagai bentuk memperbaiki citra Hotel Ritz Charlton di media public.
    Asumsi dua Teori kecil dari Teori Komunikasi Massa !
    Relevansi Uses and Gratifications dengan Public Relations
    Teori  Uses and Gratifications (kegunaan dan kepuasan) memandang pengguna media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya. Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Uses and gratifications ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan public relations, karena public relations membutuhkan media masa untuk mempromosikan pemikiran atau hasil kerjanya kepada public /masyarakat. Sehingga untuk menerapkan hal ini, Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering diguankan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Dan PR harus bisa menciptakan pemikiran-pemikiran yang baik untuk memuaskan konsumennya. Karena dalam hal ini konsumen berperan aktif dan Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan konsumen. Sehingga media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan konsumen. Jadi, PR dan Uses and gratification mempunyai relevansi yang sangat erat karena PR membutuhkan teori uses and gratification untuk menerapkan pemikiran-pemikiran dan hasil kerjanya.

    BalasHapus
  16. Teori Penentuan Agenda (bahasa Inggris: Agenda Setting Theory)
    Adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang agenda adalah :
    1.Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan, mereka menyaring dan membentuk isu.
    2.Konstresi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.
    Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep penentuan agenda adalah peran fenomena komunikasi massa, berbagai media massa memiliki penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi dari pemodal.

    Konsep kita mengenai agenda setting menjadi semakin kompleks. Studi agenda setting bukan hanya menguji hubungan antara agenda media dan agenda publik, akan tetapi mencakup bagaimana faktor-faktor eksternal mempengaruhi pemberitaan media, dan bagaimana faktor-faktor sosio-kultural mempengaruhi individu dalam memperhatikan, merespon, dan memahami isi pesan media massa. Oleh karenanya, konsep kita tentang hubungan antar variabel dalam studi agenda setting dapat digambarkan sebagai berikut:
    [1] Dalam salah satu perkembangannya, studi ini diarahkan juga untuk meneliti korelasi antara agenda media; agenda publik; dan agenda kebijakan (baca Manheim: Model Agenda Setting Dinamis)
    [2] Framing adalah sebuah proses yang mana jurnalis, reporter, editor mengemas isu/kejadian menjadi sajian yang lebih menyentuh dan lebih menarik. Apa yang ditemukan oleh Shaw dan McCombs (1977) merupakan contoh yang bagus untuk menjelaskan makna framing. Mereka menemukan perbedaan efek agenda setting pada isu tentang kejahatan. Efek akan menjadi semakin kuat pada saat isu tersebut dipotret sebagai masalah sosial daripada disajikan sebagai laporan berita dalam bentuk straigh news. Kesimpulannya adalah bagaimana isu/kejadian dikemas merupakan faktor penentu terhadap derajad pentingnya isu di kalangan audiens.
    [3] Sedangkan priming mengacu pada sebuah metafora, yaitu kemampuan program pemberitaan untuk mempengaruhi kriteria yang dapat digunakan oleh para individu untuk menilai performance pemimpin politik mereka. Misal, pemberitaan yang berkelanjutan(terus menerus) mengenai keterlambatan resufle kabinet dapat dipakai audiens untuk menilai sejauh mana willingness, komitmen, dan kredibilitas politis Presiden SBY dalam mengelola pemerintahan.




    Core asumsi dan statemen

    Core: Agenda-setting adalah penciptaan kesadaran masyarakat dan kepedulian isu-isu penting oleh media berita. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian dalam agenda-setting: (1) pers dan media tidak mencerminkan realitas; mereka filter dan bentuk itu; (2) media konsentrasi pada beberapa isu dan subyek memimpin masyarakat untuk melihat isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lainnya. Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep peran agenda-setting komunikasi massa adalah kerangka waktu untuk fenomena ini. Selain itu, media yang berbeda memiliki potensi agenda-setting yang berbeda. Agenda-setting teori tampaknya cukup tepat untuk membantu kita memahami peran meresap media (misalnya pada sistem komunikasi politik).

    Nama Kelompok 3 :
    1.Benyamin R. 0610020011
    2.Dinda Radila 0911223071
    3.Irianti Novita 0911220091
    4.M. Firmansyah 0610020065
    5.Niko Novianto 0710023135
    6.Raja Romario 0911220111
    7.Reando Dika 0911223027
    8.Rey Srm M. 0710023061
    9.Rezha Dwi 0911220031
    10.Riefana Rinda 0911220113
    11.Rr. Annisa Dyah 0911221013
    12.Santi Suryani 0911223031

    BalasHapus
  17. TEORI HUBUNGAN

    Menjadi dasar kajian dalam PR karena PR memiliki peran untuk menjalin hubungan. Ruang lingkup tugas PR adalah membina hubungan ke dalam (internal public) dan membina hubungan keluar (external public). Selain itu salah satu fungsi PR adalah sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah, dimana PR berfungsi untuk menghubungkan suatu permasalahan dengan pemecahan agar dapat terselesaikan.
    Relevansi teori ini kembali lagi pada peran PR yang telah disebutkan diatas. Menurut kelompok kami teori ini sangat sesuai dengan konsep kerja PR, dimana teori relationship menjelaskan tentang unsur-unsur terjadinya suatu hubungan.
    Aplikasi teori ini dapat kita lihat pada penyelesaian suatu masalah perusahaan oleh PR-nya dan implikasi dari teori ini sebagai contoh dapat dilihat dalam suatu penerbangan X-air, suatu saat pesawat X-air melakukan penerbangan menuju Papua dan mengalami kecelakaan. Saat itu media massa langsung meliput kejadian tersebut. Disaat seperti inilah peran PR dibutuhkan untuk memberikan keteran dan tetap menjalin hubungan baik pada external public sehingga citra yang dimiliki X-air tetap baik dimata publik.

    Teori Sistem
    Relevansi antara PR dan teori sistem adalah bagaimana mengkondisikan individu-individu dalam suatu sistem agar dapat menjalankan tugasnya demi mencapai tujuan dari suatu lembaga.
    Aplikasinya dapat diterapkan dalam suatu struktur organisasi atau lembaga. Dimana PR sebagai bagian dr suatu sistem dalam organisasi atau lembaga tersebut.

    Teori Situasi
    Teori situasi menjelaskan tentang bagaimana dan kapan seseorang memiliki ekspektasi yang kuat untuk terlibat dalam kelompok. Bagaimana pula seseorang ikut terlibat dalam organisasi dan semakin banyak situasi yang menyebabkan individu aktif dalam organisasi, semakin erat hubungan individu itu dalam organisasi. Dari penjelasan diatas sebenarnya kata kunci dari teori situasi yaitu ”situasi yang menentukan hubungan”, kaitannya dengan PR adalah terlihat dari kata situasi yang menuntukan hubungan. PR mempunyai ruang lingkup tugas yaitu membina hubungan internal dan eksternal dan dalam teori ini lebih membina hubungan ke dalam.
    Aplikasi teori ini terlihat jelas pada tugas PR yang membina hubungan kedalam, anggota internal public adalah organisasi sendiri. Jadi seorang PR bertugas untuk membangun hubungan baik, motivasi dan sikap positif terhadap internal publicnya agar merasa nyaman bekerja dalam perusahaannya dan kinerjanya semakin meningkat berkat jalinan yang dilakukan oleh PR dengan internal public.

    BalasHapus
  18. Approaches to Conflict Resolution
    Kaitan teori ini dengan PR dapat dikaji memalui fungsi PR. PR disini fungsinya sebagai sebuah kesatuan untuk melakukan pendekatan yang bisa memecahkan suatu masalah yang ada di dalam sebuah organisasi. Dari situ akan terlihat image organisasi tersebut baik atau jeleknya. Jika masalah berhasil diselesaikan maka nama baik perusahaan akan terjaga.tapi jika tidak dan sampai diketahui public nama perusahaan tersebut akan ikut jelek.
    Implikasi teori ini adalah PR bisa juga disebut sebagai ujung tombak perusahaan mengapa?karena salah satu tugas PR adalah good image maker yaitu membuat image baik suatu perusahaan kepada public.
    Aplikasi teori ini contohnya saja perusahaan penyedap makanan ajinomoto yang mendapat kekurangan kepercayaan public karena isu penyedap makanan tersebut menggunakan minyak babi, karena isu tersebut akhirnya para pengguna atau konsumen kehilangan kepercayaannya terhadap ajinimoto. Namun perusahaan ajinomoto tersebut tak hanya berdiam diri saja, ajinomoto brusaha meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap ajinomoto dengan bukti2 pengujiannya dan lebel halal dari MUI yang d publikasikan.

    KEL DISKUSI DASAR PR B-IK-2 2009:
    Adi Gunawan Hutomo (0911223051)
    Ambhika Putri (0911220003)
    Anggun Evelia R. (0911220053)
    Anzil Firdausi N. (0911220055)
    Arif Abdurrohman H. (0911220007)
    Aulia Rahmani (0911220059)
    Ayu Astrina (0911223059)
    Bima Priangga (0911223061)
    Christian Jimmy (0911223067)
    Deskarina Mahardika (0911220069)
    Dita Aditya M. (0911223073)
    Farid Abdillah (0911220081)
    Fian Herya F. (0911223081)
    Gaby Elradha P. (0911220017)
    Sem Wahyudo (0911220123)

    BalasHapus
  19. 1. Mengapa teori komunikasi massa menjadi kajian teori Public Relation ?
    Teori komunikasi massa menjadi bassic dalam kajian teori Public Relation, sebab bila dilihat dari fungsi dan sifat Public Relation (memberikan penerangan pada masyarakat, melakukan persuasi untuk merubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, dan sebagai alat mempengaruhi opini public), fungsi dan sifat yang terdapat pada Public Relation ini dapat secara mudah dan efektif melalui media massa.
    2. Aplikasi Teori komunikasi dengan Teori Public Relation !
    Adalah tentang bagaimana Public Relation menjalin hubungan dengan media massa. Contohnya adalah saat Hotel Ritz Charlton mengalami serangan bom bunuh diri. Dengan adanya peristiwa ini, maka Public Relation dari pihak hotel Ritz Charlton menggelar konferensi pers ke bebagai media massa nasional sebagai bentuk memperbaiki citra Hotel Ritz Charlton di media public.
    3. Asumsi dua Teori kecil dari Teori Komunikasi Massa !
    Relevansi Uses and Gratifications dengan Public Relations
    Teori Uses and Gratifications (kegunaan dan kepuasan) memandang pengguna media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya. Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Uses and gratifications ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan public relations, karena public relations membutuhkan media masa untuk mempromosikan pemikiran atau hasil kerjanya kepada public /masyarakat. Sehingga untuk menerapkan hal ini, Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering diguankan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Dan PR harus bisa menciptakan pemikiran-pemikiran yang baik untuk memuaskan konsumennya. Karena dalam hal ini konsumen berperan aktif dan Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan konsumen. Sehingga media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan konsumen. Jadi, PR dan Uses and gratification mempunyai relevansi yang sangat erat karena PR membutuhkan teori uses and gratification untuk menerapkan pemikiran-pemikiran dan hasil kerjanya.
    Teori Penentuan Agenda (bahasa Inggris: Agenda Setting Theory)
    Adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang agenda adalah :
    1. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan, mereka menyaring dan membentuk isu.
    2. Konstresi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.

    Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep penentuan agenda adalah peran fenomena komunikasi massa, berbagai media massa memiliki penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi dari pemodal.

    BalasHapus
  20. Core asumsi dan statemen
    Core: Agenda-setting adalah penciptaan kesadaran masyarakat dan kepedulian isu-isu penting oleh media berita. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian dalam agenda-setting: (1) pers dan media tidak mencerminkan realitas; mereka filter dan bentuk itu; (2) media konsentrasi pada beberapa isu dan subyek memimpin masyarakat untuk melihat isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lainnya. Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep peran agenda-setting komunikasi massa adalah kerangka waktu untuk fenomena ini. Selain itu, media yang berbeda memiliki potensi agenda-setting yang berbeda. Agenda-setting teori tampaknya cukup tepat untuk membantu kita memahami peran meresap media (misalnya pada sistem komunikasi politik).

    Nama Kelompok 3 :
    1. Benyamin R. 0610020011
    2. Dinda Radila 0911223071
    3. Irianti Novita 0911220091
    4. M. Firmansyah 0610020065
    5. Niko Novianto 0710023135
    6. Raja Romario 0911220111
    7. Reando Dika 0911223027
    8. Rey Srm M. 0710023061
    9. Rezha Dwi 0911220031
    10. Riefana Rinda 0911220113
    11. Rr. Annisa Dyah 0911221013
    12. Santi Suryani 0911223031

    BalasHapus