Sabtu, 05 September 2009

KAP 3 : The Self

THE SELF IN INTERPERSONAL COMMUNICATION
Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si

 SELF DIMENTION :
1. SELF CONCEPT
2. SELF AWARENESS
3. SELF ESTEEM
 SELF CONCEPT Adalah : cara anda melihat diri anda sendiri.
Terdiri : perasaan & pemikiran tentang kemampuan, kelemahan, kemampuan, aspirasi & cara pandang terhadap realitas (wordview).
Pengembangan Self concept :
1. Kesan orang lain terhadap diri anda (other’s image -- significant others)
2. Pembanding sosial (social comparisons)
3. Pengajaran budaya (cultural teaching)
4. Interpretasi & Evaluasi yang anda miliki
 SELF AWARENESS
 Adalah : pengetahuan dan pengertian mendalam anda terhadap diri anda.
 Johari Window (Joseph Luft – Harry Ingham) : membagi pemahaman kesadaran diri dalam empat kuadran yang masing-masingnya berisi karakteristik pemahaman diri (self) yang berbeda-beda. Antara lain :
1. The Open self (daerah terbuka)
2. The Blind self (daerah buta)
3. The Hidden Self (daerah tertutup)
4. The unknown self (daerah gelap)
 1. OPEN SELF (DAERAH TERBUKA)
 Semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan yang diketahui oleh diri sendiri dan oleh orang lain. (nama, warna kulit, jenis kelamin --- usia, keyakinan politik, agama).
 Daerah terbuka masing-masing orang berbeda tergantung dengan siapa ia berkomunikasi
 Kebanyakan kita, membuka diri kepada orang tertentu tentang hal tertentu pada waktu tertentu.
 Joseph Luft : makin kecil kuadran ini, makin buruk komunikasi. Komunikasi bergantung pada sejauh mana kita membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita.
 2. BLIND SELF (DAERAH BUTA)
 Berisi informasi tentang diri kita yang diketahui orang lain tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Berupa kebiasaan2 kecil, pengalaman terpendam, kekurangan/kekeliruan diri.
 Terdapat beragam orang :
- mengira tahu akan dirinya sepenuhnya
- cemas dengan ketidaktahuan akan dirinya.
- pura-pura ingin tahu (namun tetap : defensif/bela diri)
- benar-benar tidak tahu tentang dirinya
 Key word : beritahu -- dengarkan
 3. DAERAH TERTUTUP (HIDDEN SELF)
 Semua hal yang anda ketahui tentang diri anda dan orang lain namun anda simpan hanya untuk diri anda sendiri (rahasia pribadi)
 Model orang :
1. Overdisclosers : terlalu terbuka (tidak ada rahasia yang dia tutupi tentang dirinya/orang lain shg menceritakan segalanya.
2. Underdisclosers : terlalu tertutup & tidak mau mengatakan apa-apa. Mau berbicara tentang diri anda namun tidak tentang dirinya.
 Kebanyakan kita berada diantara kedua ekstrem ini. (terbuka yang selektif : selective disclosers)
 INCREASING SELF AWARENESS
 SELF ESTEEM
 Adalah nilai yang anda letakkan pada diri anda.
 Hal ini berkenaan dengan tingkat kepercayaan dan pengakuan diri anda.
 Tampak saat seseorang berkomunikasi dengan orang lain, apakah mereka memiliki High self esteem – low self esteem.
 Misalnya : saat mengungunkapkan ide dengan menegakkan kepala, menjaga kontak mata dsb.
 Tingkat pengaruh dan pola hubungan seseorang dengan orang lain akan menunjukkan tingkat self esteem masing-masing.
 Semakin positif seseorang melihat dan menilai dirinya semakin tinggi tingkat self esteem yang akan didapatkannya dari orang lain.
 SELF ESTEEM
Berapa besar anda menyukai diri anda sendiri? Menurut anda seberapa berharganya anda? Seberapa kompeten anda? Jawaban terhadap pertanyaan ini menunjukkan harga diri anda sendiri. Harga diri dapat dilakukan melalui pesan verbal dan non verbal.

10 komentar:

  1. From Adioz Dendi perdana
    Posting Rules of Class A5 Communication
    1.Mempunyai 1 (satu) buku catatan
    2.Berpakaian rapi, tidak boleh memakai kaos dan sepatu terbuka
    3.Jam masuk kelas pukul 15.30 WIB
    4.Semua bentuk alat elektronik dimatikan, dalam arti mahasiswa

    BalasHapus
  2. Asumsi teori pertukaran sosial
    • Individu yang terlibat dalan interkasi akan memaksimalkan rewards
    • Individu memiliki akses untuk informasi mengenai sosial, ekonomi, dan aspek-aspek psikologi dari interkasi yang mengizinkan mereka untuk mempertimbangkan berbagai alternatif.
    • Individu bersifat rasional dan memperhitungkan kemungkinan terbaik untuk bersaing dalam situasi menguntungkan.
    • Individu berorientasi pada tujuan dalam system kompetisi bebas.
    • Pertukaran norma budaya.

    Asumsi teori pengurangan ketidakpastian
    Seperti yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya, Uncertainty Reduction Theory tidak ada pengecualian. Teori ini meliputi 7 asumsi:
    • Orang – orang tidak berpengalamn dalam mengatur interpersonal
    • Ketidak pastian adalah keengganan, dari pengamatan menghasilkan stress
    • Ketika bertemu orang asing, pertama mengenai pengurangan ketidakpastian atau menambah kemampuan memprediksikan
    • Komunikasi interpersonal adalah proses perkembangan yang terus terjadi
    • Komunikasi interpersonal, pertama bermakna pengurangan ketidakpastian
    • Tabiat dan banyaknya informasi yang orang-orang bagi berubah sepanjang waktu
    • Memprediksikan tingkah laku dalam bentuk undang-undang

    Asumsi teori dialektika relasional
    • Hubungan tidak bersifat linear
    • Kontradiksi merupakan fakta fundamental dalam hidup berhubungan
    • Hidup berhubungan ditandai dengan adanya perubahan
    • Komunikasi sangat penting dalam mengelola dan menegosiasikan kontradiksi-kontadiksi dalam hubungan

    Asumsi teori kovariasi
    • Adanya consensus
    • Adanya konsistensi
    • Adanya keunikan

    Asumsi communication privacy management
    • Manusia adalah pembuat keputusan
    • Manusia adalah pembuat dan pengikut peraturan
    • Pilihan dan peraturan manusia didasarkan pada pertimbangan akan orang lain dan juga kosep diri.
    Asumsi teori interpersonal attraction
    • Setiap manusia memiliki daya tarik atas dirinya
    • Konsep diri seseorang akan mempengarahi kepribadian seseorang ( persona )
    • Unsur persamaan menjadi penentu komunikasi yang efektif
    • Setiap individu berhak atas menjalin dan memutuskan hubungan sesuai dengan atraksi yang telah dilakukan

    Asumsi teori inferensi terkait
    • Seseorang mengobservasi perilaku orang lain kemudian menarik kesimpulan tentang disposisi kepribadian orang lain tsb. DKL, teori ini membicarakan tentang bagaimana kita menarik kesimpulan tentang sifat kepribadian orang lain melalui observasi terhadap perilaku orang tersebut.
    • Sifat kepribadian tersebut (disposisi) diasumsikan kehadirannya stabil pada diri orang itu dan berlaku dari satu situasi ke situasi lainnya.

    Asumsi teori interaksi simbolik
    • Manusia bertindak terhadap orang lain berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka
    • Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia
    • Makna dimodifikasi melalui proses interpretif
    • Individu-individu mengembangkan konsep diri melalui interkasi dengan orang lain
    • Konsep diri memberikan sebuah motif penting untuk berprilaku
    • Orang dan kelompok-kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial
    Penjelasan: asumsi ini mengakui bahwa norma-norma sosial membatasi prilaku individu
    • Struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial

    oleh :
    -Ayu Eka Puspita Ratna 0811220005
    -Bayu Kurnia Ramadhan 0610020010
    -Bethap Virga Kiswanta 0811223084
    -Citra Nidya Glanida 0811220068
    -Poetri Kurni 0710023096

    kelas A3kom

    BalasHapus
  3. Teori Pengurangan Ketidakpastian
    Ketika pertama kali bertemu, ketidakpastian terjadi, karena kurangnya kedekatan.
    Mengurangi ketidakpastian pada Low Context Culture dengan verbal communication, sebaliknya pada High Context Culture dengan non-verbal communication.
    Fase pengurangan ketidakpastian: 1. Memulai interaksi, 2. Berkomunikasi, 3. Penentuan sikap(melanjutkan hubungan atau tidak.
    3 strategi : Pasif, dengan pengamatan; aktif, dengan cari tahu info dari sumber lain; interaktif, dengan cari tahu langsung dari objek/lawan komunikasi.
    Teori Pertukaran Sosial
    Merumuskan hubungan sebagai sebuah konteks ekonomi (untung-rugi), disini pengorbanan dan penghargaan
    Pengorbanan: elemen dari sebuah hubungan yang memiliki nilai negative
    Penghargaan: bernilai positif
    Evaluasi dari hubungan ini didasarkan pada dua tipe perbedaan: 1. Level perbandingan : standard yang mewakili perasaan orang tentang apa yang mereka terima dalam hal penghargaan dan pengorbanan dari sebuah hubungan. 2. Level perbandingan alternative: bagaimana orang mengevaluasikan dengan hubungan dengan alternative realistis dari hubungan tersebut
    3 matriks dalam pertukaran social : matriks terkondisi, matriks efektif, dan matriks ekspositif
    3 struktur pertukaran : pertukaran langsung , pertukaran tergeneralisasi, dan pertukaran produktif.
    Teori Penetrasi Sosial
    Proses ikatan hubungan dimana individu yang menggerakkan sebuah hubungan dari yang supervisial menjadi lebih intim
    Trayek adalah jalan menuju kedekatan tersebut
    Daya tarik: pendekatan langsung pada perkembangan hubungan
    Asumsi: hubungan berkembang dari tidak intim menjadi intim, perkembangan hubungan adalah sistematis, dapat diprediksi, perkembangan hubungan mencakup depenetrasi (penarikan diri) dan disolusi, perkembangan diri adalah inti dari perkembangan hubungan.
    Menarik diri: keruntuhan hubungan penyebab disolusi hubungan
    Analogi bawang merah: semakin dalam semakin intim
    Teori Manajemen Privasi Komunikasi
    Dasar teori ini adalah asumsi mengenai bagaimana seorang individu berpikir dalam komunikasi sekaligus asumsi mengenai sifat dasar manusia
    Menjelaskan proses negosiasi orang tentang pembukaan informasi private
    Teori ini mengasumsi 5 asumsi dasar:
    1. Informasi privat : merujuk pada cara tradisional untuk berpikir mengenai pembukaan
    Ada 2 konsep yang berbeda untuk menjelaskan asumsi ini: keintiman, dan pembukaan diri
    2. batasan Privat
    ketika info privat dibagikan , batasan disekelilingnya disebut batasan kolektif, info itu tidak hanya mengenai diri sendiri, tapi menjadi milik hubungan yang ada ketika info prifat tetap disimpan individu-individu tidak dibuka maka batasannya disebut batasa personal
    3. kontrol dan kepemilikan
    asumsi ini bergantung pada pemikiran bahwa orang merasa mereka memiliki info privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai pemilik info, mereka percaya bahwa mereka memiliki info privat mengenai diri mereka sendiri
    4. sistem manajemen berdasarkan aturan
    sistem ini memungkinkan pengelolaan pada individual atau kolektif, serta merupakan pengaturan rumus yang terdiri atas 3 proses yakni karakteristik aturan privasi, koordinasi, batasan, turbulensi batasan
    5. dialetika manajemen
    berfokus pada ketegangan-ketegangan antara keyakinan dan mengungkapkan info privat dan keinginan untuk menutupnya.
    Oleh:
    Bayu Himawan Fauzi 0811223083
    Antonius Arry K 0811220055
    Arief Adya 0811220057
    Aisyah 0811220003
    Dimas Andika 0610023038

    BalasHapus
  4. Teori Interaksi Simbolik
    Asumsinya antara lain :
    1.Manusia bertindak terhadap orang lain berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka.
    2.Makna diciptakan dalam interaksi antar manusia.
    3.Makna dimodifikasi melalui sebuah proses interpretif.
    4.Individu – individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain.
    5.Konsep diri memberikan sebuah motif penting untuk berperilaku.
    6.Orang dan kelompok – kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial.
    7.Struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.

    Teori Pengurangan Ketidakpastian
    Asumsinya :
    1.orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal.
    2.ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan yang menimbulkan stres secara kognitif.
    3.ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas.
    4.komunikasi interpersonal adalah proses yang melibatkan tahapan-tahapan perkembangan.
    5.komunikasi interpersonal adalah alat utama untuk pengurangan ketidakpastian.
    6.sifat waktu dan berfokus pada fakta bahwa komunikasi interpersonal adalah perkembangan.
    7.perilaku orang dapat diprediksi dalam cara seperti hukum.

    Teori Penetrasi Sosial
    Asumsi :
    1.hubungan komunikasi antara orang dimulai dari tahapan superfisial dan bergerak menjadi tahapan yang lebih intim.
    2.perkembangan hubungan sistematis dan dapat diprediksi.
    3.perkembangan hubungan mencakup depenetrasi dan disolusi.
    4.pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan.

    Teori Dialektika Relasional
    Asumsi:
    Hubungan tidak bersifat linier
    Hidup berhubungan ditandai dengan adanya perubahan
    Kontradiksi merupakan fakta fundamental dalam hidup berhubungan yang tidak pernah behenti untuk menimbulkan ketegangan.
    Komunikasi sangatlah penting dalam mengelola dan menegosiasikan kontradiksi – kontradiksi dalam hubungan. Komunikasi berfungsi mendamaikan keinginan yang bertolak belakang tanpa menghapusnya. Perencanaan memberikan kepastian.

    Teori tentang Penerimaan dan Pemrosesan Pesan

    Chapter ini dibagi kedalam tiga segmen :
    1. Berhubungan dengan interpretasi atau pemahaman dan pemaknaan
    ( interpretation ). Teori yang dirangkum disini didefinisikan sebagai pemaknaan dan menunjukkan bagaiman penyebab kebiasaan diperkirakan berkembang, bagaimana isi dari pesan dipahami dan bagaimana penyebab kebiasaan diperkirakan.
    2. Berhubungan dengan informasi organisasi (information organization).
    Teori ini menjelaskan mengenai bagaimana informasi disempurnakan kedalam cognitive system dan bagaimana efeknya terhadap tingkah laku, bagaimana konsistensi digunakan sebagai prinsip pengaturan.
    3. Berhubungan dengan proses pembuatan penilaian ( making judgement ).
    Teori ini berhubungan dengan bagaimana informasi dibandingkan dengan apa yang telah kita ketahui dan perkirakan, deviasi dari ekspektasi dan bagaimana nilai dari informasi diperkirakan.
    MESSAGE INTERPRETATION
    Attribution Theory
    Attribution theory berhubungan dengan cara seseorang menarik kesimpulan mengenai penyebab kebiasaan. Theory ini menjelaskan proses dengan cara kita memahami kebiasaan kita dan kebiasaan orang lain.
    INFORMATION ORGANIZATION
    Information-Integration Theory
    Pendekatan informasi-integration memfokuskan diri pada cara seseorang mengakumulasikan dan menyusun informasi tentang orang lain, objek, situasi, atau ide dan pola perilaku.
    Consistency Theory
    Semua consistency theory dimulai dengan premis yang sama, yaitu orang merasa lebih nyaman dengan consistency di banding inconsistency.
    JUDGEMENT PROCESSES
    Social Judgement Theory
    Teori ini dikembangkan oleh Muzafer Sherif ini berhubungan dengan cara seseorang membuat penilaian mengenai pesan.

    Oleh :
    Adinda Dwi Febrivianti 0811220001
    Albertin Dannis 0811220050
    Anita Santi 0811220053
    Citra Fitria 0811220067
    Devi Rofitoh 0610020019
    Arya Nur Adi 0811220004

    Kelas A3

    BalasHapus
  5. Cybernetic
    Bahwa hubungan dan komunikasi tidak dapat terlepas dari karakteristik individu. Karakteristik individu dapat segera tampak dari cara mereka berkomunikasi dengan orang lain.
    Contoh : Misal komunikasi yang berlangsung di dalam kelas. Karakter masing – masing individu dapat teridentifikasi dengan melihat bagaimana cara mereka mengemukakan pendapat. Mungkin dari cara berbicara, pemilihan kata, logat, sikap tubuh, mimik wajah, intonasi, atau bahkan emosi.
    Ketika dua orang sedang berkomunikasi satu sama lainnya, maka hubungan yang terjalin bukan tampak memalui salah satu individu atau keduanya, melainkan melalui bagaimana cara mereka berkomunikasi.

    Social Penetration Theory
    Teori ini meniliki fokus pada identifikasi adanya peningkatan hubungan melalui self disclosure, dengan mengkaji cara komunikasi antar individu. Seberapa dalam dan seberapa luaskah konteks komunikasi yang mereka lakukan.
    Menekankan pada konsep depth (kedalaman komunikasi) dan breadth (keluasan komunikasi)
    Depth : Percakapan yang dilakukan oleh pasangan, untuk mengenal satu sama lain lebih jauh. Content komunikasi pada umumnya meliputi kepribadian masing – masing.
    Breadth : Percakapan yang dilakukan antara mahasiswa dan dosen dalam membahas suatu mata kuliah. Content komunikasi pada awalnya mengacu pada sistematis perkuliahan. Kemudian bisa jadi berlanjut pada bahasan lain yang mungkin masih mengacu pada perkuliahan, atau juga terlepas namun tetap tanpa memasukan unsur privasi individu dalam percakapannya.
    Asumsi dalam social penetration theory :
    Hubungan mengelami kemajuan dari tidak intim menjadi intim
    Secara umum hubungan dapat diprediksi
    Depentrasi : Adanya ketimpangan sehingga menyebabkan konflik
    Disolusi : Merupakan kondisi terputusnya hubungan akibat adanya ketimpangan

    Bakhtin’s Theory of Dialogics
    Bakhtin mengemukakan bahwa fenomena komunikasi dan fenomena sehari – hari dengan segala contentnya adalah suatu bagian dalam kehidupan. Bahktin menilai bahwa konflik bukan sesuatu yang penting dalam komunikasi, karena adanya konflik dalam suatu komunikasi adalah hal yang lumrah. Suatu kebiasaan kecil dalam jangka waktu panjang dapat berpotensi untuk menyebabkan perubahan yang mendasar.
    Contoh : Peraturan atau norma dalam masyarakat dibuat untuk membatasi kebebasan perilaku masyarakat dalam konteks tertentu. Namun seiring dengan perkembangan jaman, kehidupan masyarakat pun ikut berubah. Dengan adanya perubahan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan bahwa aturan / norma terdahulu tidak lagi sesuai dengan fenomena kehiupan. Dalam tahap inilah konflik mulai muncul. Tetapi kemudian dengan adanya konflik tersebut akan memunculkan suatu kesepakatan baru (dalam hal ini norma baru) yang nantinya menjadi salah satu faktor pengubah kehidupan bermasyarakat, dan seterusnya.

    Analisis dan aplikasi Teori Baxter:
    Relationships are made in dialogue
    Hubungan adalah suatu koordinasi dari dialog, maka dari itu KAP bukan hanya sekedar komunikasi, namun juga butuh pemahaman dan tujuan.
    Hubungan tercipta lewat proses dialog, jika seseorang tidak dapat menjelaskan orang lain dalam perannya, maka pada teori ini diasumsikan bahwa mereka tidak mempunyai hubungan.
    Contoh: Pasangan yang sedang menjalani konflik, ada kalanya merka tidak dapat menafsirkan hubungan apa yang sedang mereka jalani. Karena bukan hanya sekedar teman, namun juga karena masalah yang mereka miliki, mereka enggan mengakui bahwa mereka adalah pasangan. Dalam kasus ini, oleh teori Baxter diasumsikan bahwa mereka berdua justru tidak memiliki hubungan.

    Bayu Prasdhi R. (0610023022)
    Chanira Nuansa B. (0610020016)
    Febrianti Sulistyorini (0710020024)
    Sandra Pramita (0710023115)
    Sandy Rezadati (0710023046)

    BalasHapus
  6. Dialogue affords an opportunity to achieve a unity within diversity
    Bagaimana memanage perbedaan, yaitu dengan share (berbagi) persamaan.
    Suatu hubungan tidak akan mengubah orang lain, namun justru bagaimana individu menjadi karakteristiknya sendiri dalam suatu hubungan
    Menarik perbedaan dalam suatu persamaan.
    Contoh: Negara Indonesia adalah merupakan negara kesatuan yang memiliki beragam suku, ras, budaya, bahasa, atau bahkan agama. Yang dimaksud “kesatuan” dalam teori Baxter adalah bagaimana kita mempersatukan Indonesia yang beragam ini dengan tetap mempertahankan karakteristik perbedaan yang ada.


    Dialogue is aesthetic
    Hubungan adalah suatu yang hangat. Dalam hubungan satu individu memiliki wholeness ( kebersamaan ) dalam tingkat yang berlainan dengan satu orang dan orang lain.
    Contoh: Tingkat kedekatan antara seorang mahasiswa dengan dosen dan antara mahasiswa yang sama dengan sesama mahasiswa tentunya berbeda. Bisa jadi antara mahasiswa dan mahasiswa memiliki tingkat keakraban lebih tinggi, sehingga komunikasi yang mereka lakukan cenderung pada kategori depth daripada antara mahasiswa dengan dosen yang cenderung pada kategori breadth.

    Dialogue is discourse
    Hubungan bukan merupakan keinginan dari satu orang, namun merupakan wacana yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
    Tiap interaksi dimengerti berdasarkan apa yang telah terjadi sebelumnya dan terus berlanjut untuk memaknai apa yang akan terjadi nantinya.
    Contoh: Persahabatan tercipta karena adanya kecocokan antar individu. Kecenderungan – kecenderungan yang akan dilakukan salah satu pihak akan dapat diprediksi dari kebiasaan yang sering dilakukannya. Dan prediksi ini dapat dengan mudah dilakukan oleh pihak yang memiliki hubungan (kedekatan) seperti sahabat itu sendiri.

    Bayu Prasdhi R. (0610023022)
    Chanira Nuansa B. (0610020016)
    Febrianti Sulistyorini (0710020024)
    Sandra Pramita (0710023115)
    Sandy Rezadati (0710023046)

    BalasHapus
  7. Analisis teori Carl Rogers:
    Tiap orang memaknai sesuatu lewat pengalamannya sendiri, begitu juga dengan hubungan. Ada saatnya kita menjadi subjek atau objek. Dan hubungan yang ideal adalah hubungan yang dilakukan oleh individu yang “sehat”. Karakteristik hubungan sehat:
    The communications are perceived by one another as trust worthy or consistently dependable.
     Komunikasi dirasakan oleh orang lain sebagai sesuatu yang dapat dipercaya. Kebanyakan orang akan mudah terpengaruh oleh suatu komunikasi, apalagi jika komunikasi tersebut dilakukan oleh seorang opinion leader. Oleh sebab itulah mengapa worth of mouth lebih berpengaruh dibandingkan iklan.
    They express them selves unambiguously
     Dengan komunikasi, seseorang mengekspresikan diri mereka secara spesifik. Bisa jadi dari cara mereka berbicara, dialek yang digunakan, ataupun non verbal yang mereka lakukan. Hal tersebut secara tidak langsung dapat mendeskripsikan karakteristik mereka masing – masing.
    They posses positive attitudes of warmth and caring for the other
     Komunikasi memiliki sikap positif dari suatu kehangatan dan perhatian. Karena dengan melakukan komunikasi, seorang individu baik secara langsung maupun tidak langsung telah menunujukan perhatian pada partner komunikasi, bagaimanapun caranya.
    A partner in a helping relationship keeps his or her own sepatate identity
     Hubungan yang baik tercipta ketika kedua pihak yang berkomunikasi tetap pada karakteristiknya masing – masing.
    A partner permits the other to do same
     Kedua belah pihak dalam suatu hubungan yang baik selalu memberikan kesempatan rekannya untuk berekspresi.
    The helping relationship is marked by empathy, in which each attempts 2 understand the feelings of the other
     Yang dinilai dari suatu hubungan adalah aspek empathy, dimana masing – masing pihak saling mengerti perasaan lainnya. Hubungan yang baik adalah hubungan yang memiliki nilai emosi, bukan hubungan yang sekedar dialog.
    The helper accepts the various facets of the others experience as they are communicated by other person.
     Orang yang melakukan hubungan mendapatkan banyak pengalaman baik yang dialaminya secara langsung maupun pengalaman yang dialami orang lain yang diketahuinya dari proses komunikasi.
    The partners respond with sufficient sensitivity to create a safe environment for personal change
     Komunikan merespon dengan kepekaan yang cukup untuk dapat menciptakan suatu lungkungan yang aman bagi perubahan sosial. Karena perubahan sosial terjadi akibat adanya proses komunikasi dan hubungan yang dilakukan dalam masyarakat pada jangka waktu yang panjang.
    Communicators are able to free themselves from the threat of evaluation from the other
     Komunikator dapat melepaskan diri dari ancaman penilaian dari orang lain
    Each communicator recognizes that the other is changing and is flexible enough to permit the other to change.
     Masing – masing pihak dalam suatu hubungan menyadari bahwa perubahan seseorang dapat memperngaruhi perubahan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya proses komunikasi merupakan proses yang ampuh untuk mempersuasi.

    BalasHapus
  8. Uncertainty Reduction Theory (Charles Berger)
    Mengasumsikan bahwa ketidakpastian akan membuat hubungan terus berkembang. Teori ini diterapkan pada awal individu berinteraksi (saling mengenal). Strategi pengurangan ketidakpastian :
    Passive Strategy
    Yaitu dengan membiarkan lawan membuka diri dengan memperlihatkan perilaku, tanpa ada interaksi dari pihak 1.
    Active Strategy
    Yaitu dengan mencari informasi tentang lawan dan memanipulasi lingkungan, sehingga didapat informasi mengenai yang bersangkutan.
    Interactive Strategy
    Yaitu dengan berinteraksi secara langsung dengan lawan, interogasi, atau melakukan dialog.

    Predicted – Outcome Theory (Michel Sunnafrank)
    Individu termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian karena mereka ingin mengetahui apakah situasi komunikasi selanjutnya positif (berkelanjutan) atau negatif (terputus).

    Self Disclosure Theory (Sidney Jouard)
    Teori ini diambil dari kajian psikologi humanistic, bagaimana bekomunikasi untuk mejalin hubungan secara lebih baik. Meurut teori ini, untuk menjalin hubungan interpersonal yang baik, diperukan honest communication (kejujuran dalam berkomunikasi). Sedangkan tujuan dari komunikasi itu sendiri, adalah untuk pemahaman yang akurat tentang diri sendiri dan orang lain (genuine communication).
    Pemahaman antar pribadi, dijelaskan dalam teori ini, dilakukan dengan pengungkapan diri (self disclosure) didukung dengan adanya feedback, serta sensitifitas individu terhadap pengungkapan diri orang lain.
    Kesalahpahaman dan ketidakpuasan terjadi akibat adanya ketidakjujuran, kurangnya penyesuaian antara tindakan dan perasaan, lemahnya feedback, serta lemahnya self disclosure.
    Self disclosure theory juga mengkaji tentang keterbukaan (openness) dengan membiarkan orang lain mengungkapkan dirinya secara bebas, berekspresi sesuai dengan diri mereka apa adanya,dan membiarkan kita mengungkap diri kita secara jujur dan terbuka.

    Boundary Management (Sandra Petronio)
    Teori ini berbicara mengenai batasan – batasan individu dalam berkomunikasi. Ketika berkomunikasi, individu harus mampu membedakan antara aspek “public” dan “private”. Batasan ini merupakan batasan pembeda antara komunikasi yang dilakukan indivudu dengan banyak kelompok yang berbeda. Untuk membangun komunikasi yang efektif, individu harus mampu membuka batasan dan membiarkan orang lain menngetahui diri kita apa adanya. Namun, dengan tidak mengesampingkan aspek “private” yang belum tentu dapat diterima oleh orang lain.
    Boundary management berbicara seputar aturan main dalam komunikasi antar individu. Dimana masing – masing pihak secara implicit menyetujui aturan komunikasi yang berupa batasan area dalam konteks isi pesan atau informasi, sesuai dengan kedalaman hubungan antar individu tersebut.

    Bayu Prasdhi R. (0610023022)
    Chanira Nuansa B. (0610020016)
    Febrianti Sulistyorini (0710020024)
    Sandra Pramita (0710023115)
    Sandy Rezadati (0710023046)

    BalasHapus
  9. Hasil Diskusi Teori Komunikasi Antar Pribadi

    I Teori AUM
    Teori yang yang memiliki focus pada proses pencarian informasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam…. Dalam mendapatkan informasi tersebut, kita bisa memilih tiga startegi, yaitu startegi pasif, stategi aktif, dan strategi interaktif. Proses pencarian informasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu pencarian reaktivitas dan pencarian ketidakterbatasan. Dalam teori ini juga dibahasa tentang budaya tingkat tinggi dan budaya tingkat rendah. Dimana definisi dari budaya tingkat tinggi itu sendiri adalah budaya yang menganggap non verbal sebagai symbol penting untuk dibaca. Dan begitu pula sebaiknya pada definisi budaya tingkat rendah.

    II Teori Inferensi Terkait
    Bahasan utama dari teori ini adalah hal dimana dalam sebuah hubungan kita akan berusaha mencari kepribadian seseorangdengan cara mengobservasi perilakunya. Terdapat tiga pengelompokkan penyebab, yaitu Non Common Effect adalah sebuah penyebab dari perilaku yang pada umumnya tidak disukai orang. Sedangkan Freely Chosen Art adalah Sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dikarenakan paksaan situasi. Low Social Desirability adalah Perbuatan yang menyimpang dari kebiasaan.

    III Teori Penetrasi Sosial
    Teori penetrasi sosial merujuk pada sebuah proses ikatan antara individu-individu yang dinamis dari komunikasi supervisial ke komunikasi yang lebih intim. Beberapa asumsi dari teori penetrasi social yaitu :
    - Hubungan-hubungan mengalami kemajuan antar individu menjadi kian dekat
    - Perkembangan hubungan sistematis dan dapat diprediksi
    - Perkembangan hubungan mencakup depenetrasi dan disolusi
    - Pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan
    Menurut Alman dan Taylor, orang memiliki lapisan-lapisan. hal inilah yang menjadi penyebab adanya tahapan-tahapan dalam penetrasi sosial.

    IV Teori Disonansi Kognitif
    Teori disonansi Kognitif adalah penjelasan mengenai bagaimana keyakinan dan perilaku merubah sikap. Teori ini berfokus pada efek inkonsistensi yang ada diantara kognisi-kognisi. Tingkat disonansi merupakan jumlah kuantitatif dari perasaan tidak nyaman yang dirasakan. Terdapat 3 faktor yang dapat mempengaruhi tingkat disonansi yaitu, tingkat kepentingan, rasio disonansi, dan rasionalitas. Disonansi dapat ditangani melalui perubahan perilaku maupun sikap, antara lain mengurangi pentingnya disonan kita, menambahkan keyakinan yang konsonan, dan menghapuskan disonansi.

    Pertanyaan
    1. Apakah strategi mengatasi disonansi kognitif dengan cara menghindari informasi menyebabkan konflik lebih efektif daripada strategi – straegi-strategi yang lain?

    2. Apakah situasi disonansi kognitif itu bisa merubah cara pandang atau persepsi kita atau tidak?

    3. Suatu contoh kasus nyata, dimana masyarakat kerap melihat kehidupan pribadi seorang karakter tokoh antagonis suatu sinetron menjadi sama persis dengan karakter yang ia mainkan dalam sinetron? Apakah kasus tersebut termasuk pada Teori Inferansi Terkait?


    4. Jika kita dihadapkan pada suatu keadaan dimana dulu kita berteman dengan seseorang tetapi tidak begitu dekat, dan sayangnya lagi kita berpisah dalam waktu yang agak lama. Apakah ada kemungkinan kita akan menjadi dekat setelah kita bertemu kembali?

    5. Masalah resiprositas, menurut Alman, apakah yang menjadi faktor pembeda? Bagaimana cara kita mencari resiprositas itu sendiri?

    6. Tolong hubungkan fenomena “push-me, pull you” dengan dialetika relasional?

    Oleh:
    Ahmad Zunaidi 0811220045
    Aris Putro 0811220059
    Ainun Ni’matu Rohmah 0811223005
    Ari Iswal Aswaro Hadi 0811223079
    Astrid Widhiasih 0811223081
    Norma Ayu Widyatuti 0710023132

    BalasHapus
  10. Teori Pertukaran Sosial

    Teori ini memandang bahwa hubungan komunikasi seseorang sebagai konteks ekonomi dimana terdapat hukum cost and reward, sehingga setiap hubungan yang akan dilakukan oleh seseorang didasarkan pada untung dan ruginya menjalin suatu hubungan dengan membandingkan besar mana antara cost dan reward-nya, semakin banyak cost daripada reward, maka hubungan tidak akan berjalan dengan baik, dan sebaliknya.

    Asumsi-asumsi yang ada dala teori ini :
    1. Manusia selalu mencari penghargaan daripada hukuman
    2. Manusia adalah makhluk yang memiliki rasionalitas
    3. Standar seseorang dalam menilai orang lain akan berubah dari waktu ke waktu seiring berjalannya suatu hubungan
    4. Hubungan selalu memiliki suatu sifat ketergantungan antara satu dengan yang lain
    5. Kehidupan berhubungan selau memiliki proses

    Teori Manejemen Makna Terkoordinasi

    Teori ini mengacu tentang bagaimana kita menilai berbagai makna yang didapay dari hasil komunikasi dengan orang lain, yang mana melibatkan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, tindakan terkorrdinasi dan pengalaman rahasia orang tersebut dalam mempengaruhi penilaian seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.

    Asumsi-asumsi yang terdapat dalam teori ini :
    1. Manusia hidup dengan berkomunikasi
    2. Manusia akan selalu menciptakan realitas sosialnya sendiri
    3. Transaksi makna bergantung pada makna pribadi dan interpersonal

    Teori Pelanggaran harapan

    Teori ini melihat komunikasi sebagai suatu proses pertukaran informasi yang tinggidan konten relasional, dimana dalam proses tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melanggar ruang privasi orang lain dalam suatu konteks komunikasi. Ketika harapan kita dilanggar maka kita akan merespons tindakan tersebut dengan cara tertentu, jika interpretasi dan tindakan yang diberikan baik maka akan berdampak pada evaluasi yang positif dimana akan dapat meningkatkan tingkat keintiman suatu hubungan

    Asumsi-asumsi yang terdapat dalam teori ini:
    1. Harapan mendorong terjadinya suatu interkasi antar manusia
    2. Harapan terhadap perilaku manusia akan dipelajari
    3. Orang selalu membuat prediksi tentang perilaku non verbal

    Di susun Oleh :
    1. Adhitya Mahardhika (0811220047)
    2. Sarah Rebecha Bacas (0710020105)
    3. Tasya Kemala Mirza (0710023016)

    BalasHapus